Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Habis visa di Hong Kong, TKI pasti terjerumus ke dunia malam

Habis visa di Hong Kong, TKI pasti terjerumus ke dunia malam Suasana malam di Wan Chai Hong Kong. ©AFP PHOTO

Merdeka.com - Peristiwa pembunuhan dua warga negara Indonesia (WNI) di Hong Kong pekan lalu membuat heboh masyarakat, termasuk di Tanah Air.

Pria asal Inggris bernama Rurik Jutting, 29 tahun, menjadi tersangka utama tewasnya Sumarti Ningsih, 25 tahun, asal Cilacap, Jawa Tengah, dan Seneng Mujiasih, 29 tahun, asal Sulawesi Tenggara.

Polisi Hong Kong menemukan mayat kedua korban, salah satunya di dalam koper, di apartemen Jutting, di kawasan Wan Chai, Sabtu dini hari lalu.

Sejumlah media Hong Kong dan media asing menyebut dua WNI itu sebagai pelacur atau pekerja seks komersial. Jika benar demikian, bagaimana sebetulnya seluk-beluk para buruh migran itu sampai bisa terjerumus ke lembah hitam dunia pelacuran di Hong Kong?

Salah seorang buruh migran asal Indonesia di bekas koloni Inggris itu, bernama Fera, menuturkan peristiwa semacam itu biasa menimpa rekannya sesama tenaga kerja perempuan.

Fera mengatakan para buruh migran di Hong Kong kebanyakan bekerja di sektor informal seperti menjadi pembantu rumah tangga. Mereka ada yang bekerja di rumah warga Hong Kong atau warga asing dari luar Hong Kong, seperti dari Inggris.

"Biasanya jika ada masalah dengan majikan, para pembantu rumah tangga itu memilih keluar dan mencari pekerjaan lain," ujar Fera ketika dihubungi merdeka.com, Senin (3/11).

Menurut Fera, para buruh migran yang keluar itu jika masa tinggalnya di Hong Kong sudah melewati batas waktu (habis visa) maka mereka memilih bekerja di malam hari buat menghindari pemeriksaan.

"Mereka yang kerja di diskotek rata-rata yang masa tinggalnya sudah habis. Jadi mereka keluar malam."

Dari penuturan Fera, majikan asal Hong Kong biasanya meminta pembantunya bekerja dan tinggal di rumah, sedangkan majikan bule membolehkan pembantunya keluar malam dan tidur di tempat lain selama jam kerjanya sudah terpenuhi. Mereka sudah dibiayai oleh majikan untuk menginap di tempat lain.

"Jadi yang pekerja malam itu bisa terpengaruh lingkungan di tempat-tempat hiburan, seperti kasus pengaruh obat-obatan juga," ujar Fera.

Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah menuturkan akar permasalahan yang kerap dialami pekerja migran seperti Sumarti Ningsih dan Seneng Mujiasih memang ketidakmampuan mencari solusi ketika visa kerja habis.

Para buruh yang memilih tinggal lebih lama buat bekerja di Hong Kong tanpa perpanjangan visa itu, kata Anis, sesungguhnya karena kebijakan pemerintah membuat mereka terpaksa berbuat demikian.

"Untuk perpanjangan visa kerja itu harus lewat agen dan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI). Mereka harus membuat kontrak baru dan itu biayanya mahal," ujar Anis saat dihubungi merdeka.com, Jumat (7/11).

Dengan kondisi seperti itu, bukan tidak mungkin para buruh migran memilih menyambung hidup dengan cara menjadi wanita penghibur atau pelacur di sejumlah diskotek. (mdk/ard)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Badut Jalanan Bertahan Hidup di Jalanan Kota Serang, Jatuh Bangun Cari Nafkah di Tengah Larangan Pemerintah
Cerita Badut Jalanan Bertahan Hidup di Jalanan Kota Serang, Jatuh Bangun Cari Nafkah di Tengah Larangan Pemerintah

Lelahnya fisik seolah hilang, setelah hasil mengamen mereka belanjakan untuk makan.

Baca Selengkapnya
Dampak Bekerja Shift Malam bagi Kesehatan, Bisa Pengaruhi Jantung dan Gula Darah
Dampak Bekerja Shift Malam bagi Kesehatan, Bisa Pengaruhi Jantung dan Gula Darah

Dari gangguan tidur hingga risiko penyakit kronis, dampak bekerja di luar jam kerja normal dapat jauh lebih kompleks daripada sekedar rasa kantuk di siang hari.

Baca Selengkapnya
Pernah Bekerja di Dunia Malam Demi Menghidupi 3 Anak, Cerita Liena Ozora Sopir Cantik PO Bus Agra Mas 'Ingin Kembali Ke Jalan yang Baik'
Pernah Bekerja di Dunia Malam Demi Menghidupi 3 Anak, Cerita Liena Ozora Sopir Cantik PO Bus Agra Mas 'Ingin Kembali Ke Jalan yang Baik'

Sebuah video memperlihatkan seorang sopir bus yang rela meninggalkan dunia malam karena ingin mencari pekerjaan yang halal.

Baca Selengkapnya
12 WNA Vietnam Jadi PSK di Jakarta Utara
12 WNA Vietnam Jadi PSK di Jakarta Utara

Ke-12 orang warga Vietnam tersebut masuk ke Indonesia menggunakan bebas visa kunjungan dan visa kunjungan saat kedatangan dengan tujuan berwisata.

Baca Selengkapnya
Cerita Pahit Lusi Korban TPPO di Negeri Jiran, Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji
Cerita Pahit Lusi Korban TPPO di Negeri Jiran, Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji

Cerita korban TPPO Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji

Baca Selengkapnya
FOTO: Ini 12 Wanita Asal Vietnam Diduga Jadi PSK di Jakarta Utara, Patok Harga Rp5,6 Juta Sekali Kencan
FOTO: Ini 12 Wanita Asal Vietnam Diduga Jadi PSK di Jakarta Utara, Patok Harga Rp5,6 Juta Sekali Kencan

Sebanyak 12 wanita asal Vietnam ditangkap atas dugaan menjadi PSK dengan kedok sebagai ladies companion (LC) di tempat karaoke di kawasan Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya
Warga Malaysia Rela Bolak-Balik ke Singapura Tiap Hari Demi Bekerja dengan Gaji Rp34 Juta per Bulan
Warga Malaysia Rela Bolak-Balik ke Singapura Tiap Hari Demi Bekerja dengan Gaji Rp34 Juta per Bulan

Pelemahan nilai tukar Ringgit dan perekonomian Malaysia mendorong warganya mencari pekerjaan di Singapura.

Baca Selengkapnya
Temui PMI, Menaker Sampaikan Pentingnya Memiliki Kompetensi
Temui PMI, Menaker Sampaikan Pentingnya Memiliki Kompetensi

Menteri Ketengakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah kembali menemui Pekerja Migran Indonesia (PMI) di sela-sela kunjungan kerjanya di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya