Enam persoalan Palestina akan dibahas dalam OKI
Merdeka.com - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang diselenggarakan pada 6-7 Maret 2016 akan membahas beberapa isu krusial. Utamanya soal hubungan Palestina-Israel yang semakin terpuruk bahkan dilupakan.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut enam hal yang belum bisa diselesaikan antara Palestina dan Israel. Pertama, persoalan perbatasan. Dia menuturkan, Israel melakukan pembatasan akses hingga pembatasan pemukiman-pemukiman ilegal yang menyebabkan terjadinya perubahan demografi di kawasan West Bank, Yerusalem.
"Sangat tampak dari peta bahwa perbatasan ini mengacu pada perbatasan sebelum tahun 1967. Di mana, wilayah West Bank (tepi barat) Palestina semakin lama tergerogoti oleh Israel," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam diskusi terbuka dengan wartawan Istana di Ruang Pertemuan Lantai 2 Kantor Staf Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (2/3).
-
Bagaimana konflik Israel dan Palestina dimulai? Konflik yang bermula sejak tahun 1947 ini bahkan masih sering memanas.
-
Di mana warga Palestina mengungsi? Rafah dipenuhi lebih dari 1 juta warga Palestina yang mengungsi dari berbagai daerah lain di Gaza.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Israel dan Palestina? Pada akhir perang pada Juli 1949, Israel menguasai lebih dari dua pertiga bekas Mandat Inggris, sementara Yordania menguasai Tepi Barat dan Mesir menguasai Jalur Gaza.
-
Apa masalah utama antara Israel dan Palestina? Konflik Palestina dan Israel, hingga kini masih menjadi isu kemanusiaan yang belum berakhir.
-
Kenapa Israel dan Palestina terus berkonflik? Di mana penduduk Israel terus berusaha menguasai wilayah yang seharusnya menjadi hak dari warga negara Palestina.
-
Di mana kesenjangan terjadi? Masalah kesenjangan ini tidak hanya terjadi dalam aspek sosial masyarakat, tetapi juga berbagai aspek lainnya. Mulai dari kesenjangan ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga kesenjangan digital.
Kedua, masalah pengungsi. Ada lebih dari empat juta pengungsi Palestina berada di luar wilayahnya. Ketiga, OKI akan membahas terkait status kota Yerusalem. Yerusalem Timur semula merupakan Ibu Kota Palestina, namun direbut dan kini menjadi Ibu Kota Israel.
Retno menjelaskan, saat ini rakyat Palestina dalam kondisi memprihatinkan. Ada sekitar 36,8 persen warga yang masih tertinggal di wilayah Palestina dan 75 persen rakyat Palestina hidup di bawah garis kemiskinan.
"Hanya 41 persen anak Palestina yang memiliki akses untuk sekolah, 64 persen yang memiliki air bersih, dan 39 persen rumah orang Palestina yang mendapatkan izin. Ini memang masalah yang sangat pelik sekali," lanjutnya.
Poin keempat yang akan dibahas yaitu pemukiman ilegal. Kelima, mengenai keamanan Palestina dan terakhir terkait akses air.
"Tentu kita ingin meletakkan isu Palestina kembali pada radar dan perhatian dunia. Situasi di sana sangat dinamis, karenanya isu ini memang harus kembali pada isu radar dunia," tuntas Retno.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menghasilkan resolusi yang berisi 31 keputusan kuat dan keras untuk penghentian kekerasan di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak negara-negara anggota OKI untuk bersatu dan berada di barisan terdepan demi memperjuangkan keadilan bagi rakyat Palestina.
Baca Selengkapnya"Harus menggunakan semua cara dan pengaruhnya berdiplomasi untuk membela keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina,” kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaIndonesia menjadi salah satu negara yang diberi mandat untuk memulai tindakan atas nama Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) guna menghentikan perang di Gaza.
Baca Selengkapnya"Indonesia tidak akan tinggal diam melihat korban sipil terus berjatuhan, melihat ketidakadilan terhadap rakyat Palestina yang terus terjadi," ucap Jokowi.
Baca SelengkapnyaKomisioner KPU mengatakan, salah satu hal yang disepakati adalah tentang tema debat yang awalnya mengandung tujuh tema dirampingkan menjadi enam.
Baca SelengkapnyaHasil pertemuan ini telah melahirkan sejumlah kesepakatan untuk menekan Israel agar stop melakukan serangan ke Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaRapat kabinet terbatas digelar karena perang antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas tengah memanas.
Baca SelengkapnyaKonflik yang bermula sejak tahun 1947 ini terus memanas dan menjadi bencana kemanusiaan yang tragis.
Baca SelengkapnyaJokowi akan menemui Presiden Amerika Serikat Joe Biden di negeri Paman Sam.
Baca SelengkapnyaMantan Kapolres Metro Jakarta Selatan ini meminta kepada semua pihak untuk bisa bekerjasama dalam menjaga situasi agar tetap berjalan damai dan lancar
Baca SelengkapnyaSangat parah kerusakan yang ditimbulkan invasi Israel terhadap Palestina.
Baca Selengkapnya