Fosil Kelelawar Berusia 52 Juta Tahun Ditemukan, di Sini Lokasinya
Merdeka.com - Selama ini fosil kelelawar termasuk cukup sulit ditemukan karena mamalia itu berukuran kecil dan tulang mereka yang ringan membuat bangkainya butuh kondisi khusus untuk bisa bertahan. Namun, ahli paleontologi belum lama ini menemukan tengkorak kelelawar berusia 52 juta tahun.
Mamalia bersayap itu punya tengkorak yang ringan untuk memudahkan mereka terbang. Namun, hal ini juga membuat tulangnya rapuh dan mudah hancur. Artinya, cukup sulit untuk mengawetkan binatang ini dalam bentuk fosil, sebab tengkoraknya cukup mudah hancur dan lebur sebelum berubah menjadi fosil.
Penemuan kelelawar yang diduga tertua di dunia ini cukup mengejutkan, mengingat kondisi yang sangat sulit untuk menemukan tengkorak kelelawar dalam bentuk fosil.
-
Kapan fosil kelelawar ditemukan? Tengkorak berukuran 1,8 cm ini merupakan penemuan yang penting, berusia sekitar 50 juta tahun dengan bentuk tiga dimensi yang utuh.
-
Dimana fosil kelelawar ditemukan? Fosil tengkorak kelelawar tiga dimensi berukuran kecil dengan kondisi sempurna ditemukan dalam gua batu kapur Vielase di Prancis.
-
Mengapa fosil kelelawar ini penting? Temuan fosil ini dapat membantu menyelesaikan perdebatan lama terkait ekolokasi berevolusi kelelawar.
-
Dimana kelelawar terbesar ditemukan? Meskipun panjang tubuhnya berkisar antara 7,01 hingga 11,42 inci, yang membuatnya lebih pendek daripada beberapa spesies lain, kelelawar ini memiliki lebar sayap yang mencapai 5,6 kaki dan berat hingga 2,6 pon.
-
Dimana spesies baru kelelawar ini ditemukan? Sejauh ini, spesies baru tersebut telah ditemukan di dua lokasi di bagian selatan Papua Nugini.
-
Siapa yang menemukan spesies baru kelelawar ini? Tim peneliti terdiri dari empat orang yaitu Andrew King, Harry Parnaby, Mark Eldridge, dan Steve Hamilton.
Fosil kelelawar utuh paling yang paling awal itu berhasil ditemukan ahli paleontologi di Danau Fossil di Wyoming, Amerika Serikat.
India dan Prancis
Selain itu, situs danau ini juga menyimpan berbagai penemuan fosil kelelawar lain, seperti kelelawar berspesies Icaronycteris gunneli.
Dengan membandingkan penemuan fosil kelelawar baru dengan kelelawar lama, ahli paleontologi dapat membangun pemahaman komprehensif mengenai persebaran kelelawar di dunia pada periode ini.
Sulitnya penemuan kelelawar pada masa awal evolusinya menyebabkan adanya jurang pengetahuan antara kelelawar tertua dan kelelawar pada saat ini.
Penemuan ini membawa keberuntungan bagi ahli paleontologi yang mencoba untuk memahami nenek moyang dan kemunculan awal dari kelelawar.
Selain penemuan di Danau Fossil, ahli paleontologi juga pernah menunjukkan keberadaan kelelawar-kelelawar tua lain dari India dan Prancis.
Fenomena radiasi
Bagaimanapun, kelelawar dari India dan Prancis memiliki garis keturunan yang berbeda dengan kelelawar yang ditemukan di Wyoming.
Peneliti menduga penemuan antara kelelawar di India, Prancis, dan Wyoming merupakan sebuah fenomena radiasi.
Fenomena radiasi terjadi saat berbagai macam garis keturunan suatu spesies berpisah dari satu sama lain dan memulai evolusinya masing-masing.
Jika kelelawar sudah tersebar di Bumi sejak 52 juta tahun yang lalu, maka asal muasalnya dapat berasal jauh lebih awal dari itu.
Ini merupakan tantangan besar bagi peneliti untuk menentukan asal muasal kelelawar.
Reporter Magang: Qaulan Maruf Indra
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Temuan fosil ini dapat membantu menyelesaikan perdebatan lama terkait ekolokasi berevolusi kelelawar.
Baca SelengkapnyaIni merupakan temuan langka dan kemungkinan satu-satunya fosil sarang dengan telur yang masih lengkap yang pernah ditemukan.
Baca SelengkapnyaPeneliti alami kebingungan saat meneliti fosil ini karena susunan tulang-tulangnya yang berserakan.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini dilakukan oleh ahli geologi Elizabeth Turner di daerah terpencil di Northwest Territories, Kanada, yang hanya dapat diakses melalui helikopter.
Baca SelengkapnyaFosil ini ditemukan oleh seorang imam di Kolombia sekitar 50 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTernyata ini ular terbesar yang pernah hidup di dunia.
Baca SelengkapnyaBerikut hewan yang dulunya dianggap punah, namun tak disangka menampakan eksistensinya di dunia.
Baca SelengkapnyaTemuan ini mengejutkan para ilmuwan karena hewan lunak seperti ini jarang terawetkan. Sejauh ini lebih mudah menemukan fosil hewan bercangkang keras.
Baca SelengkapnyaTemuan ini sangat menarik karena DNA biasanya sangat rentan rusak seiring berjalannya waktu, meskipun dalam kondisi yang tepat, ia bisa terawetkan dalam beberap
Baca SelengkapnyaSpesimen ini memberikan dukungan terbatas terhadap hipotesis bahwa dinosaurus megaraptorid mungkin berasal dari Australia.
Baca SelengkapnyaFosil ini terawetkan dengan baik karena terkubur di dalam sedimen.
Baca SelengkapnyaTengkorak ini merupakan milik Choerolophodon Pentelic, yang dikenal sebagai leluhur gajah.
Baca Selengkapnya