Guru di Texas Sebut Polisi Pengecut karena Biarkan Muridnya Tewas Ditembak Pelaku
Merdeka.com - Seorang guru di Uvalde, Texas, Amerika Serikat, yang terluka karena penembakan bulan lalu menyebut polisi "pengecut" karena lamban bertindak sehingga muridnya tewas dibunuh pelaku.
Dalam wawancara dengan televisi ABC News, Arnulfo Reyes, nama guru di sekolah dasar Robb Elementary itu, mengatakan dia menyuruh murid-muridnya berpura-pura tidur ketika penembakan sedang terjadi.
Sebelas muridnya tewas ketika si pelaku memasuki kelasnya sementara polisi hanya berdiam diri di ruang aula.
-
Apa yang terjadi pada penembakan massal di Texas? Yang terbaru insiden penembakan massal di sebuah mal di Texas.
-
Siapa yang gugur di halaman sekolah? Seorang pemuda TRIP bernama Moeljadi meninggal dunia di halaman sekolah dalam perjuangannya mempertahankan kemerdekaan RI.
-
Apa yang terjadi pada madrasah? Pengadilan India mengeluarkan larangan efektif terhadap sekolah-sekolah madrasah agama Islam di Negara Bagian Uttar Pradesh yang merupakan salah satu negara bagian dengan populasi terpadat di India.
-
Dimana penembakan terjadi? Tragedi itu terjadi di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) sekira pukul 00.15 WIB.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
"Kalian punya rompi antipeluru, saya tidak punya apa-apa," kata dia menyebut polisi, seperti dilansir laman BBC, Rabu (8/6).
Insiden itu kemudian menewaskan 19 murid dan dua guru. Peristiwa tersebut memicu kembali perdebatan di AS soal kepemilikan senjata.
Reyes, guru kelas empat yang sudah mengajar selama 17 tahun mengatakan hari saat kejadian itu harusnya menjadi hari yang ceria.
Murid-muridnya sedang menonton film ketika penembakan terjadi. Dia menyuruh mereka bersembunyi di bawah meja dan berpura-pura tidur. Tapi si pelaku masuk ke kelas dan mulai melepaskan tembakan.
Reyes terkena tembakan dan dia terbaring di dekat mejanya. Dia bisa mendengar suara polisi yang sudah masuk ke sekolah.
"Saya berdoa dan terus berdoa agar tidak ada murid saya yang bersuara," kata dia. Saat itu dia yakin dirinya akan mati.
"Salah satu murid dari kelas lain terdengar berteriak, 'polisi, kami di sini. Kami di dalam sini,'" kata dia.
"Tapi polisi sudah pergi. Lalu si pelaku muncul dari belakang meja saya dan dia mulai menembak lagi."
Setelah simpang-siur informasi, polisi kemudian mengatakan pelaku berada di dalam kelas selama 77 menit sebelum akhirnya polisi masuk. Polisi Uvalde menuai kecaman karena lambannya aksi mereka.
Reyes mengaku dia merasa diabaikan oleh polisi.
"Mereka tidak punya alasan dan saya tidak akan bisa memaafkan mereka."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Miris, seorang guru dibacok muridnya sendiri hingga kritis saat tengah mengajar di kelas. Sempat dilarikan ke rumah sakit, begini kondisinya sekarang.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan pelajar yang tak sekolah dan mesum di gedung kosong.
Baca SelengkapnyaPenembakan kembali terjadi di sebuah SMA di Negara Bagian Atlanta, Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaSang guru sempat dikabarkan meninggal dunia, namun kabar itu hoax.
Baca SelengkapnyaDari 11 korban meninggal dunia, 10 di antaranya adalah siswa dan guru SMK Lingga Kencana, Depok
Baca SelengkapnyaMotif dua pelajar melakukan perusakan dan pembakaran kelas masih didalami.
Baca SelengkapnyaPolres Demak masih melakukan proses pengejaran kepada pelaku.
Baca SelengkapnyaDisdik Sukabumi berkoordinasi dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan pengawas terkait permasalahan ini.
Baca SelengkapnyaPertikaian antara murid dan guru ini ujungnya berakhir damai, padahal sang guru mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan pengancaman itu terungkap setelah pesan percakapan siswa bocor.
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaPolisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan sejumlah bukti.
Baca Selengkapnya