Gaun Pengantin dari Abad ke-17 Masih Utuh Saat Ditemukan dalam Bangkai Kapal Karam

Merdeka.com - Pada tahun 1660, sebuah kapal bermuatan barang-bawang mewah tenggelam di laut Texel, pulau terbesar di Laut Utara.

Hampir empat abad kemudian, hampir tidak ada muatan dari kapal dagang Belanda itu yang tersisa. Namun, ketika pasir dan endapan lumpur yang menutupi bangkai kapal itu tersapu air laut pada 2010, muncul peti-peti barang yang telah hancur.

Empat tahun kemudian, peti-peti tersebut diangkat oleh para penyelam dan dibawa ke darat.

Dalam peti yang diambil dari bangkai kapal itu ditemukan berbagai macam benda seperti perak, pakaian, tekstil, jilid buku dari kulit serta barang-barang lainnya yang tampak seperti barang hilang milik orang-orang dari kelas sosial tertinggi, beberapa abad yang lalu.

Barang yang paling menarik adalah gaun-gaun mewah, ada yang terbuat dari sutra dan ada juga yang disulam menggunakan kepingan perak dan tampak seperti gaun pengantin.

Pada masa ini, pakaian dan tekstil dari abad ke-17 sulit untuk diawetkan, yang membuat penemuan ini semakin langka karena kainnya tetap utuh bahkan kendati tersimpan dalam kapal karam.

"Ketika saya melihat pakaian itu untuk pertama kali, saya bisa katakan bahwa saya sebenarnya merasa sangat tersentuh. Pakaian adalah sesuatu yang sangat personal. Dan Anda memegang sesuatu pada tangan Anda yang telah dipakai oleh seseorang. Seberapa bisa Anda dekat Anda dengan seseorang dari abad ke-17?" kata ahli restorasi tekstil, Emmy de Groot, dikutip dari laman Wion News, Jumat (24/2).

Gaun tersebut dipamerkan di Museum Kaap Skil, Belanda.

Peneliti menemukan bangkai kapal itu di kedalaman sekitar 411 meter dan dipotret menggunakan pencitraan sonar. Peneliti juga berencana mengambil gambar bangkai kapal tersebut menggunakan ROV tahun depan.