Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Enam Ponsel Aktivis HAM Palestina Disadap Pegasus, Spyware Buatan Israel

Enam Ponsel Aktivis HAM Palestina Disadap Pegasus, Spyware Buatan Israel Perusahaan siber Israel, NSO Group yang kerap dikecam karena penyalahgunaan spyware. ©Amir Cohen/Reuters

Merdeka.com - Spyware atau alat penyadap dari perusahaan pengawasan Israel, NSO Group terdeteksi dalam ponsel enam aktivis HAM Palestina, contoh pertama aktivis Palestina dijadikan target spyware Pegasus tingkat militer.

Frontline Defenders mengungkapkan temuannya pada Senin dalam laporan teknis gabungan bersama Amnesty International dan Citizen Lab Universitas Toronto, yang secara independen mengonfirmasi hasil temuan tersebut.

Belum jelas siapa yang memasang spyware NSO, yang diam-diam memberikan penyusup akses ke segala hal yang disimpan dan lakukan pemilik dalam ponsel mereka, termasuk komunikasi real-time.

Frontline Defenders mengatakan, tiga dari aktivis Palestina yang diretas bekerja untuk kelompok masyarakat sipil. Tiga lainnya bukan pekerja kelompok masyarakat sipil, dan diharapkan tetap anonim.

Di antara korban peretasan adalah Ubai Aboudi (37), seorang pakar ekonomi dan warga negara AS yang mengelola Bisan Center for Research and Development di Ramallah, Tepi Barat yang diduduki. Organisasi ini adalah salah satu dari enam organisasi yang ditetapkan sebagai teroris oleh Israel bulan lalu.

Dilansir Al Jazeera, Selasa (9/11), Aboudi mengatakan dia kehilangan rasa aman karena peretasan ini apalagi dalam foto itu ada foto ketiga anaknya. Dia mengatakan istrinya, tiga malam pertama setelah mengetahui peretasan itu tidak pernah tidur karena merasa privasi mereka telah terganggu begitu dalam. Dia secara khusus sangat khawatir penyadap mengetahui komunikasinya dengan diplomat asing. Pengujian para peneliti terkait ponsel Aboudi memastikan ponsel itu tereinfeksi Pegasus pada Februari.

Frontline Defenders yang berbasis di Irlandia itu mempertimbangkan Israel adalah tersangka utama. Dua penyadapan pertama teridentifikasi pada 19 Oktober dan tiga hari setelah Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz mengumumkan enam kelompok masyarakat sipil Palestina sebagai organisasi teroris.

Wartawan Al Jazeera, Harry Fawcett, yang melaporkan dari Ramallah, mengatakan Frontline Defenders tidak secara pasti menuduh Israel berada di balik penyadapan ini tapi waktu penyadapan menjadi sangat menarik untuk diteliti lebih lanjut.

Dua warga Palestina yang disadap, yang sepakat untuk disebutkan namanya adalah peneliti Ghassan Halaika dari kelompok HAM Al-Haq dan pengacara Salah Hammouri dari Addameer. Peneliti Al-Haq, Tahseen Elayyan mendesak PBB menyelidiki klaim ini. Dirjen Addameer, Sahar Francis juga mendesak perlindungan dan bantuan internasional.

“Kami mendapatkan pernyataan dukungan dari luar negeri tapi ini tidak cukup. Kami perlu tekanan kepada Israel untuk memaksanya membatalkan keputusannya dan berhenti mengusik organisasi HAM,” jelas Francis kepada Al Jazeera.

Dia mengatakan, walaupun dia dan timnya tetap bertekad untuk melanjutkan tugas mereka, dia dan timnya tidak bisa tidur karena tertekan.

Direktur Eksekutif Frontline Defenders, Andrew Anderson, mengatakan NSO Group tidak dapat dipercaya untuk memastikan spyware-nya tidak digunakan secara ilegal oleh para pelanggannya dan mengatakan Israel harus menghadapi kecamaan internasional jika tidak menutup perusahaan tersebut.

“Jika pemerintah Israel menolak bertindak lalu ini pasti memiliki konsekuensi terkait regulasi perdagangan dengan Israel,” jelasnya kepada AP melalui surel.

Mohammed al-Maskati, peneliti yang menemukan penyadapan ini, mengatakan dia pertama kali diinformasikan pada 16 Oktober oleh Halaika, yang ponselnya disadap pada Juli 2020.

“Metode penyadapan dan peralatan yang digunakan hampir sama seperti yang digunakan dalam penyadapan sebelumnya terhadap jurnalis Al Jazeera dan aktivis HAM di Uni Emirat Arab,” jelasnya.

Dia juga mengatakan, penyelidikan forensik lebih jauh dari 75 iPhone yang digunakan aktivis HAM Palestina dan staf organisasi masyarakat sipil mengungkapkan sedikitnya lima alat perangkat tambahan dipasang ke dalamnya.

Ditanya terkait perangkat lunaknya yang digunakan menyadap aktivis Palestina, NSO Group mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada AP, pihaknya hanya menjual perangkat lunak kepada lembaga pemerintah yang digunakan untuk mengatasi “kejahatan serius dan teror”. NSO menambahkan, pohaknya tidak mengetahui rahasia identitas orang-orang yang disadap pemerintah.

Perusahaan itu sebelumnya mengatakan versi Pegasus yang diekspor tidak dapat digunakan untuk meretas nomor telepon Israel, tetapi laporan tersebut menemukan empat dari enam ponsel yang diretas menggunakan kartu SIM yang dikeluarkan oleh perusahaan telekomunikasi Israel. NSO juga mengatakan perangkat lunaknya tidak dapat digunakan untuk menargetkan nomor AS. (mdk/pan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hasil Investigasi Internasional Ungkap Empat Perusahaan Israel Jual Teknologi Pengawasan Siber ke Indonesia
Hasil Investigasi Internasional Ungkap Empat Perusahaan Israel Jual Teknologi Pengawasan Siber ke Indonesia

Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Baca Selengkapnya
12 Sumber Intelijen Ungkap Israel Sudah Rencanakan Teror Pager di Lebanon Sejak Lama
12 Sumber Intelijen Ungkap Israel Sudah Rencanakan Teror Pager di Lebanon Sejak Lama

Pager dan walkie-talkie meledak secara bersamaan dua hari berturut-turut pada Rabu (18/9) dan Kamis (19/9) di seluruh Lebanon.

Baca Selengkapnya
Operasi Mossad Israel Meledakkan Ribuan Pager di Lebanon & Kegagalan Terbesar Kontra Intelijen Hizbullah
Operasi Mossad Israel Meledakkan Ribuan Pager di Lebanon & Kegagalan Terbesar Kontra Intelijen Hizbullah

Israel diduga kuat menjadi dalang di balik meledaknya ribuan pager tersebut.

Baca Selengkapnya
Deretan Serangan Hacker Indonesia Berhasil Bobol Situs Penting Israel
Deretan Serangan Hacker Indonesia Berhasil Bobol Situs Penting Israel

Banyak hacker atau peretas bereaksi dengan kebijakan perang Israel.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Perusahaan Jasa Layanan Keuangan Rekrut Hacker demi Kelangsungan Bisnis
Ternyata, Perusahaan Jasa Layanan Keuangan Rekrut Hacker demi Kelangsungan Bisnis

Fatalitas serangan siber tidak hanya mengancam pertahanan satu negara.

Baca Selengkapnya
Selain Omar A, Ini Daftar Hacker Mengaku Asal Palestina Pernah Gegerkan Dunia
Selain Omar A, Ini Daftar Hacker Mengaku Asal Palestina Pernah Gegerkan Dunia

Berikut beberapa nama hacker yang pernah muncul dan mengklaim berasal dari Palestina.

Baca Selengkapnya
Hacker Retas Kementerian Keamanan Israel, Ancam Bocorkan Data Rahasia Jika Tak Hentikan Perang di Gaza dalam 48 Jam
Hacker Retas Kementerian Keamanan Israel, Ancam Bocorkan Data Rahasia Jika Tak Hentikan Perang di Gaza dalam 48 Jam

Agresi brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina, telah membunuh hampir 39.000 warga sipil.

Baca Selengkapnya
Lebanon Kembali Diteror Ledakan Pager Gelombang Kedua, Total 12 Orang Tewas dan 3.000 Terluka
Lebanon Kembali Diteror Ledakan Pager Gelombang Kedua, Total 12 Orang Tewas dan 3.000 Terluka

Teror pager pertama terjadi pada Selasa (17/9) sekitar pukul 15.30 waktu Lebanon.

Baca Selengkapnya
Intelijen Turki Sukses Bongkar Operasi Mossad, Terungkap ini Misi Puluhan Agen Israel di Negeri Erdogan
Intelijen Turki Sukses Bongkar Operasi Mossad, Terungkap ini Misi Puluhan Agen Israel di Negeri Erdogan

Organisasi Intelijen Nasional (MIT) Turki berhasil tangkap agen Mossad yang ditugaskan jadi mata-mata.

Baca Selengkapnya
Dibantu Intelijen Israel, Pasukan Otoritas Palestina Diam-Diam Masuk ke Gaza, Ini Tujuannya
Dibantu Intelijen Israel, Pasukan Otoritas Palestina Diam-Diam Masuk ke Gaza, Ini Tujuannya

Dibantu Intelijen Israel, Pasukan Otoritas Palestina Diam-Diam Masuk ke Gaza, Ini Tujuannya

Baca Selengkapnya
Bela Palestina, Hacker Rusia Retas Situs Pemerintah Israel
Bela Palestina, Hacker Rusia Retas Situs Pemerintah Israel

Para hacktivis atau peretas ikut terjun membela Palestina dengan meretas situs web pemerintah Israel.

Baca Selengkapnya
Bahan Peledak yang Dipasang Dalam Pager di Lebanon Tak Terdeteksi Mesin Pemindai
Bahan Peledak yang Dipasang Dalam Pager di Lebanon Tak Terdeteksi Mesin Pemindai

Israel diduga kuat berada di balik teror pager ini, yang meledak bersamaan selama dua hari di berbagai tempat di Lebanon.

Baca Selengkapnya