Gara-gara gigit cabai, bocah dua tahun di India tewas
Merdeka.com - Seorang bocah akhirnya meregang nyawa hanya lantaran menggigit cabai. Menurut dokter yang memeriksanya, bocah ini tewas lantaran mengalami gagal pernapasan akibat makan cabai.
Dokter mengatakan, karena kepedasan makan cabai, bocah dua tahun ini muntah, namun sayang cairan lambungnya malah menyumbat pernapasan yang kemudian mengakibatkan si bocah sulit bernapas. Meski sempat dibawa ke rumah sakit, bocah ini meninggal 24 jam setelah insiden makan cabai terjadi.
"Kejadian seperti ini sangat langka. Cairan lambung sangat jarang mengakibatkan kematian. Namun dalam kasus ini, cairan lambung anak ini menyumbat tenggorokannya sehingga membuat dia sulit bernapas, hingga 24 jam," kata ahli bedah otopsi, Dr Chittaranjan Behera, seperti dilansir dari Times of India, Senin (14/3).
-
Bagaimana cabai masuk ke paru-paru pria itu? Zhu Xinhai, Direktur Departemen Bedah Toraks di Rumah Sakit Zhejiang, mengatakan cabai tersebut mungkin telah masuk ke paru-parunya melalui saluran pernapasannya.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Bagaimana cara anak itu meninggal? Antropologi fisik di lokasi menyatakan bocah itu berusia 10 tahun saat meninggal dengan gigi terkikis dan tanda-tanda infeksi didalam mulutnya.
-
Apa yang terjadi pada bocah tersebut? Tampak kepala seorang bocah tersangkut di kolong roda bus. Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
-
Mengapa bayi meninggal? Kelainan genetik yang dialami anak ini membuat jantung tidak dapat menerima atau memompa cukup darah setiap kali berdetak dan mengakibatkan kematian dini anak laki-laki tersebut karena gagal jantung, ungkap para peneliti seperti dikutip dari laman Live Science.
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
Behera menjelaskan, ada semacam cairan lambung yang masuk ke pipa angin di tenggorokan sang bocah. Hal tersebut yang menyebabkan kegagalan pernapasan dan nyawa tidak bisa tertolong bila tidak dilakukan pertolongan secepatnya.
"Biasanya hal seperti ini bisa kita hindari dengan batuk. Batuk melindungi diri kita dari insiden seperti ini," kata Dr Sudhir Gupta, Kepala Departemen Kedokteran Forensik di AIIMS.
Sayangnya, lanjut dia, sistem refleks batuk bocah tersebut tidak berkembang baik. Dia meninggal karena kehabisan napas.
Pada orang dewasa, biasanya hal seperti ini terjadi pada pecandu alkohol, karena tidak bisa menstimulasi otak untuk melakukan refleks melindungi tubuh.
Gupta mengatakan, sebaiknya para orangtua menjauhkan cabai dan zat-zat pedas lainnya dari anak-anak. Hal ini semata untuk mencegah insiden seperti ini terjadi lagi. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat kejadian tersebut, dua orang yakni sopir dan kernet. Dua orang diamankan yakni Agustinus Woda (37) dan Arsyad (55).
Baca SelengkapnyaSiswi berinisial AR (11), murid kelas empat SDN 10 Durian Jantung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) tewas akibat luka bakar.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah meninggal dunia diduga korban malapraktik usai menjalani operasi amandel di Rumah Sakit Kartika Husada, Jatiasih, Kota Bekasi
Baca SelengkapnyaViral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Baca SelengkapnyaKapolsek Cilandak Kompol Wahid Key menyebut kejadian malang itu terjadi sekira pukul 17.00 WIB tadi sore.
Baca SelengkapnyaBocah laki-laki itu digigit anjing pada Selasa, 6 Februari sekitar pukul 15.00 WITA.
Baca SelengkapnyaKasus kecelakaan tersebut masih diselidiki Polsek Cakung.
Baca SelengkapnyaSetelah dilakukan imunisasi oleh pihak puskesmas tampak sehat seperti biasa.
Baca SelengkapnyaJasad bayi ini ditemukan oleh warga saat mengais cabai.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Tanjung Makmur, Peninjauan, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, gempar dengan tewasnya bocah perempuan akibat terjatuh ke kolam ikan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaDiduga, sebelum dibuang ke saluran irigasi, bayi tersebut mendapatkan penyiksaan dari orang tuanya.
Baca Selengkapnya