Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Facebook Hapus 69 Akun Palsu dari Indonesia yang Sebarkan Berita Bohong Tentang Papua

Facebook Hapus 69 Akun Palsu dari Indonesia yang Sebarkan Berita Bohong Tentang Papua Facebook. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Facebook awal bulan ini telah menghapus ratusan akun, laman, dan grup yang dianggap terlibat dalam perilaku tidak normal yang terkoordinasi (CIB) di Facebook dan Instagram.

"Kami menemukan tiga operasi CIB terpisah: satu di antaranya berasal dari Uni Emirat Arab, Mesir dan Nigeria; dan dua lainnya di Indonesia dan Mesir," kata Facebook melalui laman Newsroom-nya, pada 3 Oktober 2019 lalu.

"Tiga kampanye yang kami hapus ini tidak terhubung, tetapi masing-masing membuat jaringan akun untuk menyesatkan orang lain tentang siapa mereka dan apa yang mereka lakukan," lanjut perusahaan teknologi dan media sosial berbasis di California itu.

Dalam penjelasannya, Facebook menghapus "211 akun Facebook, 107 Halaman, 43 Grup, dan 87 akun Instagram karena terlibat dalam CIB yang berasal dari UEA, Mesir, dan Nigeria."

Ada beberapa rangkaian kegiatan, masing-masing dilokalisasi untuk negara atau wilayah tertentu, terutama di Timur Tengah dan Afrika, dan beberapa di Eropa, Amerika Utara dan Selatan, Asia Selatan dan Asia Timur, dan Australia.

"Orang-orang di balik jaringan ini menggunakan akun palsu--beberapa di antaranya telah dinonaktifkan oleh sistem otomatis kami--untuk menjalankan Halaman, mengunggah konten dalam Grup, menyebarluaskan konten mereka dan secara buatan meningkatkan keterlibatan," lanjut Facebook.

Dalam pernyataannya lebih lanjut, Facebook menjelaskan mereka "terus berupaya mendeteksi dan menghentikan jenis aktivitas ini karena kami tidak ingin layanan kami digunakan untuk memanipulasi orang."

"Kami mencatat Halaman, Grup, dan akun ini berdasarkan perilaku mereka, bukan konten yang mereka unggah. Dalam setiap kasus ini, orang-orang di balik kegiatan ini berkoordinasi satu sama lain dan menggunakan akun palsu untuk menggambarkan diri mereka sendiri, dan itulah yang menjadi dasar tindakan kami."

"Kami membuat kemajuan dalam memberantas penyalahgunaan ini, tetapi seperti yang kami katakan sebelumnya, ini adalah tantangan yang berkelanjutan. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan untuk tetap di depan. Itu berarti membangun teknologi yang lebih baik, mempekerjakan lebih banyak orang dan bekerja lebih dekat dengan penegak hukum, pakar keamanan, dan perusahaan lain," lanjut Facebook.

Isu Papua

Terkait Indonesia, Facebook menghapus 69 Akun, 42 Halaman, dan 34 Akun Instagram, yang terlibat dalam CIB yang berfokus pada kasus di Indonesia. Beberapa contoh nama akun itu adalah 'West Papua Indonesia' dan 'Papua West', serta masih banyak lagi.

"Orang-orang di belakang jaringan ini menggunakan akun palsu untuk mengelola Halaman, menyebarkan konten mereka dan mengarahkan orang ke situs di luar platform," jelas Facebook.

"Mereka terutama mengunggah dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia tentang Papua Barat, dengan beberapa Halaman berbagi konten yang mendukung gerakan kemerdekaan, sementara yang lain mengunggah kritik terhadapnya."

"Meskipun orang-orang di balik kegiatan ini berusaha menyembunyikan identitas mereka, penyelidikan kami menemukan tautan ke perusahaan media Indonesia InsightID," kata Facebook.

Perusahaan InsightID, kata Facebook, memiliki presensi berupa:

69 akun Facebook, 42 Halaman, dan 34 akun Instagram.Pengikut: Sekitar 410.000 akun mengikuti satu atau lebih Halaman terkait dan sekitar 120.000 akun mengikuti setidaknya satu akun Instagram terkait.Iklan: Sekitar USD 300.000 (Rp 4,2 miliar) dihabiskan untuk iklan Facebook yang dibayar terutama dalam rupiah Indonesia.

"Kami mengidentifikasi akun-akun ini melalui investigasi yang sedang berlangsung terhadap dugaan CIB di wilayah tersebut," lanjut Facebook.

Sumber: Liputan6.com (mdk/pan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hati-hati! Kenali Modus Penipuan Catut Nama Pos Indonesia
Hati-hati! Kenali Modus Penipuan Catut Nama Pos Indonesia

Kepada masyarakat diimbau agar berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan Pos Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Budi Arie Ungkap Hoaks Pemilu Meningkat Tahun 2023, Salah Satunya Ganjar Ingin Jegal Anies Nyapres
Menkominfo Budi Arie Ungkap Hoaks Pemilu Meningkat Tahun 2023, Salah Satunya Ganjar Ingin Jegal Anies Nyapres

Penyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.

Baca Selengkapnya
Polda Sulut Pastikan Akun Polisi Hina Pendaki Gunung Marapi adalah Palsu
Polda Sulut Pastikan Akun Polisi Hina Pendaki Gunung Marapi adalah Palsu

Dalam profil akun @rendytoejeh yang juga disebarkan akun X @Pai_C1 diperlihatkan kalau si polisi merupakan anggota Polda Sulawesi Utara (Sulut).

Baca Selengkapnya
Menkominfo Budi Arie Akui Hoaks Makin Merajalela Jelang Pemilu
Menkominfo Budi Arie Akui Hoaks Makin Merajalela Jelang Pemilu

Daftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.

Baca Selengkapnya
Komdigi Hapus 49 Ribu Lebih Konten Judi Online dalam Seminggu
Komdigi Hapus 49 Ribu Lebih Konten Judi Online dalam Seminggu

Komisi Digital semakin aktif dalam memerangi judi online. Dalam satu minggu, sebanyak 49 ribu konten judi online telah diblokir.

Baca Selengkapnya
Gandeng TNI dan BNPT, Kominfo Blokir 174 Akun Radikalisme
Gandeng TNI dan BNPT, Kominfo Blokir 174 Akun Radikalisme

Kominfo telah memblokir akun-akun yang terindikasi menyebar paham radikalisme.

Baca Selengkapnya
Begini Cara TikTok Hapus Video Menyesatkan saat Pilpres 2024
Begini Cara TikTok Hapus Video Menyesatkan saat Pilpres 2024

TikTok punya cara menghapus video-video yang melanggar panduan komunitas.

Baca Selengkapnya
Punya Puluhan Ribu Pengikut, Tiga Akun Medsos Promosikan Judi Online Ini Ditutup Komdigi
Punya Puluhan Ribu Pengikut, Tiga Akun Medsos Promosikan Judi Online Ini Ditutup Komdigi

Komdigi juga merekomendasikan sejumlah grup yang mempromosikan judi online di berbagai platform pesan instan dan media sosial segera ditutup.

Baca Selengkapnya
Polisi Ungkap YouTube, Facebook hingga TikTok Jadi Tempat Terbanyak Sebar Hoaks Pemilu 2024
Polisi Ungkap YouTube, Facebook hingga TikTok Jadi Tempat Terbanyak Sebar Hoaks Pemilu 2024

YouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.

Baca Selengkapnya
Akun Facebook Bupati Pekalongan Fadia Arafiq Diretas, Banyak Unggah Video Porno
Akun Facebook Bupati Pekalongan Fadia Arafiq Diretas, Banyak Unggah Video Porno

Akun isi facebook yang diketahui dikelola bagian protokol dan kepemimpinan (Prokompim), berubah menjadi unggahan video berbau pornografi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Gebrakan Komdigi Usai Dihantam Kasus Judol, Tiga Hari Blokir 94.720 Konten Judi
VIDEO: Gebrakan Komdigi Usai Dihantam Kasus Judol, Tiga Hari Blokir 94.720 Konten Judi

Salah satu trik yang sering digunakan adalah menyamarkan iklan judi dengan kemasan yang tampak menarik atau tidak mencolok.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Take Down 1.971 Berita Hoaks di Media Sosial Terkait Pemilu
Menkominfo Take Down 1.971 Berita Hoaks di Media Sosial Terkait Pemilu

Sisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.

Baca Selengkapnya