Es Krim di China Positif Virus Corona
Merdeka.com - Virus corona terdeteksi pada sampel es krim di sebelah utara China dan temuan itu membuat pihak berwenang menyita ribuan produk es krim karena khawatir sudah terkontaminasi virus corona.
Dilansir dari laman the Independent, Sabtu (17/1), warga yang diketahui sudah berkontak dengan kemasan es krim yang diproduksi perusahaan makanan Tianjin Daqiaodao Food itu kini tengah dilacak keberadaannya oleh aparat di Tianjin.
Semua produk dari Tianjin Daqiaodo juga kini sudah disegel dan diamankan setelah perusahaan itu mengirimkan sampel kepada badan pusat pengendalian penyakit di kota itu pekan ini. Semua produk itu dites positif virus corona.
-
Apa saja bahan dasar es krim? Es krim sendiri merupakan makanan beku dengan susu sebagai bahan dasarnya yang paling utama. Tidak hanya susu saja, pada produk-produk es krim di toko ditambah pula pemanis seperti gula dan madu, perasa, pengemulsi, serta penstabil. Es krim juga bisa ditambah dengan buah-buahan untuk mendapatkan cita rasa yang segar dan alami.
-
Apa saja bahan yang digunakan untuk membuat es krim? Semua bahan yang digunakan untuk membuat es krim ternyata sangat sederhana dan mudah didapatkan.
-
Bagaimana es krim Tiongkok dibuat? Pada saat itu, es krim dibuat dari salju yang berada di pegunungan. Setelah itu, es krim disajikan dengan potongan buah dan juga madu.
-
Apa bahan utama es krim di masa lalu? Es krim di zaman dulu ternyata memiliki pilihan rasa yang sangat terbatas, lho. Di antaranya adalah vanila, cokelat, dan stroberi saja.
-
Apa bahan utama es krim di awal kemunculannya? Kalau menurut cerita, masyarakat di masa itu mengambil salju yang diambil dari pegunungan dan dihidangkan bersama buah-buahan serta madu.
-
Bagaimana pabrik cokelat itu ditemukan? Saat ini para arkeolog sedang mengeksplorasi reruntuhan bangunan kuno tersebut dan menemukan sejumlah artefak.
Penyelidikan epidemiologis yang dilakukan sejauh ini menyatakan perusahaan itu memproduksi es krim memakai bahan mentah, termasuk susu bubuk yang diimpor dari Selandia Baru dan Ukraina.
Tianjin Daqiaodao juga membenarkan pada Kamis siang lalu sebanyak 1.662 pegawainya ditempatkan di karantina dan menjalani tes. Dari sejumlah itu 700 di antaranya negatif Covid-19 dan hasil dari 962 pegawai lainnya masih belum dipastikan.
Virolog di Universitas Leeds, Dr Stephen Griffin, mengatakan kejadian ini tidak perlu sampai menimbulkan kepanikan dan kasus ini kemungkinan hanya sebagian kecil dan tampaknya berasal dari seseorang.
"Kita tidak perlu sampai panik bahwa setiap bagian dari es krim mengandung virus corona," kata dia kepada Sky News.
"Kemungkinannya adalah ini bagian dari masalah di proses produksi dan kebersihan di pabriknya."
Suhu dingin tempat es krim itu ditempatkan menjelaskan mengapa virus itu bertahan hidup pada sampel yang diambil, kata Dr Griffin.
Otoritas kesehatan di Tianjin mengatakan 4.836 kotak es krim perusahaan makanan itu terkontaminasi virus corona dan sebanyak 2,089 di antaranya berhasil disegel di lemari pendingin.
Sebanyak 935 kotak es krim dari 2.747 kotak yang diedarkan ke pasar masih berada di Tianjin ketika hasil pengujian menyatakan positif dab 65 kota sudah terjual di pasaran.
Pemerintah kota Tianjin sudah menghubungi otoritas terkait di provinsi itu untuk melacak es krim yang suda terjual.
Sementara itu pemerintah kota sudah melakukan disinfektasi di pabrik dan meminta warga lokal yang membeli es krim untuk melaporkan kondisi mereka.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di e-commerce ini banyak pilihan pakaian dan aksesori trendi dengan harga yang sangat rendah.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, es krim di zaman dulu ternyata memiliki pilihan rasa yang sangat terbatas, lho.
Baca SelengkapnyaDalam kasus camilan 'Hot Spicy Latiru' dan 'Latiao Stripes', belasan siswa keracunan.
Baca SelengkapnyaEs krim mengalami perjalanan panjang hingga jadi dessert favorit saat ini.
Baca SelengkapnyaChina Diguncang Skandal Minyak Goreng, Truk Tanki Pembawa Minyak Sebelumnya Dipakai Angkut Bahan Kimia Beracun
Baca SelengkapnyaYLKI pernah menemukan banyak produk impor yang tidak memenuhi standar masuk ke Indonesia pada ritel besar.
Baca SelengkapnyaProduk es krim magnum classic dan almond terindikasi mengandung plastik dan logam sehingga ditarik dari pasar di Inggris dan Irlandia.
Baca SelengkapnyaRespons Unilever terkait penarikan produk es krim magnum di Inggris dan Irlandia.
Baca SelengkapnyaJika barang impor ilegal dibebaskan masuk ke dalam negeri akan menganggu perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenyidikan kasus dilakukan sejak Januari 2024 hingga Juli 2024. Dengan menetapkan delapan tersangka
Baca SelengkapnyaPerusahaan Korea semakin gencar melakukan perlawanan hukum, meningkatkan pengaduan antidumping dan pelanggaran paten terhadap China.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli menegaskan ungkap kasus dari hasil pengawasan perdagangan ini demi menyelamatkan industri dalam negeri.
Baca Selengkapnya