Erdogan: Barat ada di balik pembantaian Charlie Hebdo
Merdeka.com - Saat banyak orang menunjuk jarinya pada muslim sebagai biang pembantaian tabloid satir Prancis Charlie Hebdo, presiden Turki malah mengecam keras pasukan keamanan Negeri Menara Eiffel itu. Dia juga menuding Barat berada di balik serangan ini.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Rabu (14/1), Recep Tayyip Erdogan menegaskan agar Barat sebaiknya berhenti mempermainkan perasaan muslim sejagat. Dia juga mengajak umat Islam bersatu. "Pembantaian itu dilakukan oleh warga Prancis dan muslim yang harus membayar harganya? Itu sangat bodoh. Apa intelijen Prancis tak bisa melacak ini?" ujar Erdogan sengit.
Bagi Erdogan kemunafikan Barat sangat jelas. Atas nama perang pada terorisme mereka malah meletakkan rasisme, fobia Islam, dan kebencian pada muslim.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Apa yang dilakukan Prancis ke Israel? Presiden Prancis Charles De Gaulle, tiba-tiba mengumumkan memblokade pasokan senjata untuk Israel.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Siapa yang jadi ancaman bagi Prancis? Selain itu ada nama Romelu Lukaku yang berpotensi jadi ancaman bagi Prancis.
-
Siapa yang menjadi ancaman bagi Prancis? Tentu hal ini yang perlu diwaspadai Prancis jika tidak ingin terhambat langkahnya karena kejutan dari Polandia.
Erdogan menolak mengikuti jalan kaki untuk dukungan bagi Charlie Hebdo. Dia diwakilkan oleh Perdana Menteri Ahmet Dovutoglu.
Sebelas dua belas dengan Erdogan Wali Kota Ankara Melih Gokcek meyakini dinas intelijen Israel Mossad ada di balik serangan ini lantaran Prancis mengakui kemerdekaan Palestina.
Rusia menuding Amerika Serikat dan Badan Intelijen Negara (CIA) menjadi aktor di balik layar atas pembantaian Charlie Hebdo.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erdogan mengecam sekaligus mengultimatum keras sikap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
Baca SelengkapnyaErdogan menyampaikan kecamannya saat menghadiri demo bela Palestina di Istanbul.
Baca SelengkapnyaPresiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengecam Swedia atas tindakan pembakaran Alquran di depan masjid pada hari raya Iduladha.
Baca SelengkapnyaBulan lalu, aktivis sayap kanan Belanda melakukan pembakaran Alquran.
Baca SelengkapnyaPresiden Iran mengutuk keras tindak pembakaran Alquran di Swedia dan Denmark yang dibiarkan begitu saja dengan mengatasnamakan kebebasan berpendapat.
Baca SelengkapnyaReaksi keras datang dari umat muslim di seluruh dunia akibat penerbitan gambar karikatur Nabi Muhammad saat itu.
Baca SelengkapnyaPresiden Turki, Recep Tayyip Erdogan kembali mengutuk Israel atas serangan brutalnya di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka dilaporkan telah berhasil diamankan aparat. Mereka diduga terafiliasi dengan ISIS.
Baca SelengkapnyaPembakaran Alquran di Denmark dan Swedia memicu kemarahan umat Islam. Di Yaman, beberapa orang tampak murka sampai mengangkat senjata. Simak foto-fotonya!
Baca SelengkapnyaMereka marah setelah sebuah ledakan yang diduga serangan udara Israel menghantam rumah sakit di Jalur Gaza dan menewaskan ratusan orang.
Baca SelengkapnyaErdogan salah satu pemimpin dunia yang mengeca keras agresi brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaDewan HAM PBB kemarin menyepakati adanya perbedaan resolusi soal kasus kebencian agama setelah terjadi insiden pembakaran kitab suci Alquran di Swedia.
Baca Selengkapnya