Es krim mengandung plasenta manusia ditemukan di Inggris
Merdeka.com - Es krim mengandung plasenta manusia ditemukan oleh anjing peliharaan di selatan Ibu Kota London, Inggris. Selain itu dipercaya ada pula organ tubuh lainnya telah dikubur.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Ahad (31/3), bak es krim mengandung plasenta itu ditemukan tepatnya di arena olahraga atletik Tooting Bec. Staf medis yang memeriksa es krim itu mengatakan plasenta telah berumur dua minggu. Barang bukti itu telah diambil untuk diteliti lebih lanjut.
Polisi mengerahkan anjing penjaga untuk mencari keberadaan organ lain yang mungkin bisa ditemukan. Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran dan diduga adanya ibu-ibu yang melahirkan dan memerlukan bantuan medis. "Saat ini kami tidak fokus pada penegakan hukum namun mereka yang mungkin membutuhkan bantuan, bimbingan, dan konsultasi," ujar juru bicara kepolisian setempat Inspektur Nick Aldworth.
-
Apa yang diminta polisi ke korban? Setelah itu, ia melaporkan peristiwa tersebut ke polsek terdekat. Beberapa hari kemudian, ia iseng melihat forum jual beli di media sosial Facebook. Tanpa sengaja, ia menemukan ada akun yang menjual motornya. Keesokan harinya, ia melaporkan hal itu ke Polsek. Namun, seusai membuat laporan, ia dimintai uang oleh anggota kepolisian untuk beli bensin dan makan.
-
Bagaimana polisi membantu pria tersebut? Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.
-
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
-
Siapa yang melakukan kanibalisme? Pada zaman akhir Paleolitikum Atas, sekitar 15.000 tahun yang lalu, kelompok manusia Magdalenian mendiami Eropa barat laut.
-
Mengapa Kraut menuntut tim medis? Tuntutan hukum ini diajukan karena Kraut berpendapat bahwa diagnosa obesitas mengakibatkan penundaan dalam penanganan kanker yang telah berkembang di dalam tubuhnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Mereka percaya peristiwa ini terjadi lantaran ada ketakutan pelakunya soal kesejahteraan dan kesehatan yang berisiko. Polisi bakal mengambil langkah selanjutnya setelah ada keterangan penelitian plasenta itu.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepasang kekasih yang melakukan aborsi juga ditangkap.
Baca SelengkapnyaKapolsek Pademangan Kompol Binsar Hatorangan Sianturi didampingi Kanit Reskrim AKP I Gede Gustiyana WK mengungkapkan kronologi peristiwa.
Baca SelengkapnyaKonten yang dimaksud menjadi buntut pelaporan ini, saat sebuah video merekam Oklin yang memakan es krim dengan cara tak wajar.
Baca SelengkapnyaTengah viral, bayi prematur ini meninggal usai dibuat konten 'baby born' oleh klinik.
Baca SelengkapnyaSelain telah menetapkan tersangka, Trunoyudo menyampaikan penyidik saat ini juga telah mengumpulkan berbagai macam alat bukti.
Baca SelengkapnyaIbu korban, ST mengaku sangat menyayangkan sikap kepolisian yang melepas GH bersama alat bukti berupa handphone.
Baca SelengkapnyaKepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.
Baca SelengkapnyaKarena tak kunjung dibayar, ibu korban melapor ke polisi dengan dalih anak hilang.
Baca SelengkapnyaKorban sebelumnya dibunuh kekasih gelapnya berinisial A di sebuah ruko kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Sabtu (20/4).
Baca SelengkapnyaPolisi berencana memeriksa seorang Warga Negara Asing (WNA) guna mendalami penyebab tewasnya seorang wanita tersebut.
Baca SelengkapnyaPasangan muda berinisial GR dan RN ketahuan aborsi. Dia ditangkap Kepolisian Resor (Polres) Kota Batu, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan menindaklanjuti laporan dibuat Ketua PB Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia Gurun Arisastra di Polres Metro Jakarta Pusat.
Baca Selengkapnya