Gadis 17 tahun di India diperkosa lalu dibakar
Merdeka.com - Seorang gadis 17 tahun di negara Bagian Jharkhand, India, dalam kondisi kritis setelah dia diperkosa lalu dibakar.
Polisi mengatakan seorang pria sudah ditangkap karena diduga punya kaitan dengan pemerkosaan itu. Menurut polisi, gadis itu mengalami luka bakar 95 persen dan masih dirawat di rumah sakit.
Dilansir dari laman BBC, Senin (7/5), insiden ini adalah kasus pemerkosaan kedua yang dilaporkan di Jharkhand dalam beberapa hari terakhir. Seorang gadis lain yang diperkosa juga sebelumnya dibakar dan meninggal kemarin.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa korban tewas terbakar? Nasib tragis menimpa Anton (40), warga Dusun Darungan, Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang tewas dalam kebakaran rumahnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Kenapa korban disekap dan diperkosa? Setiap informasi dan dugaan terkait keberadaan pelaku, petugas langsung meluncur.'Kami masih terus melakukan pengejaran terhadap keempat pelaku yang belum tertangkap,' kata Umi.
Sejauh ini polisi belum mengatakan dua kasus ini berkaitan.
"Tersangka mengatakan kepada kami, dia ingin menikahi korbannya tapi yang diminta belum siap," ujar polisi bernama Shailandra Barnwal. Pelaku mengaku memperkosa korbannya Jumat lalu di rumah kerabat gadis itu di sebuah desa di Distrik Pakur. Pelaku tinggal tidak jauh dari rumah korban.
Menurut keterangan polisi, pelaku menunggu korbannya sendirian di rumah lalu memperkosan dan membakarnya.
Tetangga korban kemudian mendengar suara teriakan dan bergegas menolong lalu membawa dia ke rumah sakit.
Sebelumnya sebanyak 14 tersangka sudah ditangkap karena terkait kasus pemerkosaan dan pelaku pembakaran di Jharkhand.
Belakangan massa marah lantaran dua kasus pemerkosaan. Salah satunya adakah korban berusia delapan tahun.
Sejumlah kasus kejahatan di India hukuman maksimalnya adalah eksekusi mati, tapi pemerkosaan terhadap anak tidak dihukum mati.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah turis Spanyol yang diperkosa massal di negara bagian Jharkand, kali ini korbannya adalah warga lokal di negara bagian Uttar Pradesh.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan di Kampung Ciketing, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaKejadian itu berawal ketika korban diajak keluar rumah oleh salah seorang pelaku inisial R yang juga merupakan teman korban.
Baca SelengkapnyaTuris Spanyol diperkosa saat jalan-jalan bersama suaminya di negara bagian Jharkand.
Baca SelengkapnyaRemaja Putri 16 Tahun di Flores Timur Digilir 12 Pria, Seorang Pelaku Berusia Anak-Anak
Baca SelengkapnyaSebelum membunuh, ia mengaku telah menyetubuhi sang pacar terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaSidang digelar secara tertutup di Pengadilan Negeri Klas I Palembang. Para pelaku didampingi keluarganya.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua pemerkosa gadis disabilitas di Makassar. Kasus pemerkosaan ini sebelumnya viral dan disorot Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.
Baca SelengkapnyaPerbuatan bejat itu dilakukan oleh pelaku di rumah korban, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi
Baca SelengkapnyaPelaku telah ditahan oleh polisi. Korban saat ini masih trauma.
Baca SelengkapnyaPembunuh mahasiswi cantik di Sukmajaya, Depok Argi (20) diketahui melakukan tindakan pemerkosaan terhadap korban.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menangkap empat pelaku, tiga lainnya sedang diburu.
Baca Selengkapnya