Gencar perangi narkoba, Wali Kota Filipina malah ditembak mati

Merdeka.com - Wali Kota Tanauan, Filipina, Antonio Halili tewas ditembak oleh penembak jitu saat menggelar upacara bendera di Balai Kota. Penembakan itu terjadi pagi tadi pukul 08.00 waktu setempat.

"Dia tewas di tangan penyerang tak dikenal oleh satu tembakan yang mengenai dada," kata Inspektur Polisi Renato Mercado, dikutip dari CNN, Senin (2/7).

Halili dinyatakan tewas di Rumah Sakit Reyes Memorial satu jam setelah penembakan terjadi. Hingga saat ini, polisi belum menemukan tersangka dan motif pasti pembunuhan tersebut.

Namun polisi menduga, penembakan ini dilakukan karena operasi anti-narkoba yang dikerahkan Halili. Halili memang gencar memerangi narkoba di wilayahnya, bahkan dia tidak segan-segan memamerkan orang-orang yang ditangkap karena pelanggaran narkoba ke hadapan publik dengan cara mengaraknya.

Halili memulai kebijakan kontroversialnya pada tahun 2014, dibantu oleh 'kelompok anti-kriminalnya' yang mumpuni. Mereka terdiri dari 70 orang pejabat pemerintah yang berpakaian serba hitam dan kerap terlihat berpatroli dijalan-jalan dengan senjata lengkap.

Halili terkenal di kotanya karena memiliki toleransi nol terhadap para pelanggar narkoba. Kebijakan ini sama persis dengan yang diterapkan oleh Presiden Rodrigo Duterte. Karena upayanya memerangi narkoba, dia sampai dijuluki sebagai 'Duterte dari Batangas', sebuah provinsi Kota Tanauan berada.