Gejala Varian Omicron Pada Anak Afrika Selatan Ringan
Merdeka.com - Meningkatnya kasus infeksi COVID-19 pada anak selama gelombang keempat wabah di Afrika Selatan yang dipicu varian Omicron tidak membuat panik karena gejalanya ringan, kata pejabat kesehatan pada Sabtu.
Sejumlah besar anak-anak dibawa ke rumah sakit dengan gejala COVID-19 bulan lalu di Tshwane, daerah metropolitan yang mencakup ibu kota Pretoria, dan meningkatkan kekhawatiran bahwa Omicron dapat membawa risiko lebih besar pada anak ketimbang varian lainnya.
Para ilmuwan belum memastikan adanya keterkaitan apa pun dan telah memperingatkan bahwa faktor-faktor lain mungkin ikut berperan.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Siapa yang terdampak pneumonia anak? Mycoplasma pneumonia adalah infeksi yang menular melalui droplet di udara saat batuk atau bersin, menyerang tidak hanya anak-anak usia sekolah tetapi juga orang dewasa.
Ntsakisi Maluleke, spesialis kesehatan publik di provinsi Gauteng yang mencakup Tshwane dan kota terbesar Johannesburg, mengatakan dari 1.511 pasien positif COVID di rumah sakit-rumah sakit di seluruh provinsi, 113 di antaranya adalah anak di bawah 9 tahun, lebih besar ketimbang proporsi pasien anak pada gelombang sebelumnya.
"Kami lega dengan laporan petugas medis bahwa anak-anak itu mengalami gejala ringan," kata dia dalam wawancara dengan Reuters, seperti dilansir laman Antara, Sabtu (4/12).
Dia menambahkan pejabat kesehatan dan ilmuwan tengah menyelidiki apa penyebab kenaikan kasus rawat inap di kalangan anak-anak dan berharap bisa memberikan informasi yang lebih jelas dalam dua pekan mendatang.
Karena hanya sejumlah kecil sampel positif COVID-19 di Afsel yang dikirim untuk pengurutan genom, pejabat tidak mengetahui varian mana yang telah menginfeksi anak-anak.
Maluleke mengatakan petugas medis bertindak dengan sangat hati-hati.
"Mereka lebih suka anak-anak dirawat satu atau dua hari (di rumah sakit) daripada membiarkan mereka di rumah dan memperumit (masalah)... namun kami perlu menunggu bukti," kata dia.
Dia mengatakan banyak pasien COVID di Gauteng melaporkan gejala mirip flu yang "tidak spesifik" seperti tenggorokan gatal, bukan gejala lain yang lebih mudah dikenali seperti hilangnya indera penciuman dan pengecapan.
Namun dia mendesak para orang tua dan ibu hamil, yang juga banyak dibawa ke RS akhir-akhir ini, untuk tidak menganggap enteng gejala yang mirip flu dan menjalani tes jika memerlukan penanganan lebih lanjut.
"Masyarakat tak perlu takut tapi waspada," kata dia.
Meski jumlah rawat inap meningkat, tingkat keterisian ranjang RS khusus COVID di Gauteng masih sekitar 13 persen, kata Maluleke.
Dia menambahkan bahwa rencana darurat sudah disiapkan jika kapasitas tempat tidur tertekan.
Para ilmuwan masih meneliti tingkat keparahan dari Omicron yang pertama kali terdeteksi di selatan Afrika bulan lalu dan kini telah ditemukan di lebih dari 30 negara, dan apakah varian itu lebih resisten terhadap vaksin yang ada.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyakit ini terutama menyerang anak-anak di bawah 14 tahun dengan pasien berusia 5 tahun paling banyak.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini sebelumnya disebut monkeypox dan hingga kini sudah ada 38.465 kasus di benua Afrika.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaWHO tetapkan mpox sebagai wabah internasional yang perlu untuk diwaspadai.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaRumah sakit di Mojokerto kewalahan menampung pasien anak. Sejumlah anak sakit tak kebagian kamar.
Baca Selengkapnya910 orang dari 1.917 penyitas lainnya berhasil tersupresi. Namun bukan berarti sembuh, melainkan potensi penularannya sudah berkurang.
Baca SelengkapnyaData itu berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng.
Baca SelengkapnyaSejak pertengahan Oktober 2023, WHO telah memantau data dari sistem pengawasan Tiongkok, terkait pneumonia misterius yang melanda anak-anak di China utara.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, hanya 33.590 penyandang HIV atau sekitar 51 persen saja yang rutin mengonsumsi obat hingga saat ini.
Baca Selengkapnya