Hadiri sidang, Aisyah dan Huong takut dibunuh agen rahasia Korut
Merdeka.com - Siti Aisyah dan Doan Thi Huong, terduga pelaku pembunuhan saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam, kini menghadapi ketakutan baru. Selain terancam hukuman mati, keduanya juga takut dibunuh pembunuh bayaran.
Laman Channel News Asia, Kamis (13/4), melaporkan keduanya muncul di pengadilan kemarin mengenakan rompi anti peluru karena ditakutkan akan disergap di depan pengadilan. Hal tersebut sesuai dengan permintaan salah satu pengacara.
Hingga saat ini, pengadilan belum memberi keputusan mengenai hukuman bagi keduanya. Sebab, dokumen yang berisi bukti-bukti masih belum lengkap. Selain itu, keduanya mengaku tidak melakukan pembunuhan secara sengaja. Mereka dibayar untuk melakukan semacam lelucon untuk acara televisi.
-
Siapa yang diincar oleh senjata nuklir Korea Utara? Analis mengatakan Korea Utara memperlihatkan ancaman nuklir yang semakin beragam ke Amerika Serikat dan Korea Selatan.
-
Kenapa PKI ingin membunuh Abah Anom? PKI menganggap Abah Anom sebagai hambatan bagi agenda mereka, mengingat pengaruh besar yang dimilikinya di kalangan umat Islam.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang dituduh melakukan percobaan pembunuhan? Bertha Yalter, yang berusia 71 tahun dan berasal dari North Miami Beach, dihadapkan pada tuduhan percobaan pembunuhan dan serangan terhadap seseorang yang berusia di atas 65 tahun setelah diduga menyerang suaminya dalam keadaan marah.
Hakim ditetapkan untuk mendengar tuntutan jaksa di pengadilan yang lebih tinggi bagi keduanya, namun sidang ditangguhkan hingga 30 Mei mendatang karena jaksa meminta lebih banyak waktu untuk mengumpulkan dokumen yang diperlukan.
Pejabat Korea Selatan dan Amerika Serikat sebelumnya sempat menuding Jong-un sebagai dalang dari pembunuhan ini. Hal tersebut membuat pemerintah Korut geram.
Aksi tarik ulur antara Malaysia dan Korut juga sempat terjadi hingga menyebabkan pencekalan warga negara untuk pulang ke negaranya masing-masing. Namun kini, kedua negara telah melakukan negoisasi dengan jenazah Jong-un sebagai jaminannya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Saya sering dihantui korban, kadang mimpi digerebek polisi, hidup saya tak tenang," ungkap tersangka KL
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh saat tidur menggunakan helm yang dipukulkan ke kepala dan bagian lehenya dicekik.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan Lie Detector mengatakan pelaku terindikasi berbohong
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat tersangka AA meminta PN datang ke rumahnya untuk meminta bantuan menyelesaikan masalahnya.
Baca SelengkapnyaTersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang M Ramdanu menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaEmosional ibunda Imam Masykur ketika menatap langsung ketiga tersangka, yang membunuh anaknya
Baca SelengkapnyaSiti Nurhasanah (40) tega membunuh ibu kandungnya Hasyiyah (60) karena tak merestui pernikahannya dengan Sadi Adi Broto (50).
Baca SelengkapnyaYuni juga sempat menceritakan kembali kala Imam diculik oleh tiga pelaku.
Baca Selengkapnya"Sempat keluar bersama-sama kemudian pada pukul 02.00 WIB kurang lebih kembali ke apartemen,"
Baca SelengkapnyaSetelah buron lebih dari sepekan, tersangka pembunuh pegawai koperasi di Palembang, AN (25), akhirnya menyerahkan diri ke polisi. Dengan demikian, semua pelaku
Baca SelengkapnyaMotif kakak adik di Jaksel bunuh pasutri akhirnya terungkap.
Baca Selengkapnya