Gugus Tugas yang Didanai Inggris Selidiki Dugaan Pelanggaran HAM Militer Myanmar
Merdeka.com - Sebuah gugus tugas baru dibentuk belum lama ini untuk menyelidiki bukti pelanggaran HAM di Myanmar, lima bulan setelah militer melakukan kudeta, menggulingkan pemimpin sipil terpilih Aung San Suu Kyi dan membawa negara di Asia Tenggara itu dalam kekacauan berkepanjangan.
Proyek yang didanai pemerintah Inggris, Myanmar Witness, mengatakan pihaknya berbagi informasi dengan Mekanisme Penyelidikan Independen PBB untuk Myanmar, yang sedang menyelidiki dugaan kejahatan di Myanmar.
Inisiatif ini muncul ketika negara-negara Barat meningkatkan tekanannya kepada penguasa militer Myanmar terkait dugaan pelanggaran HAM, di mana PBB mengatakan lebih dari 880 orang dibunuh pasukan keamanan sejak kudeta.
-
Bagaimana Komnas HAM mengungkap pelaku? 'Ada penggalian fakta tentang peran-peran Pollycarpus atau peran-peran orang lain yang ada di tempat kejadian perkara atau yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir atau yang menjadi alasan TPF ketika itu untuk melakukan prarekonstruksi, melacak percakapan nomor telepon dan lain-lain lah,' kata Usman di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).
-
Siapa yang dituduh melakukan kudeta? Istri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Sarah Netanyahu menuduh para panglima militer Israel berusaha melakukan kudeta terhadap suaminya, berdasarkan bocoran rekaman audio yang diperoleh media Israel, Haaretz.
-
Siapa yang bentuk tim investigasi? Kementerian Perhubungan membentuk tim investigasi internal, usai penganiayaan yang dilakukan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta.
-
Apa yang digali Komnas HAM? Usman ditanya seputar peran Pollycarpus dan peran orang lain di tempat kejadian perkara kematian Munir. Komnas HAM juga bertanya sosok yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
-
Siapa pemimpin kelompok yang dicurigai? Peristiwa Talangsari 1989 berawal dari kecurigaan masyarakat dan aparat desa terhadap kelompok keagamaan yang dipimpin oleh Warsidi.
“Myanmar Witness akan secara independen mengumpulkan, mengamankan, memproses, menyelidiki, memverifikasi, dan mengkaji insiden-insiden kemungkinan pelanggaran hak asasi manusia,” jelas kelompok ini, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (11/7).
Kelompok ini juga akan mendorong aduan dari warga sipil dan juga secara independen memverifikasi insiden-insiden di media sosial, di mana warga Myanmar mengunggah sejumlah foto dan video yang menunjukkan pembunuhan, penyiksaan, dan pelanggaran lainnya.
Myanmar Witness menyampaikan pihaknya telah mengungkap dan memverifikasi bukti-bukti pembalasan tentara, menembak kawasan sipil dan tempat ibadah, dan indikasi tujuan untuk menyakiti, jika tidak membunuh, para pengunjuk rasa.
Negara-negara Barat dan kelompok HAM mengecam kekejaman pasukan keamanan Myanmar. Otoritas militer berdalih mereka hanya menggunakan kekerasan ketika diperlukan untuk mengatasi ancaman terhadap keamanan nasional.
Kekerasan sejak kudeta telah membuat lebih dari 230.000 orang melarikan diri dari rumah-rumah mereka, menurut PBB.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPR RI mengusulkan Asean Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) membentuk satuan tugas untuk membantu demokratisasi di Myanmar
Baca SelengkapnyaBerakhirnya pemberontakan 8888 bukan hanya tragedi kemanusiaan, tetapi juga meninggalkan jejak kelam dalam sejarah Myanmar.
Baca SelengkapnyaPartai Liga Nasional untuk Demokrasi (LND) dibentuk setelah Pemberontakan 8888.
Baca SelengkapnyaPeran para wanita dibutuhkan dalam menambah personel untuk melawan junta militer Myanmar.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Mahfud saat sidang sidang ke-27 ASEAN Political Security Community (APSC) Council, di Sekretariat ASEAN, Jakarta (4/9).
Baca SelengkapnyaSidang umum ini juga akan membahas isu penanganan demokrasi di Myanmar, merealisasikan SDG'S, dan isu upaya mewujudkan ekonomi hijau.
Baca SelengkapnyaIza Fadri membagikan kisahnya saat ditunjuk menjadi Dubes Indonesia untuk Myanmar, dan ditugaskan menangani konflik Rohingya.
Baca Selengkapnya11 warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, saatnya ASEAN terus mendorong dilakukannya dialog inklusif nasional.
Baca SelengkapnyaDPR Ungkap Isu-Isu yang Bakal Dibahas dalam Sidang Parlemen Negara ASEAN
Baca SelengkapnyaParlemen Thailand berkunjung ke Indonesia perkuat kerjasama di berbagai bidang
Baca SelengkapnyaMahfud mengungkapkan ada tiga perkara yang harus diselesaikan Menko Polhukam selanjutnya.
Baca Selengkapnya