Gara-gara banjir, tak satu pun tamu hadir di pernikahan pasangan ini
Merdeka.com - Kata orang, janji suci ketika menikah adalah berarti sehidup semati dalam suka maupun duka. Demikianlah yang dialami pasangan di Xinxiang, China, pekan lalu.
Hari indah yang mereka impikan ternyata tidak sesuai harapan. Banjir besar melanda kota. Sebagian besar undangan tidak bisa menghadiri pernikahan mereka. Pasangan itu sudah mengumumkan akan menikah 9 Juli lalu dan mengundang sebanyak 300 undangan, termasuk teman dan keluarga.
Zhou pagi itu bangun lebih cepat karena dirinya akan dirias sebagai pengantin.
"Air sudah mulai menggenang pada pukul 6 pagi," kata dia seperti dilansir koran the Daily Mail, Rabu (13/7). Pasangannya Wang Lei mengatakan dia juga kesulitan buat menjemput calon istrinya dari rumah.
Lewat pesan singkat Zhou mengatakan kepada pasangannya air sudah menggenang sampai sepinggang. Zhou panik dan menangis.
Zhou Tian dan Wang Lei ©Daily mail
Dia akhirnya selesai dirias pukul 10.00 dan menunggu dijemput oleh pasangannya.
Akhirnya Wang tiba di rumahnya pukul 13.00 dan dia benar-benar basah kuyup dan hanya mengenakan sandal dan baju pelampung. Wang saat itu datang sendiri tanpa tamu undangan, seperti lazimnya pernikahan di China.
Dalam sedu sedannya Zhou memeluk pasangannya.
"Tidak apa kita tidak ada tamu. Juga tidak mengapa kita tidak punya iring-iringan dan kembang api. Selama aku memilikimu, meski kamu tidak terlihat seperti mempelai pria dan benar-benar basah kuyup."
Penata rias Zhou terenyuh dengan kata-kata Zhou sampai-sampai dia mengingat dan mengetiknya lalu menyebarkannya di media sosial WeChat.
Mereka akhirnya berangkat ke hotel tempat resepsi dengan mengendarai mobil mengarungi derasnya banjir.
Ketika mereka tiba empat jam terlambat dari jadwal seharusnya, pihak hotel mengatakan para juru masak tidak bisa datang karena cuaca yang sangat ekstrem.
"Apa pun yang terjadi, aku tetap akan menikahimu," ujar Zhou setelah mendengar pemberitahuan pihak hotel.
Sebuah foto memperlihatkan mereka berjalan di tengah ruang resepsi yang kosong beredar di media sosial.
Akhirnya hanya sepuluh tamu dari 300 yang diundang yang berhasil datang.
Meski hanya sedikit tamu yang datang, ribuan orang akhirnya menyampaikan ucapan selamat kepada pengantin anyar itu lewat media sosial setelah kisah mereka tersebar luas.
"Semoga pernikahan mereka langgeng sampai seratus tahun," kata seorang pengguna media sosial. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demi menjaga para tamu undangan agar tidak basah, mereka menyediakan gerobak.
Baca SelengkapnyaPernikahan wanita di Bali tanpa kehadiran sang suami ini viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaMomen yang dibagikan oleh pemilik akun @devymaulidya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaAlih-alih berjalan kaki membagikan makanan, para ibu-ibu yang berperan sebagai sie konsumsi menaiki papan sejenis getek untuk membawa makanan.
Baca SelengkapnyaDi tengah acara lamaran yang khidmat, tiba-tiba banjir melanda.
Baca SelengkapnyaMomen kondangan saat banjir diabadikan oleh pemilik akun Tiktok @devymaulidyaaa
Baca SelengkapnyaMeski kadang rencana sudah matang, ada saja faktor eksternal yang sulit diantisipasi.
Baca SelengkapnyaMempelai pria tak didampingi mempelai wanita di pelaminan.
Baca SelengkapnyaMomen haru pengantin pria di pelaminan sendiri ini curi perhatian.
Baca SelengkapnyaWanita ini lamaran sendiri tanpa didampingi calon suami.
Baca SelengkapnyaMalang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih, perumpamaan ini seolah pas dengan kemalangan yang dihadapi pasangan pengantin di Demak.
Baca SelengkapnyaKedua pengantin tetap menggelar prosesi pernikahan meskipun banjir mengepung panggung pelaminan.
Baca Selengkapnya