Fosil Reptil yang Tersimpan Puluhan Tahun Ungkap Fakta Mencengangkan Soal Kadal
Merdeka.com - Kadal ternyata telah ada 35 juta tahun lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini terungkap setelah Universitas Bristol melakukan CT scan fosil reptil yang disimpan di lemari penyimpanan Natural History Museum selama puluhan tahun.
Hasilnya menunjukkan, reptil yang tidak diketahui jenisnya itu dikaitkan dengan kadal yang ada saat ini.
Menurut ketua penelitian, Dr David Whiteside dari Fakultas Ilmu Bumi Universitas Bristol, fosil tersebut menjadi salah satu temuan paling penting dalam beberapa dekade terakhir, dikutip dari BBC, Minggu (4/12).
-
Kapan fosil reptil ini ditemukan? Fosil Gondwanax paraisensis ditemukan oleh Pedro Lucas Porcels Aurelio di kota Paraiso do Sul, Brazil, pada 2014.
-
Siapa yang menemukan fosil reptil purba? Tim ilmuwan menemukan kerangka hewan purba ini di ladang padi di negara bagian Rio Grande do Sul.
-
Dimana fosil reptil purba ditemukan? Tim ilmuwan menemukan kerangka hewan purba ini di ladang padi di negara bagian Rio Grande do Sul.
-
Dimana fosil dinosaurus itu ditemukan? Spesies dinosaurus itu dinamai Comptonatus chasei, diambil dari nama pemburu fosil mendiang Nick Chase dan tempat ditemukannya, di tebing Teluk Compton.
-
Dimana fosil dinosaurus ini ditemukan? Spesies aneh ini dijelaskan setelah penemuan fosil yang diambil dari Kabupaten Zhenghe, Provinsi Fujian, China.
Sebelumnya diperkirakan kadal berasal dari periode Jurassic Pertengahan tapi temuan baru ini menunjukkan mereka hidup di periode Trias Akhir (237-201 juta tahun lalu).
Fosil tersebut ditemukan dalam lemari koleksi dari tahun 1950-an, termasuk spesimen dari tambang dekat Tortworth di South Gloucestershire.
Tim tersebut menamai penemuannya Cryptovaranoides microlanius, yang berarti 'tukang daging kecil', mengacu pada rahangnya, yang dipenuhi dengan gigi pemotong tajam.
Dr Whiteside pertama kali menemukan spesimen tersebut dalam sebuah lemari yang penuh fosil Clevosaurus.
"Ini fosil reptil yang cukup umum, kerabat dekat tuatara Selandia Baru yang satu-satunya penyintas dari kelompok Rhynchocephalia, yang terpisah dari squamates lebih dari 240 juta tahun yang lalu," jelasnya.
"Ketika kami terus menyelidiki spesimen tersebut, kami menjadi semakin yakin bahwa itu sebenarnya lebih dekat ke kadal di zaman moderen ini daripada kelompok Tuatara."
Tim peneliti membuat sinar-X dari fosil tersebut, memungkinkan mereka merekonstruksinya dalam tiga dimensi dan melihat tulang-tulang kecil yang tersembunyi di dalam batu.
Mereka mengatakan Cryptovaranoides jelas merupakan squamate karena berbeda dari Rhynchocephalia di beberapa area utama, termasuk tempurung otak, di tulang belakang leher, dan di area bahu.
Dr Whiteside menyimpulkan: "Ini adalah fosil yang sangat istimewa dan kemungkinan akan menjadi salah satu yang paling penting yang ditemukan dalam beberapa dekade terakhir."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fosil ini ditemukan di Pegunungan Alpen Italia pada 1931
Baca SelengkapnyaPenemuan itu mengakhiri misteri yang menjadi sorotan para peneliti sejak tahun 1990-an.
Baca SelengkapnyaEkspedisi Greenland mengungkap Timorebestia, fosil cacing raksasa, menulis ulang sejarah predator prasejarah.
Baca SelengkapnyaRatusan ekor mamut atau gajah purba diduga jatuh ke dalam lubang pembuangan tersebut ratusan ribu tahun lalu.
Baca SelengkapnyaBaru 200 Tahun Lalu Dinosaurus Pertama Diberi Nama, Awalnya Dianggap Kadal Raksasa
Baca SelengkapnyaPerjalanan evolusi yang panjang. Konsep ‘fosil hidup’ yang dicetuskan oleh Charles Darwin membawa kita kepada spesies yang seolah-olah membeku dalam waktu.
Baca SelengkapnyaAda banyak koleksi flora, fauna dan bahan tambang di Museum Geologi Bandung.
Baca SelengkapnyaTemuan ini mengejutkan para ilmuwan karena hewan lunak seperti ini jarang terawetkan. Sejauh ini lebih mudah menemukan fosil hewan bercangkang keras.
Baca SelengkapnyaIlmuwan mengungkap hal ini melalui kumpulan fosil yang ditemukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaOtak ini milik larva cacing laut yang ditemukan di China.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengumpulkan arsip dari ribuan otak manusia yang diawetkan dalam catatan arkeologi dari berbagai belahan dunia.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com menjelaskan tentang apa itu fosil, bagaimana proses pembentukannya, dan jenis- jenis fosil.
Baca Selengkapnya