Erdogan: Negara Barat hanya peduli isu gay, abaikan Suriah

Merdeka.com - Presiden Turki, Reccep Tayyip Erdogan, mengkritik pendekatan negara-negara Barat yang tidak memberi cukup ruang bagi wacana Suriah. Dia menuding publik di Eropa maupun Amerika lebih tergerak membicarakan persamaan hak bagi kaum gay, dibanding memikirkan masa depan penduduk Suriah yang dilanda konflik multidimensi.

"Seharusnya bangsa-bangsa Barat malu karena mereka yang tidak menunjukkan lebih banyak kepekaan pada perempuan dan anak-anak asal Suriah yang mencari bantuan," ujarnya dalam pidato di Ibu Kota Ankara, seperti dilansir the Guardian, Sabtu (14/5).

Tak hanya itu, Erdogan menuding penduduk Eropa dan AS lebih peduli pada isu kelestarian hewan dibanding menampung para pengungsi Suriah. "Mereka menunjukkan kepekaan pada ikan paus, anjing, dan kura-kura, tapi abai pada 23 juta warga Suriah," kata pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan Turki itu.

Kritik Erdogan pada pemerintahan Barat mengemuka Ankara dibebani syarat baru jika ingin bergabung dengan Uni Eropa. Salah satunya adalah merevisi UU Antiterorisme yang dituding melanggar hak asasi manusia.

Persyaratan itu disampaikan Komisi Eropa yang mengkritik pendekatan rezim Erdogan selama ini dalam mengaplikasikan beleid tersebut. Dalam pandangan Eropa, UU Antiteroisme lebih banyak dipakai menahan wartawan ataupun lawan politik Erdogan.

Sebaliknya, Erdogan merasa Turki sudah berbuat terlalu banyak melayani kepentingan Eropa terkait Suriah. Turki menampung dua juta pengungsi Suriah, dengan imbalan tak membiarkan mereka menyeberang ke Benua Biru.

Dalam perang Suriah, Turki juga mengirimkan pasukan membantu koalisi Amerika Serikat memerangi ISIS. Dalam kontak senjata di utara Aleppo, Sabtu (14/5), militer Turki menembakkan puluhan rudal ke markas militan khilafah. Dilaporkan, 45 prajurit ISIS tewas dalam serangan itu.