Gereja ini jadi tempat salat umat muslim Skotlandia
Merdeka.com - Gereja Santo Yohanes Penginjil di Kota Aberdeen, Skotlandia, ini menjadi gereja pertama di Skotlandia yang turut menjadi tempat kaum muslim melaksanakan salat.
Stasiun televisi STV melaporkan, Senin (18/3), Gereja Santo Yohanes Penginjil saat ini juga menjadi tempat bagi ratusan umat Islam ingin melaksanakan salat lima waktu saban harinya. Ini lantaran sebelumnya masjid yang terletak dekat daerah itu sangat kecil dan memaksa mereka harus melaksanakan salat di luar ruangan.
Bagian ruang utama gereja itu saat ini telah diserahkan dari Pendeta Isaac Poobalan kepada Imam Ahmad Megharbi dan jemaahnya. Terkadang, jika memang jemaah yang datang banyak, mereka juga menggunakan kapel utama di gereja itu untuk melaksanakan salat.
-
Dimana gereja tersebut ditemukan? Para ahli arkeologi dari Westphalia-Lippe Regional Association (LWL) menemukan bekas gereja dari abad ke-10 di dekat Erwitte-Eikeloh, Jerman.
-
Dimana gereja abad pertengahan itu ditemukan? Pada pertengahan Februari lalu, para arkeolog di Venesia, Italia, menemukan gereja abad pertengahan yang telah lama hilang di Piazza San Marco.
-
Di mana masjid itu? Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Dimana masjid tertua ini berada? Tim Arkeolog Israel menemukan sebuah masjid kuno langka di Kota Rahat, Badui Negev, Israel.
-
Kapan situs keagamaan itu dibangun? 'Menurut penilaian pertama yang kami buat, tempat suci ini berasal dari abad ke-8 hingga ke-7 SM, yaitu Periode Frigia Tengah,' kata Polat.
-
Dimana situs keagamaan itu ditemukan? Situs ini ditemukan selama penggalian di Kastil Midas yang berada di Lembah Midas Yazilikaya distrik Han Eskisehir, Turki bersama Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata yang dipimpin oleh Yusuf Polat dari Universitas Anadolu.
Meskipun ada beberapa kejadian serupa di mana gereja juga dipergunakan bagi umat Islam untuk melakukan salat seperti di beberapa wilayah di Amerika Serikat, namun kepala Gereja Santo Yohanes Penginjil percaya gereja ini sebagai yang pertama menjadi gereja yang juga digunakan kaum muslim di Skotlandia.
Poobalan (50 tahun) mengatakan dirinya pernah berada di dalam lingkungan Islam ketika besar di India dan hal ini telah membantu dia untuk memahami bahwa baik umat Islam dan Kristen dapat berdoa bersama-sama di Aberdeen.
"Berdoa tidak pernah salah. Pekerjaan saya justru membuat agar orang berdoa. Masjid yang biasa dipakai umat Islam di sini terkadang penuh, dan jika sudah penuh mereka sampai salat di luar dengan keadaan berangin dan hujan," ucap dia.
"Saya tahu saya tidak dapat membiarkan hal ini terjadi sebab itu sama saja saya telah mengabaikan Alkitab yang mengajarkan bagaimana seharusnya kita memperlakukan sesama kita dengan baik," lanjut Poobalan.
Dia mengatakan ketika dirinya menjelaskan hal ini kepada jemaat gereja terkait situasi yang dihadapi umat Islam di daerah itu, seorang jemaat bahkan langsung mengatakan bahwa dia tidak masalah jika gereja itu dipakai juga buat kaum muslim. Ketika itu, dia merasa bahwa tidak ada masalah dari para jemaat.
"Namun, ketika saya ingin berbicara kepada Imam Ahmad mengenai hal ini sempat ada keragu-raguan apakah mereka mau menerima tawaran dari kami sebab ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Tetapi, mereka langsung menyambut tawaran kami dan hal ini dapat menjadi hubungan yang positif," ujar Poobalan.
"Apa yang terjadi di sini sangat spesial dan saya rasa tidak masalah mengulangi hal seperti ini di seluruh Skotlandia. Hubungan ini sangat dipenuhi rasa saling menghormati," ucap Imam Ahmad Megharbi.
Uskup Aberdeen, Hugh Edward Gilbert, mengatakan dirinya berharap apa yang dilakukan baik kaum muslim dan Nasrani di Aberdeen dapat mengejutkan semua pihak.
"Inilah yang terjadi antara Gereja Santo Yohanes Penginjil dan masjid di daerah itu. Semua orang bisa melakukan sesuatu secara lokal dan jika ada banyak orang melakukan hal itu maka sesuatu yang besar mungkin saja dapat terjadi secara global. Itu sebabnya mata dunia berada di Aberdeen," ujar Gilbert. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masjidil Aqsha memiliki banyak keistimewaan yang menjadikannya berbeda dari masjid-masjid lainnya.
Baca SelengkapnyaPeradaban Islam sempat berjaya di tanah Spanyol pada abad ke-8 tepatnya tahun 785 Masehi.
Baca SelengkapnyaPada awal pendiriannya, masjid ini hanya diperuntukkan keluarga keraton.
Baca SelengkapnyaMasjid Quba menjadi saksi bisu perjalanan awal Islam di Madinah.
Baca SelengkapnyaMasjid unik ini gunakan nama bahasa Sunda bukan Arab. Ini fakta di baliknya.
Baca SelengkapnyaAbad ke-17, Gereja Salib Batavia mencerminkan kemewahan dan kontras dengan panggilan rohaniah.
Baca SelengkapnyaBacaan niat doa sholat Idul Fitri adalah syarat sah sholat.
Baca SelengkapnyaKetua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Kupang, Ambo mengatakan, tempat tersebut selama ini memang tidak pernah dipakai untuk salat Idulfitri.
Baca SelengkapnyaSalat Tarawih yang digelar pada malam pertama pada bulan suci Ramadan 1445 Hijirah dipadati umat Muslim.
Baca SelengkapnyaMasjid Quba merupakan masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad SAW di Madinah.
Baca SelengkapnyaSituasi Masjidil Haram pada hati pertama pun nampak penuh dengan jamaah yang ingin menghabiskan waktu
Baca SelengkapnyaGereja Hati Kudus Yesus berbagi tempat ibadah untuk jemaah salat Idulfitri.
Baca Selengkapnya