Gara-Gara Sampah, Presiden Duterte Ancam Perang Melawan Kanada
Merdeka.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengancam akan perang melawan Kanada. Kemarahan Duterte dipicu soal sampah yang dikirim perusahaan-perusahaan berbasis di negara Amerika Utara itu ke Manila beberapa tahun lalu.
"Saya akan memberi peringatan kepada Kanada, mungkin pekan depan, bahwa mereka sebaiknya menarik (sampah) itu keluar," kata Duterte pada hari Selasa.
"Kami akan mendeklarasikan perang melawan mereka, toh kita bisa menanganinya," lanjutnya mengancam, sebagaimana dikutip dari CNN pada Kamis (25/4).
-
Kenapa Korut kirim balon berisi sampah? Aksi negara komunis tersebut mengirimkan balon berisi tinja dan sampah tersebut diduga untuk balas dendam terhadap selebaran anti-Pyongyang yang dikirim oleh para aktivis Korea Selatan.
-
Di mana sampah plastik mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Mengapa sampah plastik berbahaya? Sifat sampah plastik tidak mudah terurai proses pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik, butuh waktu sampai ratusan tahun bila terurai secara alami.
-
Kenapa Cinta Kuya mengumpulkan sampah di Amerika? Cinta memanfaatkan program daur ulang untuk mendapatkan uang tambahan dari sampah yang dikumpulkan, sehingga ia bisa memiliki uang jajan lebih banyak. Walaupun penghasilan yang didapat dari mengumpulkan sampah tidaklah besar, bagi dia jumlah uang yang didapat cukup lumayan untuk disimpan.
-
Mengapa sampah plastik sangat mencemari lingkungan? Selain dampak buruknya yang mampu mencemari lingkungan, permasalahan ini pun tentunya dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya karena dinilai sangat tidak higienis. Bukan hanya itu saja, tumpukan sampah ini juga mampu menciptakan ledakan gas metana yang berbahaya bagi keselamatan manusia.
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
CNN melaporkan bahwa sebanyak 103 kontainer yang menampung 2.450 ton sampah, telah dikirim dari Kanada ke Filipina pada 2013 dan 2014 lalu.
Ratusan kontainer itu diberi label plastik untuk didaur ulang, tetapi pengawas di Filipina menemukan bahwa sampah tersebut justru tidak dapat didaur ulang.
Sampah dinyatakan ilegal oleh otoritas Filipina, karena perusahaan swasta Kanada yang bertanggung jawab atas pengiriman tersebut tidak memiliki izin impor.
Beberapa kontainer masih tertahan di pelabuhan Manila, sambung laporan itu.
Isu limbah global dan bagaimana solusi untuk mengatasinya, telah menjadi masalah yang terus berkembang dari tahun ke tahun. Selama satu dekade terakhir, negara-negara maju telah mengirimkan limbah daur ulang ke luar negeri untuk diproses, tetapi kini mulai berubah.
Tahun lalu, China mengubah kebijakan untuk melarang "sampah asing" sebagai cara mengurangi kerusakan lingkungan. Pembatasan ini dilaporkan menyebabkan daur ulang sampah yang menumpuk di negara maju, tanpa tahu ke mana tempat untuk mengirimkannya.
"Saya tidak mengerti mengapa mereka menjadikan kami tempat pembuangan," kata Duterte, yang memperingatkan bahwa ia akan berlayar ke Kanada dan membuang sampah di sana sendiri, sambil menambahkan: "Sampahnya sudah pulang."
Di lain pihak, selama bertahun-tahun, pemerintah Filipina telah meminta Kanada untuk menarik kembali sampahnya.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan di masa lalu bahwa ia "turut berupaya keras dalam menemukan solusi" untuk limbah yang dibuang.
Namun, hal tersebut belum juga terealisasi, sehingga membuat marah Duterte yang dikenal kerap menyampaikan pernyataan bombastis.
Belum ada tanggapan langsung dari pemerintah Kanada atas ancaman ini.
Sebelumnya, pada awal April, Duterte juga sempat "mengancam perang" terhadap Tiongkok. Dia mengancam akan mengirimkan pasukannya untuk "misi bunuh diri" jika Beijing tidak menghentikan tekanan terhadap pulau yang diduduki Manila di Laut China Selatan.
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan bahwa Trump merupakan sosok yang dikenal proteksionisme dalam melindungi neraca dagang negaranya.
Baca SelengkapnyaSelain karena akan merusak proses pemulihan ekonomi China, pengenaan tarif impor 60 persen juga berpotensi biaya hidup di Amerika Serikat bakal melonjak.
Baca SelengkapnyaPihaknya curiga ada pihak asing tidak senang atas kemajuan Indonesia.
Baca SelengkapnyaUni Eropa telah memulai dialog dengan Thailand, Malaysia dan Indonesia untuk mengatasi perdagangan limbah ilegal.
Baca SelengkapnyaKonflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaLuhut berharap seluruh elemen masyarakat kompak dalam menangkal polusi udara yang disebabkan aktivitas pembakaran sampah.
Baca SelengkapnyaTrump berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaMenurutnya dampak sampah plastik sangat besar bagi lingkungan dan terasa sekali di Jakarta.
Baca SelengkapnyaTrump menegaskan rencananya untuk memberlakukan tarif atau pajak pada semua barang yang diimpor ke Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaKebijakan presiden terpilih Donald Trump bakal berdampak bagi konstelasi perdagangan intenasional, termasuk Indonesia.
Baca Selengkapnya