Fokus di ASEAN, ISIS paling gencar rekrut imigran Rohingya
Merdeka.com - Pengamat terorisme internasional memperkirakan Negara Islam Iran dan Syam (ISIS) kini berkonsentrasi merekrut jihadis dari Asia Tenggara. Selain warga Indonesia, imigran Rohingya jadi sasaran bujuk rayu militan agar mau berangkat atau dilatih menjadi jaringan teroris.
Dalam perkiraan terbaru, lebih dari 10 ribu simpatisan ISIS tersebar di Indonesia, Malaysia, Filipina, maupun Thailand. Colin Clarke, pengamat dari Lembaga RAND, menyatakan informasi yang dia terima ada aktivitas ekstra jaringan ISIS di kawasan ASEAN.
"Setelah berhasil melebarkan sayap di Afrika Utara, Asia Tenggara adalah sasaran logis bagi ISIS untuk melebarkan sayap," ujarnya seperti dilansir the Daily Mail, Kamis (13/8).
-
Siapa yang aktif dalam isu ini? Rieke Diah Pitaloka juga aktif dalam isu ini, membuat video untuk menjelaskan pentingnya mengawal putusan MK lengkap dengan pasal-pasal yang relevan.
-
Dimana ISPA menyerang? ISPA adalah infeksi yang memengaruhi bagian atas saluran pernapasan, seperti hidung, tenggorokan, faring, dan bronkus.
-
Kenapa JIS jadi sorotan? Stadion JIS tengah mendapat sorotan. Tak hanya lokasinya yang dipilih sebagai venue Piala Dunia U-17 2023, namun juga kondisi rumputnya yang sempat dianggap tak layak oleh warganet.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa yang terlibat di SAJAKA? Program SAJAKA mengedepankan kolaborasi lintas sektoral yang melibatkan masyarakat, tenaga kesehatan, serta pihak swasta seperti Pfizer Indonesia.
Imigran Rohingya paling rentan. Ada 3.500 pengungsi yang kini terkatung-katung di Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Diperkirakan 2.500 lainnya siap melaut untuk kabur dari Myanmar. "Dengan menawarkan insentif ekonomi, Al Qaidah dan ISIS sudah menjajaki kemungkinan merekrut (Rohingya)," kata pengamat terorisme Rohan Gunaratna.
Untuk rekrutmen non-Rohingya di ASEAN, sel-sel yang dipakai sebagian adalah pemain lama. Bekas militan Jamaah Islamiyah, Abu Sayyaf, serta Pasukan Bangsa Moro (MILF) digaet oleh utusan ISIS.
Faktor paling mengkhawatirkan, pengawasan negara-negara ASEAN terhadap penjara yang menampung tahanan radikal sama-sama lemah. Di Filipina maupun Indonesia, justru rekrutmen paling masif muncul dari penjara.
"Solidaritas tahanan terorisme di Asia Tenggara untuk menyebarkan gagasan sedang meningkat setahun terakhir," kata Peter Chalk, pengamat terorisme asal AS.
Tokoh perekrut ISIS, kini masuk daftar Badan Intelijen Negara serta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme adalah Salim Mubarok. Jumlah WNI yang berangkat ke Suriah ataupun Irak masih di bawah 1.000 orang, tapi terus bertambah.
Lporan dari Institute for Policy Analysis of Conflict, situasi mengkhawatirkan juga muncul dari selatan Filipina. Tahun lalu, lebih dari 100 pemuda muslim asal Mindanao berangkat ke Timur Tengah menjadi jihadis.
Chalk punya data lain yang patut diwaspadai. Pelatihan ISIS tak mengharuskan setiap jihadis bertahan di Irak atau Suriah. Sebagian pun diperintahkan kembali ke negaranya masing-masing untuk memperluas pengaruh khilafah. Dalam hal ini, adanya 39 warga Malaysia yang bergabung dengan ISIS, dari dugaan awal 150, memicu potensi terorisme individu.
"Untuk negara berpenduduk 30 juta jiwa, kembalinya sel kecil kemampuan teror jelas berbahaya," tuturnya.
Bahaya ISIS yang mengancam ASEAN sudah diutarakan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, pekan lalu. Dia menyatakan perlu ada upaya ekstra keras dari seluruh negara di kawasan untuk menangkal pengaruh militan khilafah yang semakin agresif merekrut anggota.
"Ancaman itu sudah jelas terjadi di kawasan kita, inilah alasan Singapura menangani terorisme, terutama ISIS, sangat serius," kata Loong.
Indonesia selama beberapa bulan terakhir dikejutkan oleh propaganda ISIS yang semakin ekstrem. Dalam foto yang viral sepekan lalu, seorang bayi menjadi simbol mengajak warga mendukung ISIS.
"om dan tante ayo hijrah atau berjihad di tempatnya, dari calon teroris Yahya Indonesia," seperti terlihat dari kertas yang diletakkan di atas bayi lelaki. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaJumlah minoritas Muslim Myanmar yang tiba di Aceh mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,
Baca SelengkapnyaSebanyak sebelas pengungsi Rohingya diperiksa penyidik Polresta Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaKedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan setelah mereka berangkat mengikuti program jihad global dan telah kembali ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya terus berdatangan ke Indonesia menuai pro dan kontra
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, pemerintah Indonesia akan menindak tegas pelaku TPPO.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri ikut mengusut kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan para pengungsi Rohingya di Aceh.
Baca SelengkapnyaKepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKetiga WNA tersebut hadir dalam persidangan tanpa didampingi penasihat hukum, kecuali didampingi ahli alih bahasa atau penerjemah.
Baca SelengkapnyaCak Imin menilai, kedatangan pengungsi dari kelompok etnis Rohingya ke Indonesia khususnya di Aceh disetop.
Baca Selengkapnya