Foto-foto ini bikin netizen tergugah beri sumbangan pada si miskin
Merdeka.com - Kemiskinan pasti tidak menjadi keinginan siapapun di dunia. Namun, berada dalam ketidakberuntungan belum tentu menjadikan kita seorang yang tidak beruntung.
Beberapa orang ini menjadi bukti bahwa keberuntungan bisa berpihak pada mereka meskipun mereka miskin. Dengan kebaikan yang mereka punya, orang-orang kurang beruntung ini malah bisa disebut paling beruntung sedunia.
Seperti halnya yang dilakukan seorang anak di Filipina, dia hanya mencoba untuk belajar di bawah temaramnya lampu logo restoran cepat saji McDonalds. Tanpa sengaja seseorang memotretnya dan mengunggah foto bocah Filipina itu ke sosial media.
-
Siapa saja yang bisa bersyukur? Allah tahu apa yang terbaik buat kamu dan kapan waktu yang tepat untuk kamu memilikinya.
-
Siapa yang mendapat bantuan? Baik Nurohmad dan Adi Sukam benar-benar merasakan adanya program ini.
-
Siapa yang mendapatkan manfaat dari sedekah? 'Dalam hidup ini, berbagi kepada sesama memberi jiwa rasa damai. Berbagi dengan tulus tanpa pamrih memberikan perasaan suka cita.'
-
Siapa yang menerima sumbangan? Meta, perusahaan yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg, baru-baru ini mengumumkan sumbangan sebesar USD1 juta atau Rp 15 Miliar untuk dana pelantikan presiden terpilih Donald Trump.
-
Siapa saja yang mendapatkan hadiah dari negara? Setiap negara pun akan mengganjar penghargaan bagi para atletnya yang meraih medali, khususnya mereka yang mendapatkan medali emas.
-
Siapa yang merasakan manfaatnya? Banyak yang tidak menyadari bahwa menghentikan kebiasaan ini selama dua minggu dapat membawa berbagai manfaat luar biasa bagi tubuh dan pikiran.
Hal tersebut kemudian menggugah hati banyak netizen di sana, dan berakhir pada dia beroleh biaya pendidikan.
Berikut ini kisah beberapa orang di dunia yang berhasil mendapat keberuntungan di tengah ketidakberuntungan mereka. Penasaran kisahnya? Baca di sini:
Belajar diterangi lampu logo McDonald, bocah ini bikin haru netizen
Seorang mahasiswa kedokteran di Filipina bikin haru netizen. Pasalnya Joyce Torrefrace, nama mahasiswa tersebut, memotret seorang anak laki-laki yang duduk di bawah sinar lampu logo restoran cepat saji McDonald, demi menyelesaikan pekerjaan rumah dari sekolahnya.Bocah itu bernama Daniel Cabrera. Daniel berasal dari keluarga miskin, dan hanya tinggal dengan ibu serta adiknya di sebuah gubuk reot tanpa penerangan sedikit pun. Ayahnya sudah meninggal ketika mendekam di penjara.Daniel kini berusia sembilan tahun dan sementara mengenyam pendidikan di bangku kelas tiga Sekolah Dasar di Kota Mandaue, Filipina. Bocah ini tidak menikmati masa kecilnya seperti anak-anak lain seusianya dengan bermain bola, melainkan dengan tekun belajar."Saya tidak menduga jika foto tersebut dapat berdampak besar, saya sangat berterimakasih bagi semua yang sudah menyebarkannya, semoga kita semua dapat membantu Daniel dalam meraih impiannya," tulis Joyce dalam akun sosial media Facebook miliknya.Tak hanya Joyce yang pernah bertemu dengan bocah laki-laki tersebut. Giomen Probert Ladra Alayon juga pernah bertemu anak malang tersebut.Giomen bercerita bagaimana Daniel membuat dirinya berpikir untuk tidak menghambur-hamburkan uang demi kenikmatan sesaat."Rajinnya Daniel membuat pertanyaan kepada diri kita, bocah dengan keterbatasan tempat belajar seperti Daniel saja bisa, mengapa kita harus mengeluarkan uang berlebih? hanya untuk belajar di sebuah resto eksklusif dengan memesan secangkir kopi yang tidak murah," tulisnya dalam laman akun sosial media tersebut.Lantaran foto-foto tersebut, netizen Filipina merasa terenyuh. Mereka yang tersentuh dengan kisah haru Daniel menggalang dana demi pendidikan bocah tersebut."Target kami sekitar Rp 12 juta, namun baru terkumpul Rp 6,7 juta. Dana ini diharapkan dapat membantu pendidikannya, dan semoga dia peroleh tempat yang layak untuk belajar," ujar salah seorang netizen.
Foto pengungsi Palestina jual bolpoin viral, dapat donasi Rp 1,1 M
Wartawan asal Islandia, Gissur Simonarson yang sedang meliput di Ibu Kota Beirut, Libanon, terenyuh melihat pemandangan yang dia lihat pada 26 Agustus lalu. Di salah satu jalanan, dia tak sengaja berpapasan dengan seorang bapak menggendong gadis kecil menjajakan bolpoin.Gissur lantas memburu lelaki itu. Setelah berkenalan, ternyata namanya adalah Abdu. Sedangkan anak yang digendongnya adalah putri kandungnya, bernama Reem. Mereka pengungsi Palestina yang sudah lama tinggal di Kamp Yarmouk, Suriah, tapi terpaksa kabur ke Libanon setelah penampungan mereka diserbu ISIS.
Pengungsi Palestina jualan bolpoin ©2015 Merdeka.comÂÂ
Gissur berusaha membantu ayah dan anak itu, dengan membuka akun donasi melalui situs indiegogo.com. Proyek ini diberi nama 'Mari Kita Bantu Abdul dan Reem Menata Hidupnya Kembali'.Tak dinyana, postingan yang diunggah pada 28 Agustus itu segera viral di dunia maya. Buzzfeed melaporkan, Sabtu (29/8), dalam sehari saja ajakan donasi Gissur telah disebarkan lebih dari 3.500 netizen seluruh dunia.Bahkan, hingga berita ini dilansir, total sumbangan untuk Abdul dan putrinya melampaui USD 129.883 (setara Rp 1,8 miliar) hasil urunan dua ribu orang lintas negara. Uang yang terkumpul jauh dari harapan awal Gissur yang cuma menargetkan USD 5.000.Abdul yang dihubungi wartawan internasional menangis setelah tahu dirinya dibantu ribuan orang dari seluruh dunia. "Saya terkejut saat tahu cerita saya dan putri saya diketahui orang dari mancanegara," ungkapnya sambil menangis."Saya hanya bisa berterima kasih pada Tuhan dan orang-orang yang bisa membantu," imbuh Abdul.Abdul awalnya ingin berangkat ke Mesir bersama istri dan kedua anaknya setelah situasi Suriah tidak kondusif. Di tengah jalan, sang istri memutuskan kembali ke kampung halaman.Karena terlanjur sampai di Beirut, Abdul bekerja serabutan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Termasuk menjual bolpoin di jalanan yang dia lakukan sambil lalu.Gissur serta beberapa kolega wartawan asing yang berhasil mengumpulkan donasi ikut bergembira. Saat ditanya akan diapakan uang sebanyak itu, Abdul mengaku ingin membuka usaha.Dia terpikir akan memulai usaha berjualan coklat di Ibu Kota Libanon untuk sementara waktu. Impiannya adalah mengirimkan Reem dan Abdelilah, putranya, sekolah di Eropa."Biar bagaimana, cita-cita saya tetap kembali ke Suriah. Pulang ke kampung halaman," kata Abdul.
Perempuan China jual balita demi pengobatan suami
Seorang ibu di China menjual anaknya masih bayi di jalan Kota Fuzhou. Dia hendak membayar ongkos pengobatan suaminya senilai Rp 200 jutaan.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Rabu (17/12/2014), gambar Ni Qiong diambil oleh para pejalan kaki di Fuzhou. Dia menawarkan siapa pun mau membeli anaknya masih usia setahun. Dia dan suaminya bernama Zhou Xinggui keduanya buruh migran namun Zhou butuh perawatan setelah jatuh dari ketinggian saat bekerja.
Cerita harunya ini mengundang simpati publik Negeri Tirai Bambu. Lebih dari tiga ribu orang memberi sumbangan. Mereka mendesak dia urung menjual anaknya yang masih balita.
Dari sumbangan masif ini, terkumpul uang 1,27 juta Yuan (setara Rp 2,5 miliar). Duit itu jauh melebihi kebutuhan pengobatan sang suami, Zhou Guixing, yang 'cuma' senilai 170 ribu Yuan atau Rp 200 juta.
Pasangan suami istri itu tidak mau mengambil kelebihan duit sumbangan yang mereka terima. Selepas membayar tagihan rumah sakit, Qiong dan Guixing sepakat mendermakan balik uang yang mereka terima dari para donatur.
Yayasan sosial di Kota Fuzhou dan Chongqing menerima 600 ribu Yuan (setara Rp 1,2 miliar). Sedangkan untuk Palang Merah China. pasangan ini mendermakan 500 ribu Yuan Rp 1 miliar.
Kepada wartawan, Qiong bahkan berpesan agar tak lagi menulis ceritanya yang sempat meratap di jalanan. "Jangan lagi membikin orang mengirimi saya uang," tandasnya.
Guixing mengaku malu, istrinya sampai menarik perhatian masyarakat sehingga mereka ramai-ramai mengirim donasi. Untuk itu, dia cepat-cepat ingin mengirimkan uang tersebut kepada mereka yang lebih membutuhkan.
"Uang donasi yang kami terima diperoleh para dermawan itu lewat kerja keras. Kami tidak mau menerimanya begitu saja," kata pria yang kini kondisi kesehatannya lebih baik ini.
Qiong sampai hendak menjual anak balita mereka, setelah pada pertengahan bulan ini sang suami jatuh di tempat kerja. Buntu akal, akhirnya wanita itu pilih cara paling ekstrem demi melunasi ongkos rumah sakit.
"Bos perusahaan tempat suamiku bekerja kabur begitu saja setelah ada kecelakaan dan kami tidak mempunyai uang untuk biaya pengobatan. Saya ingin menjual anak saya untuk menyelamatkan suami saya," ujar Qiong saat itu.
Fotonya menatap toko emas diejek, tukang sapu malah banjir hadiah
Tak ada yang bisa menebak nasib seseorang. Begitulah kira-kira ungkapan yang tepat untuk menggambarkan keadaan Nazer al-Islam Abdul Karim saat ini. Pria Bangladesh berprofesi sebagai tukang bersih-bersih di Arab Saudi menjadi bahan ejekan setelah fotonya tengah menatap jendela kaca toko perhiasan dengan wajah sendu tersebar di media sosial Instagram."Orang ini hanya layak untuk melihat sampah," tulis seseorang di keterangan foto, seperti dilansir dari laman Daily Mail, Selasa (6/12).Setelah melihat foto bernada ejekan itu, seorang simpatisan bernama Abdullah Al-Qahtani bertekad untuk menemukan orang dalam foto. Dia kemudian mengunggah kicauan di media sosial Twitter agar mendapat bantuan untuk mengenali sosok Karim.Sekitar 6.500 pengguna media sosial membagikan kicauan tersebut. Alhasil, salah satu pengguna berhasil mengidentifikasi lokasi toko perhiasan tersebut melalui refleksi jendela kaca dan menemukan Karim.Al-Qahtani kemudian mengirimkan uang, sekarung beras, madu, tiket pesawat ke Bangladesh, dan dua buah ponsel merek iPhone 7 dan Samsung Galaxy kepada Karim.Pria yang digaji sebesar USD 187 (setara Rp 2,5 juta) per bulan itu mengaku tidak sadar saat foto itu diambil dan tidak tahu fotonya telah menjadi viral di media sosial."Saya hanya melakukan pekerjaan saya sebagai tukang bersih-bersih di kota. Kemudian saya berhenti di toko emas dan melihat-lihat. Saya bahkan tidak tahu kapan foto itu diambil. Saya sangat senang dan bersyukur mendapat hadiah berharga ini," kata Karim.Tidak hanya Al-Qahtani, pengguna sosial media lain juga turut membanjiri Karim dengan hadiah-hadiah lain. Seorang pengguna media sosial asal Arab Saudi memberinya USD 530 (setara Rp 7 juta). Selain itu, seorang eksekutif di saluran olahraga Saudi memposting foto bersama Karim dan satu set emas yang dihadiahkannya."Saya sangat terkesan dengan upaya orang-orang untuk menemukan Karim. Saya juga terkesan dengan kebaikan dan kemurahan orang-orang yang mengulurkan tangan untuk membantu dia," ungkap al-Qahtani.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut cerita haru seorang yatim piatu yang punya banyak tetangga baik hati dan perhatian.
Baca SelengkapnyaVideo wanita ajak anak naik motor saat gerimis malah dijadikan video ajak bersyukur. Ternyata sosoknya bukan orang sembarangan.
Baca SelengkapnyaKedapatan membayari makan tiga anak tak dikenal, pria ini langsung mendapat hal tak terduga.
Baca SelengkapnyaBanjir pujian, masjid di Sukabumi ini berikan kopi dan snack gratis untuk jemaah dan orang-orang yang numpang istirahat.
Baca SelengkapnyaTak ada drama ambil makanan orang lain, anak-anak kos ini justru saling berbagi satu sama lain.
Baca SelengkapnyaMomen Fitno Fabulous beri bantuan ke kakak adik yang sedang mencari rongsokan.
Baca SelengkapnyaKumpulan uang itu adalah tabungan uang jajan. Uang itu ingin mereka berikan sebagai donasi.
Baca Selengkapnya