Fosil Gajah Berusia 12.000 Tahun Ditemukan di Chile
Merdeka.com - Fosil makhluk purba, Gomphotere yang merupakan kerabat gajah yang telah punah, ditemukan di Chile. Menurut hipotesis para ilmuwan, mahkluk ini menjadi target kelompok pemburu yang hidup di kawasan tersebut.
Fosil Gomphothere ini berusia 12.000 tahun dan ditemukan di dekat Danau Tagua Tagua, danau glasial di Chile selatan.
Dikutip dari Reuters, Senin (3/10), makhluk ini memiliki berat 4 ton dan tingginya bisa sampai 3 meter.
-
Bagaimana ilmuwan menentukan burung tersebut pemangsa? 'Berdasarkan petunjuk pada tulang kaki mereka, kami menduga burung ini mampu menangkap dan membawa mangsa, mirip dengan apa yang dilakukan elang atau burung hantu modern,' kata Alex Clark
-
Dimana makhluk ini ditemukan? Ikan ini ditemukan di ngarai bawah laut yang dalam di lepas pantai Nova Scotia.
-
Bagaimana para peneliti mengidentifikasi makhluk yang terjaring di gambar? Tetapi, peniliti studi terbaru bisa berhasil mengidentifikasi makhluk yang terjaring di delapan lempengan, menggunakan teknologi pencitraan canggih seperti Reflectance Transformation Imaging (RTI).
-
Apa yang ditemukan di Chile? Sisa-sisa fosil Ichthyosaurus sepanjang hampir empat meter ditemukan oleh para arkeolog di Chile pada sebuah gletser yang meleleh.
-
Hewan apa yang ditemukan? Penelitian ini menyoroti pentingnya pelestarian fosil dan penelitian paleontologi dalam mengungkap misteri masa lalu dan memberikan wawasan baru tentang keragaman hayati di planet kita.
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti? Puluhan petroglief berusia ribuan tahun ditemukan terukir di atas bebatuan di balik semak-semak di daerah pedesaan di Tanum, Provinsi Bohusian, Swedia.
"Hipotesis kami terkait dengan perburuan, peristiwa perburuan," jelas arkeolog yang bekerja di situs tersebut, Carlos Tornero.
"Menurut kami ini karena Gomphothere merupakan hewan yang sangat besar dan berbahaya dan mungkin membuat beberapa orang memburunya," lanjutnya.
Para ilmuwan mengatakan penemuan ini juga memungkinkan mereka untuk mempelajari dampak manusia yang lebih luas di wilayah tersebut dan bagaimana perubahan iklim mempengaruhi hewan di daerah itu selama periode tersebut.
"Kita bisa mendapatkan banyak informasi dari sini, contohnya berkaitan dengan perubahan iklim, bagaimana dampaknya terhadap hewan," jelas arkeolog lainnya dari situs tersebut, Elisa Calas.
"Pengaruh manusia terhadap lingkungan sangat sejalan dengan apa yang terjadi sekarang kaitannya dengan lingkungan hidup."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arkeolog Temukan Artefak Berburu Tertua di Grand Canyon, Usianya 12.000 Tahun
Baca SelengkapnyaTemuan ini mengungkap keterampilan berburu dan kompleksitas interaksi manusia dengan lingkungan prasejarah.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini disebut fosil mastodon paling utuh di dunia.
Baca SelengkapnyaIlmuwan mengungkap hal ini melalui kumpulan fosil yang ditemukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMakhluk purba yang buas dan mengerikan ini hidup di Zaman Permian, sebelum peristiwa kepunahan massal terjadi di Bumi.
Baca SelengkapnyaSebuah fosil tengkorak predator raksasa bertaring panjang ditemukan. Konon makhluk tersebut hidup sebelum dinosaurus ada. Begini informasinya.
Baca SelengkapnyaPenampakan monster laut di zaman dinosaurus yang ukurannya sebesar paus orca.
Baca SelengkapnyaPria ini menemukan fosil mammoth berusia 30.000 tahun saat akan renovasi gudang anggur.
Baca SelengkapnyaTemuan spesies ini mengguncang bidang sains yang menjadi dasar keberadaan manusia pertama.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, ilmuwan dikejutkan dengan penemuan 13 sisa-sisa mumi tikus di lokasi yang sangat tidak terduga.
Baca SelengkapnyaArkeolog di Spanyol mengumpulkan ribuan artefak, termasuk peralatan batu, tulang hewan dan bukti lainnya untuk mengungka bagaimana Neanderthal bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaFosil ini ditemukan saat si pemburu fosil sedang menyelam di sungai.
Baca Selengkapnya