Gara-gara udang, tadinya dekat, kini merenggang
Merdeka.com - Dalam beberapa tahun belakangan sebelum muncul kasus penyadapan, hubungan Indonesia dan Australia terjalin cukup erat.
Bahkan dalam lima bulan lalu Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengakui Indonesia masih punya hubungan dekat dengan Negeri Kanguru. Namun setelah muncul kasus penyadapan intelijen Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan pejabat lain kini semuanya tak lagi sama.
"Saya sendiri sebagai pribadi pernah mengelola hubungan Indonesia dengan Australia tahu sekali hubungan itu sangat dekat. Bahkan yang paling dekat selama ini. Sekarang hampir sekejap dalam waktu semalam hubungan itu berubah," kata Marty usai jumpa pers dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, kemarin.
-
Bagaimana hubungan mereka sekarang? Setelah melewati badai dalam rumah tangga mereka, keduanya sepakat untuk memperbaiki hubungan dan kini kembali menunjukkan romantisme seperti dulu.
-
Kapan perubahan itu terjadi? Hanya berselang dua tahun saja, si pria tampak mengalami perubahan drastis yang membuat publik pangling akan penampilannya.
-
Kapan perubahan terjadi? “Perubahan terjadi sangat lambat dan sangat tiba-tiba.“ - Dorothy Bryant
-
Apa yang terjadi ketika teman berubah? 'Aku tidak pernah berpikir bahwa persahabatan kita akan memudar suatu hari nanti.'
-
Bagaimana persahabatan mereka berdua setelah lama tak bertemu? Walau sudah lama tidak berjumpa, kedua sahabat ini tetap akrab dan saling support di Pematang Siantar.
-
Bagaimana Marsha bereaksi saat bertemu mantan dan kekasih barunya? Meski mantan El Rumi dan kekasih barunya, Syifa Hadju, hadir di gedung yang sama, Marsha tetap santai dan ceria.
Marty menyayangkan hubungan baik Indonesia dan Australia kini terganggu karena adanya kasus penyadapan dilakukan pada 2009. Kasus ini diperburuk dengan munculnya laporan penyadapan lagi oleh intelijen Australia tahun lalu diungkap surat kabar the New York Times dua hari lalu.
Intelijen Australia dilaporkan menyadap komunikasi antara pejabat Indonesia dengan kantor firma hukum Mayer Brown yang sedang membantu kasus sengketa perdagangan ekspor udang dan rokok ke Amerika.
Intelijen Australia kemudian menawarkan informasi hasil sadapannya kepada intelijen Amerika (NSA). Tindakan seperti ini, kata Marty tidak sesuai dengan semangat kemitraan antara dua negara.
Belum lagi kasus para pencari suaka menggunakan kapal ke Australia yang melintasi perairan Indonesia. Pemerintah Australia mengklaim pasukan keamanan mereka sudah berhasil menjalankan tugas dengan mencegah masuknya para pencari suaka. Sudah delapan pekan ini tidak ada pencari suaka tiba di Australia. Tapi akibatnya adalah para pencari suaka itu diusir ke wilayah Indonesia dengan cara paksa dan kekerasan.
"Selamat buat mereka (Australia) jika hal ini menurut mereka patut dirayakan. Tapi masalahnya, lihat harganya. Ada konsekuensi hubungan bilateral jadi terganggu," jelas Marty.
"Indonesia," kata dia, "tidak ada maksud merusak hubungan baik dengan Australia. Tapi harus ada dua pihak yang saling menghormati." (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kehilangan sahabat lama tentu bukan kondisi yang mudah untuk dihadapi.
Baca Selengkapnya