Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Habiskan Rp 240 M buat referendum, Selandia Baru batal ganti bendera

Habiskan Rp 240 M buat referendum, Selandia Baru batal ganti bendera Referendum bendera baru Selandia Baru. ©2016 Merdeka.com/MARTY MELVILLE/AFP

Merdeka.com - Rakyat Selandia Baru menolak tawaran pemerintah mengganti desain bendera nasional mereka. Dalam referendum yang digelar kemarin, 1,2 juta orang alias 56,6 persen memilih mempertahankan bendera dalam simbol union jack dan empat bintang berlatar biru. Hanya 43,2 persen rakyat Selandia Baru setuju mengganti bendera lama dengan simbol pakis perak dalam kombinasi latar hitam biru.

The Guardian melaporkan, Jumat (25/3), referendum ini menghabiskan dana 24 juta Dolar Selandia Baru (setara Rp 240 miliar). Usulan mengganti bendera itu datang dari pemerintahan Perdana Menteri John Key.

Jurnalis dari Majalah Auckland Metro, Simon Wilson, mengatakan hasil referendum ini menunjukkan betapa PM Key gagal meyakinkan rakyat bahwa idenya punya manfaat. Sejak lama referendum ini dianggap pemborosan, tapi pemerintah Selandia Baru berkukuh melakukannya.

"PM Key sangat gigih meminta rakyat setuju mengganti bendera, padahal jumlah yang menolak sangat tinggi dari hasil jajak pendapat," kata Simon.

john key

PM Selandia Baru John Key (c) REUTERS

Ide mengganti bendera muncul karena desain yang sekarang adalah warisan kolonialisme Inggris, yang pertama kali dibuat pada 1902. Sementara Selandia Baru sekarang merupakan negara merdeka, sehingga sepantasnya memiliki bendera sendiri.

Ide mengganti bendera ini sampai menjadi janji kampanye John Key pada pemilu 2014. Sang perdana menteri itu mengaku malu karena di pelbagai acara resmi maupun di media massa, bendera Selandia Baru tertukar dengan milik Australia yang relatif mirip.

Masalahnya, mengganti bendera ternyata menghabiskan banyak uang rakyat. Sedikitnya ada 10.300 desain yang ditawarkan kepada pemerintah Selandia Baru sebagai kandidat bendera yang baru. Makan waktu dua tahun sampai akhirnya rancangan Kyle Lockwood dalam bentuk pakis perak terpilih untuk referendum.

Tak heran, 43 persen pendukung PM Key turut mengecam referendum tersebut. Ketika akhirnya bendera pilihannya tak disukai rakyat, Key mengaku kecewa. Tapi dia berkukuh idenya menggelar referendum bukan pemborosan uang negara.

"Wacana bendera ini justru mengajak rakyat Selandia Baru membicarakan identitas nasionalnya, terutama cita-cita kita menjadi republik," kata Key berdalih. (mdk/ard)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi soal Istana Jakarta dan Bogor: Saya Merasa Inferior, Simbol Negara tapi Bikinan Kolonial
Jokowi soal Istana Jakarta dan Bogor: Saya Merasa Inferior, Simbol Negara tapi Bikinan Kolonial

Jokowi mengatakan dirinya sering merasa risau setiap mendengar pujian itu sebab Istana Jakarta dibangun oleh kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya
"Anda Bukan Raja Saya!", Kunjungan Raja Charles ke Australia Disambut Teriakan Senator Aborigin

Dalam kunjungan ke Australia kemarin Raja Charles III disambut teriakan seorang senator aborigin perempuan.

Baca Selengkapnya
Cuma 5 Km, Ini Alasan Tidak Dibangun Jembatan Penghubung Jawa dan Bali
Cuma 5 Km, Ini Alasan Tidak Dibangun Jembatan Penghubung Jawa dan Bali

Selama ini akses Jawa dengan Bali mengandalkan transportasi laut.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Elite PDIP Baliho Ganjar Dicopot Saat Jokowi Datang
VIDEO: Elite PDIP Baliho Ganjar Dicopot Saat Jokowi Datang "Cederai Rasa Keadilan"

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pencopotan baliho Ganjar-Mahfud di Kabupaten Gianyar, Bali mencederai rasa keadilan

Baca Selengkapnya
PKS Sentil Presiden Jokowi soal IKN Keputusan Rakyat: Berbeda dengan Fakta di Lapangan
PKS Sentil Presiden Jokowi soal IKN Keputusan Rakyat: Berbeda dengan Fakta di Lapangan

HNW menegaskan, PKS sejak awal sudah menolak pindahnya ibu kota.

Baca Selengkapnya
Alam Ganjar: Pembangunan Bandara di Bali Utara Harus Dukung Pemerataan
Alam Ganjar: Pembangunan Bandara di Bali Utara Harus Dukung Pemerataan

Ketum PDIP Megawati juga menolak keras pembangunan bandara baru di Bali tersebut

Baca Selengkapnya
Tolak Wacana Penunjukkan Gubernur Jakarta oleh Presiden, Bamus Betawi: Hak Politik Warga Jangan Dikebiri
Tolak Wacana Penunjukkan Gubernur Jakarta oleh Presiden, Bamus Betawi: Hak Politik Warga Jangan Dikebiri

Menurutnya, jika nantinya usulan tersebut dilaksanakan akan berpotensi untuk mencederai cita cita reformasi dan bertentangan dengan sistem demokrasi.

Baca Selengkapnya
Benny Wenda Keok, Indonesia ‘Menang’ di KTT MSG
Benny Wenda Keok, Indonesia ‘Menang’ di KTT MSG

Keputusan ini menunjukkan bahwa negara-negara Melanesia dan Pasifik mengakui kedaulatan Indonesia atas Papua dan menolak upaya separatisme yang dipimpin Benny

Baca Selengkapnya
VIDEO: KKB Ancam Bunuh Pilot Susi Air, TNI Tetap Jalur Negosiasi
VIDEO: KKB Ancam Bunuh Pilot Susi Air, TNI Tetap Jalur Negosiasi

Panglima TNI Yudo Margono merespons ancaman KKB, yang akan membunuh Pilot Susi Air Capt Philips Mark Merthens. TNI akan tetap mengedepankan langkah negosiasi

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil Sebut Jakarta Tak Pernah Didesain untuk Jadi Ibu Kota Negara, Dipilih karena Terpaksa
Ridwan Kamil Sebut Jakarta Tak Pernah Didesain untuk Jadi Ibu Kota Negara, Dipilih karena Terpaksa

Kebijakan untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta sudah ada sejak zaman kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya
PDIP Bali Geram Baliho Ganjar-Mahfud Belum Dipasang Lagi: Alasan Estetika Dibuat-buat
PDIP Bali Geram Baliho Ganjar-Mahfud Belum Dipasang Lagi: Alasan Estetika Dibuat-buat

Petugas Satpol PP mencopot bendera PDIP dan baliho di dekat lokasi acara Jokowi.

Baca Selengkapnya
Ternyata OPM Tak Minta Rp 5 M buat Bebaskan Pilot Susi Air, Pentolannya Ungkap Syarat Sebenarnya
Ternyata OPM Tak Minta Rp 5 M buat Bebaskan Pilot Susi Air, Pentolannya Ungkap Syarat Sebenarnya

Pimpinan Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) atau KKB Papua mengungkapkan syarat pembebasan pilot Susi Air.

Baca Selengkapnya