Facebook Minta Maaf Karena Berperan Dalam Kerusuhan Anti-Muslim di Sri Lanka 2018
Merdeka.com - Facebook meminta maaf atas perannya dalam kerusuhan komunal yang mematikan yang mengguncang Sri Lanka dua tahun lalu. Permintaan maaf disampaikan setelah investigasi menemukan ujaran kebencian dan desas-desus yang tersebar di media sosial tersebut telah menyebabkan kekerasan terhadap umat Islam.
Kerusuhan pada awal 2018 meletus ketika kemarahan anti-muslim dilontarkan di media sosial, memaksa pemerintah Sri Lanka untuk memberlakukan keadaan darurat dan memblokir akses ke Facebook.
Perusahaan tersebut kemudian menugaskan penyelidikan atas kemungkinan perannya dalam peristiwa tersebut, dan para penyelidik mengatakan kemungkinan konten pemicu di Facebook menyebabkan kekerasan terhadap muslim.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
-
Kapan teror suara ketukan terjadi? Pada awal video, terlihat sebuah rekaman CCTV yang memperlihatkan suasana teras rumah warga. Waktu di kamera CCTV menunjukkan angka 03.08 WIB dan tak ada seorang pun di luar.
-
Di mana kerusuhan terjadi? Kerusuhan anti-Yahudi terjadi pada 7–8 Juni 1948, di kota Oujda dan Jerada, di protektorat Prancis di Maroko sebagai tanggapan terhadap Perang Arab-Israel tahun 1948 yang diikuti dengan deklarasi berdirinya Negara Israel pada tanggal 14 Mei.
-
Apa saja kasus viral yang membuat polisi bertindak? Kasus pertama Jalan Rusak di Lampung Video Tiktok Bima Yudho Saputro membahas alasan Lampung tak maju-maju viral Menurut Bima, penyebabnya buruknya infrastruktur, pendidikan, dan mental koruptif pejabat Kasus kedua Ibu Beri Minum Kopi Kepada Bayi Video seorang ibu memberi minum kopi susu saset kepada bayi berusia 7 bulan viral Januari lalu Kasus ketiga Penganiayaan Mario Dandy Aksi Mario menganiaya David viral di Twitter Kasus ini turut menyeret ayah Mario, Rafael Alun Trisambodo, pejabat Ditjen Pajak Kasus keempat Penganiayaan Aditya Hasibuan Anak dari eks Kabag Binops Ditnarkoba Polda Sumut ini melakukan penganiayaan ke Ken Admiral AKBP Achiruddin juga dipecat secara tidak hormat dari kepolisian karena ikut terlibat Kasus kelima Koboi Jalanan Tol Tomang David Yulianto 'koboi' penodong senjata ke sopir taksi online, Hendra viral di media sosial David menggunakan mobil Mazda dengan pelat nomot dinas kepolisian palsu
"Kami menyesalkan penyalahgunaan platform kami," kata Facebook dalam sebuah pernyataan kepada Bloomberg News setelah temuan itu dirilis Selasa.
"Kami mengakui, dan meminta maaf atas dampak nyata terhadap hak asasi manusia yang dihasilkan," lanjutnya, dilansir dari AFP, Kamis (14/5).
Ujaran kebencian
Sedikitnya tidak tiga orang terbunuh dan 20 lainnya cedera dalam kerusuhan 2018, di mana masjid dan tempat usaha warga Muslim dibakar, terutama di wilayah tengah negara mayoritas Buddha Sinhala itu.
Ujaran kebencian dan desas-desus menyebar di Facebook "mungkin telah menyebabkan kekerasan 'offline'", menurut Article One, konsultan hak asasi manusia yang disewa untuk melakukan penyelidikan.
Para konsultan juga memaparkan, sebelum kerusuhan Facebook telah gagal untuk menghapus konten sejenis yang "memicu ujaran kebencian dan bentuk pelecehan lainnya dan bahkan menyebar" di platform tersebut.
Article One mengatakan, satu organisasi masyarakat sipil telah mencoba untuk terlibat dengan perusahaan dalam penyalahgunaan Facebook sejak 2009.
Pada tahun 2018, para pejabat mengatakan massa menggunakan Facebook untuk mengoordinasikan serangan, dan bahwa platform itu memiliki "hanya dua sumberdaya" untuk meninjau konten dalam bahasa Sinhala, bahasa mayoritas etnis Sri Lanka yang warganya berada di balik aksi kekerasan itu.
Facebook memiliki 4,4 juta pengguna aktif harian di Sri Lanka, menurut laporan Article One.
Firma itu mengatakan telah mengambil sejumlah langkah dalam dua tahun terakhir untuk melindungi hak asasi manusia dengan lebih baik.
"Di Sri Lanka, kami mengurangi distribusi pesan yang sering dibagikan ulang, yang sering dikaitkan dengan clickbait dan informasi yang salah," kata Facebook.
Facebook juga mengatakan telah mempekerjakan lebih banyak staf, termasuk orang Sinhala, dan mulai menggunakan teknologi deteksi untuk melindungi kelompok rentan.
Penyalahgunaan Facebook di Indonesia
Article One juga menyelidiki dampak layanan Facebook - termasuk WhatsApp, Messenger dan Instagram - di Indonesia.
Hasilnya, selain serangan politik dan upaya untuk mempengaruhi pemilihan umum, kelompok-kelompok rentan di Indonesia menghadapi risiko yang meningkat.
Konsultan mengatakan, berbagi gambar tanpa persetujuan, penindasan dunia maya dan eksploitasi seksual mengancam para perempuan.
"Dalam beberapa kasus, perempuan diperas atau bahkan dipaksa bertahan dalam hubungan yang penuh kekerasan atau ke dalam situasi pemerkosaan untuk menghindari rasa malu foto telanjangnya akan dipublikasikan di platform Facebook," kata laporan itu, dirilis bersamaan dengan temuan di Sri Lanka.
"Dalam kasus lain, platform Facebook telah digunakan untuk menghubungkan pelanggan dengan pekerja seks, beberapa di antaranya mungkin diperdagangkan."
Article One juga menemukan bukti intimidasi online dan eksploitasi seksual anak melalui Facebook.
Facebook menanggapi, seperti di Sri Lanka, pihaknya meningkatkan upaya untuk melindungi penggunanya dari bahaya, termasuk memperbanyak staf dan peningkatan teknologi untuk mengidentifikasi ujaran kebencian di Indonesia.
Facebook telah meluncurkan sejumlah program untuk mencegah penyalahgunaan setelah mendapat tekanan yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir atas serangkaian skandal privasi, serta kritik terhadap responsnya yang lambat terhadap masalah hak asasi manusia.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Sumut menangkap Lukman Dolok Saribu yang diduga menyebarkan kebencian terhadap umat Islam dan Palestina yang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan, motif dari Marco Karundeng adalah kesal.
Baca SelengkapnyaTentara yang tergabung ke dalam satuan militer berjuluk IDF itu sontak diserang warganet.
Baca SelengkapnyaMassa muslim mengamuk setelah menuduh dua pria anggota komunitas Kristen melakukan penistaan Alquran. Ratusan orang ditangkap atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaJulid Fi Sabilillah, Perang Netizen Indonesia Melawan Israel di Dunia Maya
Baca SelengkapnyaLuluk Sofiatul Jannah alias Luluk Nuril menjadi sorotan, usai memarahi keras siswi magang di sebuah swalayan.
Baca SelengkapnyaLuluk mengakui tindakannya memarahi siswi magang dan memposting di instagram dan tiktok, sebagai tindakan yang salah.
Baca SelengkapnyaAnwar bahkan menyebut Meta sebagai budak zionis setelah perusahaan media sosial itu menghapus otomatis postingannya di Facebook dan Instagram.
Baca SelengkapnyaNetizen Indonesia ramai-ramai mencari akun media sosial para tentara Israel. Mereka menyerbu mereka dengan hujatan di kolom komentar.
Baca SelengkapnyaKonflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.
Baca SelengkapnyaGalih Loss ditangkap polisi gara-gara kontennya yang berbau penistaan agama
Baca SelengkapnyaAA mengatakan pendukung Palestina tidak punya otak dan dia justru mendukung Israel.
Baca Selengkapnya