Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Facebook Hapus Ratusan Akun Kampanye Antivaksin yang Dioperasikan dari Rusia

Facebook Hapus Ratusan Akun Kampanye Antivaksin yang Dioperasikan dari Rusia Ilustrasi Facebook. ©2019 vox.com

Merdeka.com - Facebook menghapus ratusan akun yang disebut terlibat dalam kampanye disinformasi antivaksin yang dioperasikan dari Rusia.

Facebook menyampaikan jaringan akun tersebut menargetkan India, Amerika Latin, dan Amerika Serikat. Mereka berusaha merekrut influencer untuk menyebarkan klaim palsu untuk menurunkan kepercayaan publik terhadap vaksin Covid-19 tertentu.

Dilansir BBC, Rabu (11/8), dalam laporan terbarunya “perilaku tidak sah yang terkoordinasi”, Facebook menyampaikan pihaknya menemukan keterkaitan antara jaringan tersebut dan kampanye disinformasi dari influencer agen pemasaran Fazze – yang menjadi bagian perusahaan yang berbasis di Rusia yang disebut AdNow.

Bulan lalu, investigasi BBC Trending melaporkan bagaimana para influencer ditawarkan sejumlah uang oleh Fazze asal mereka mau menyebarkan klaim palsu tentang risiko vaksin Pfizer.

Menurut Facebook, itu adalah gelombang kedua upaya jaringan tersebut untuk merusak nama vaksin buatan Barat. Penyelidikan mereka menemukan dari November 2020, jaringan yang sama berusaha menjelekkan vaksin AstraZeneca dengan klaim yang salah, menyebutnya berbahaya karena menggunakan adenovirus tidak berbahaya yang diambil dari simpanse.

Akun-akun dari jaringan tersebut mengunggah meme yang menggunakan foto dari film Planet of Apes, seolah-olah vaksin itu bisa mengubah manusia menjadi monyet. Unggahan seperti ini muncul di Facebook dalam bahasa Hindi bersamaan dengan pemerintah India yang sedang membahas persetujuan darurat penggunaan vaksin AstraZeneca.

Kampanye tersebut memakai akun palsu, beberapa yang disebut Facebook kemungkinan dari perusahaan ternak akun di Bangladesh dan Pakistan.

Menurut laporan Facebook, link-link ini kemudian dibagikan sejumlah influencer di Instagram yang menggunakan tagar yang sama dan membuat referensi fakta bahwa vaksin AstraZeneca berasal dari adenovirus simpanse.

Kedua gelombang kampanye tersebut tidak berhasil dan gagal menuia daya tarik - meskipun metode yang digunakan beragam.

"Selain upaya yang sebelumnya terungkap untuk merekrut influencer media sosial, operasi ini tampaknya telah menggunakan berbagai taktik dalam upaya yang lebih luas untuk menyebarkan narasi menyesatkan secara online tentang vaksin Covid buatan Barat," jelas Direktur Investigasi di firma analisis media sosial Graphika, Jack Stubbs.

"Ada klaim peretasan dan kebocoran, penggunaan situs berita semu berbayar untuk dipublikasikan, dan jaringan influencer palsu di Facebook dan Instagram."

Investigasi BBC Trending menunjukkan Fazze adalah bagian dari perusahaan Rusia, AdNow. BBC berulang kali berusaha meminta komentar dari kantor pusat AdNow di Moskow, tetapi tidak ada tanggapan. Namun, seorang direktur cabang Inggris AdNow mengatakan kepada BBC, Fazze sedang ditutup.

Menanggapi tuduhan politikus Jerman yang mendiskreditkan vaksin Barat demi kepentingan Kremlin, Kedutaan Besar Rusia di Inggris mengatakan: "Kami memperlakukan Covid-19 sebagai ancaman global dan, dengan demikian, tidak tertarik untuk merusak upaya global dalam memeranginya, dengan memvaksinasi orang dengan vaksin Pfizer sebagai salah satu cara untuk mengatasi virus."

Facebook mengatakan Fazze sekarang dilarang dari platform mereka.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Punya Puluhan Ribu Pengikut, Tiga Akun Medsos Promosikan Judi Online Ini Ditutup Komdigi
Punya Puluhan Ribu Pengikut, Tiga Akun Medsos Promosikan Judi Online Ini Ditutup Komdigi

Komdigi juga merekomendasikan sejumlah grup yang mempromosikan judi online di berbagai platform pesan instan dan media sosial segera ditutup.

Baca Selengkapnya
Rusia Bantah Tuduhan FBI yang Sebut Dalang Ancaman Bom di TPS Saat Pemilu AS
Rusia Bantah Tuduhan FBI yang Sebut Dalang Ancaman Bom di TPS Saat Pemilu AS

Sebelumnya FBI menuding ancaman bom di TPS saat pemilu presiden berasal dari Rusia.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Budi Arie Akui Hoaks Makin Merajalela Jelang Pemilu
Menkominfo Budi Arie Akui Hoaks Makin Merajalela Jelang Pemilu

Daftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Take Down 1.971 Berita Hoaks di Media Sosial Terkait Pemilu
Menkominfo Take Down 1.971 Berita Hoaks di Media Sosial Terkait Pemilu

Sisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.

Baca Selengkapnya
Gandeng TNI dan BNPT, Kominfo Blokir 174 Akun Radikalisme
Gandeng TNI dan BNPT, Kominfo Blokir 174 Akun Radikalisme

Kominfo telah memblokir akun-akun yang terindikasi menyebar paham radikalisme.

Baca Selengkapnya
X dan Elon Musk Dituding Biang Penyebaran Hoaks Pemilu AS
X dan Elon Musk Dituding Biang Penyebaran Hoaks Pemilu AS

Elon Musk dengan tegas menyatakan dukungannya terhadap Trump dalam pemilihan presiden AS tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Kominfo Blokir 575.042 Rekening yang Dipakai untuk Menipu
Kominfo Blokir 575.042 Rekening yang Dipakai untuk Menipu

Pada tahun 2020-2021 terjadi peningkatan aduan tindak pidana transaksi keuangan.

Baca Selengkapnya
Begini Cara TikTok Hapus Video Menyesatkan saat Pilpres 2024
Begini Cara TikTok Hapus Video Menyesatkan saat Pilpres 2024

TikTok punya cara menghapus video-video yang melanggar panduan komunitas.

Baca Selengkapnya
Terungkap, IP Address Peretas YouTube DPR RI Berada di Amerika Serikat
Terungkap, IP Address Peretas YouTube DPR RI Berada di Amerika Serikat

Dari peninjauan BSSN, alamat peretasan itu berasal dari Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Budi Arie Ungkap Hoaks Pemilu Meningkat Tahun 2023, Salah Satunya Ganjar Ingin Jegal Anies Nyapres
Menkominfo Budi Arie Ungkap Hoaks Pemilu Meningkat Tahun 2023, Salah Satunya Ganjar Ingin Jegal Anies Nyapres

Penyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Tidak Benar Indonesia Gabung Rusia dan Irak Kirim Pasukan untuk Serang Israel
CEK FAKTA: Tidak Benar Indonesia Gabung Rusia dan Irak Kirim Pasukan untuk Serang Israel

Beredar yang mengklaim Indonesia bergabung dengan Rusia untuk menyerang Israel, simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
Elon Musk Cuma ‘Omon-omon’, Bilang Pengguna X Bebas Bicara Apa Saja, Faktanya Banyak Akun yang ‘Dipenjara’
Elon Musk Cuma ‘Omon-omon’, Bilang Pengguna X Bebas Bicara Apa Saja, Faktanya Banyak Akun yang ‘Dipenjara’

Sebuah data menyoroti peningkatan moderasi konten di bawah kepemimpinan Elon Musk, meskipun platform tersebut mengklaim mendukung kebebasan berbicara.

Baca Selengkapnya