Erdogan minta Saudi serahkan tersangka pembunuh Khashoggi ke Turki
Merdeka.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta Arab Saudi mengekstradisi para tersangka pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi agar mereka dapat diproses hukum di Turki.
Arab Saudi mendakwa 11 orang atas tuduhan terlibat dalam pembunuhan Khashoggi. Di sisi lain, Turki mengupayakan agar mereka diekstradisi, mengingat tempat kejadian perkara berlokasi di Istanbul.
Namun Saudi menolak proposal itu dengan berdalih bahwa Khashoggi tewas di dalam Konsulat Saudi di Istanbul --secara teknis, TKP itu merupakan wilayah administrasi Saudi.
-
Kenapa jemaah haji meninggal di Arab Saudi? Lebih dari 50 persen jemaah haji asal Jateng dan DIY yang meninggal dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.
-
Apa yang terjadi di Arab Saudi? Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan fenomena salju yang turun di tengah padang pasir di wilayah Al-Jaws di Arab Saudi.
-
Apa alasan KKP menolak kebijakan pengeboman kapal? 'Tidak pernah, nggak pernah (menenggelamkan),' kata Inspektur Jenderal (Irjen) KKP, Tornanda Syaifullah, kepada awak media di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu (24/7). Tornanda mengatakan, bahwa kebijakan penenggelaman kapal ilegal melalui teknik pengeboman justru akan merusak ekosistem laut. Mengingat, terdapat area konservasi dibawah laut yang terdampak kebijakan pengeboman kapal.'Itu sebenarnya merusak, kalau kapal di bom, itu merusak konservasi di bawahnya, kan itu ikut rusak sebenarnya,' tegasnya.
-
Siapa yang ditangkap di Arab Saudi? Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap WNI yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial Beberapa waktu terakhir, Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial.
-
Siapa yang berhadapan dengan Arab Saudi? Timnas Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi pada matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada Jumat (6/9) dini hari WIB.
-
Siapa bek kanan Arab Saudi? Salah satunya adalah adu tangguh bek kanan kedua tim, antara Asnawi Mangkualam dan Saud Abdulhamid.
Berbicara usai KTT G-20 di Buenos Aires, Argentina akhir pekan ini, Erdogan menekankan pentingnya para tersangka yang ditahan pemerintah Saudi diekstradisi untuk menghadapi pengadilan di Turki, demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (2/12).
Ia juga menuduh otoritas Saudi telah memberikan penjelasan yang tidak onsisten dan bohong tentang terbunuhnya Jamal Khashoggi, karena, mereka mengubah cerita dan menolak untuk berbagi informasi dengan penyelidikan Turki.
Erdogan menambahkan pembunuhan itu merupakan ujian bagi seluruh dunia, tetapi bersikeras dia tidak ingin merusak keluarga kerajaan Saudi.
Dia mengatakan penyelesaian pembunuhan itu akan menjadi kepentingan keluarga kerajaan Saudi.
Dalam kesempatan yang sama, Erdogan juga mengatakan, Turki memiliki bukti bahwa Jamal Khashoggi telah terbunuh selama tujuh setengah menit dan telah berbagi bukti itu dengan negara-negara yang telah memintanya.
Sebelumnya, Turki tengah mengupayakan agar PBB membuka penyelidikan atas kasus pembunuhan jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi, jika investigasi gabungan Ankara-Riyadh mengalami kebuntuan, kata Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu.
Namun, di samping alasan itu, permintaan Cavusoglu agar PBB membuka penyelidikan juga dipicu oleh ketidakpuasannya terhadap komitmen Saudi dalam menyelidiki kematian kolumnis The Washington Post tersebut. Cavusoglu menilai, Saudi tak bersikap kooperatif dengan Turki dalam melakukan penyelidikan.
"Sampai saat ini, kami telah menerima tawaran Arab Saudi untuk bekerjasama dengan kami tanpa ragu. Namun, sampai saat ini, kami tidak dapat menemukan jawaban atas pertanyaan yang baru saya sampaikan (terkait pemberi perintah pembunuhan Khashoggi). Maka, bisa dikatakan bahwa kerja sama ini tidak pada tingkat yang kami inginkan," kata Cavusoglu.
"Jika itu mengalami kebuntuan atau penyelidikan berjalan tanpa adanya kerja sama penuh, maka kita (Turki) dapat mengajukan permohonan agar PBB membuka penyelidikan," kata Cavusoglu yang menambahkan ia telah membicarakan peluang tersebut dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Cavusoglu juga mengatakan bahwa dia dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mendengarkan rekaman audio dari pembunuhan Khashoggi --yang mana rekaman itu telah disebarkan kepada pejabat tinggi negara Barat, termasuk AS.
"(Rekaman) itu sangat menjijikkan. Jika Anda mendengarkannya, Anda dapat memahami bahwa itu adalah pembunuhan terencana," katanya.
Reporter: Rizki Akbar Hasan
Sumber: Liputan6.com (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel
Baca SelengkapnyaPresiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengecam Swedia atas tindakan pembakaran Alquran di depan masjid pada hari raya Iduladha.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dua mantan personel tersebut terjadi atas laporan berbagai kejahatan militer pada September 2017.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2024 hingga bulan Juli, 25 WNI di sejumlah negara, sebagian besar di Malaysia, terbebas dari hukuman mati.
Baca SelengkapnyaKisah Raja Arab Saudi pro-Palestina yang meninggal karena ditembak oleh keponakannya sendiri.
Baca SelengkapnyaArab Saudi menghukum mati seorang kritikus pemerintah yang mengungkap dugaan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaArab Saudi menjadi salah satu negara yang dicemooh karena memilih sikap tidak acuh atas penderitaan warga Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaPemalsuan tanda tangan ini diduga dilakukan terkait persetujuan pengerahan pasukan darat ke Yaman untuk memerangi Houthi.
Baca SelengkapnyaAksi pembakaran Alquran kembali terjadi di Swedia, dilakukan di depan masjid saat hari raya Iduladha.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka dilaporkan telah berhasil diamankan aparat. Mereka diduga terafiliasi dengan ISIS.
Baca SelengkapnyaPengaran MBS kembali menegaskan sikap Kerajaan Saudi dalam konflik Palestina-Israel.
Baca SelengkapnyaJemaah yang nekat seperti menunaikan ibadah haji tanpa memiliki visa haji dan tasreh atau surat izin dari Kerajaan Arab Saudi.
Baca Selengkapnya