FBI Sita 10 Kardus Barang Bukti dari Rumah Donald Trump
Merdeka.com - Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) menyita sekitar 10 kardus berisi material barang bukti dari rumah mantan presiden Donald Trump di Florida, menurut sumber yang mengetahui penggeledahan tersebut yang dilaporkan Wall Street Journal.
Penggeledahan yang berlangsung pada Senin itu bagian dari penyelidikan Departemen Kehakiman terkait dugaan Trump menyimpan sejumlah dokumen rahasia di akhir masa jabatannya. Ini tidak berkaitan dengan penyelidikan terpisah yang dilakukan Departemen Kehakiman terkait kerusuhan 6 Januari di Gedung Capitol.
Dikutip dari laman The Independent, Rabu (10/8), penggerebekan ini dilakukan dua bulan setelah pihak kuasa hukum dari Departemen Kehakiman mengunjungi rumah Trump terkait dengan penyelidikan tersebut. Pada Januari, Badan Arsip dan Catatan Nasional menyita 15 kardus dokumen sensitif Gedung Putih yang disebut dibawa ke rumah Trump, melanggar proses ketat tata cara pengarsipan dokumen kepresidenan yang diatur undang-undang federal.
-
Apa yang dilakukan Secret Service untuk Trump? Perlindungan Secret Service untuk mantan presiden dianggap sebagai bagian dari tunjangan setelah meninggalkan jabatan.
-
Apa yang dilakukan FBI? Dalam pernyataan bersama, FBI dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (Cybersecurity and Infrastructure Security Agency/CISA) mengungkapkan bahwa mereka tengah menyelidiki akses ilegal ke infrastruktur telekomunikasi komersial yang dilakukan oleh pelaku yang berhubungan dengan Republik Rakyat China (hacker China).
-
Bagaimana Secret Service melindungi Donald Trump? Beberapa personel secret service bergegas membentuk barikade bagi Trump dan membawanya ke dalam mobil dengan pengawalan super ketat.
-
Bagaimana Secret Service melindungi mantan presiden? Perlindungan ini mencakup mantan presiden dan pasangannya, serta anak-anak mereka hingga mereka mencapai usia tertentu (biasanya hingga usia 16 tahun).
-
Siapa pelaku penembakan Donald Trump? Pria yang tewas karena ditembak aparat ini merupakan pelaku dari percobaan pembunuhan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
-
Apa yang terjadi pada Donald Trump? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
Trump menyebut penggeledahan itu bermotif politis untuk menghalangi rencananya maju kembali dalam pemilihan presiden mendatang.
"Setelah bekerja dan bekerja sama dengan badan-badan pemerintah terkait, penggeledahan yang tanpa pemberitahuan di rumah saya ini tidak penting atau tidak pantas," tulis Trump dalam pernyataannya pada Senin.
"Sebuah pelanggaran yang hanya bisa terjadi di negara yang hancur, negara ketiga," lanjutnya.
"Bahkan mereka membobol brankas saya," pungkasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terlihat pula seseorang menggunakan rompi berwarna krem turut menyaksikan barang-barang tersebut saat dibawa masuk ke dalam mobil.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan ini diduga terkait pemerasan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaHingga berita ini ditulis, penggeledahan masih berlangsung
Baca SelengkapnyaPenggeledahan ini diduga terkait pemerasan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo oleh Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaDugaan korupsi dalam proyek rumah dinas tersebut merugikan negara puluhan miliar.
Baca SelengkapnyaPenyidik KPK mengamankan 4 barang bukti elektronik milik keluarga Donny.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan itu pun berlangsung selama kurang lebih tiga jam sejak pukul 12.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPolisi meninggalkan apartemen setelah 3 jam melakukan penggeledahan.
Baca SelengkapnyaKPK mengakui sempat menggeledah kediaman advokat PDIP, Donny Tri Istiqomah terkait kasus mantan Caleg PDIP Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaBelasan penyidik baru bisa memasuki rumah No 46 di kawasan Kertanegara, Jakarta Selatan, itu sekitar pukul 12.00 WIB.
Baca SelengkapnyaFebri dan Ramasala akan diselisik soal dokumen yang diduga akan dihancurkan saat ditemukan dalam proses penggeledahan di gedung Kementan.
Baca SelengkapnyaKPK belum membeberkan nama-nama tersangka dimaksud.
Baca Selengkapnya