Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Hanya Butuh USD 5 Per Orang Selama Setahun untuk Mencegah Pandemi di Masa Datang'

'Hanya Butuh USD 5 Per Orang Selama Setahun untuk Mencegah Pandemi di Masa Datang' warga mengantre beli masker wajah di korea selatan. ©2020 REUTERS/Kim Hong-Ji

Merdeka.com - Mantan Direktur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Gro Harlem Brundtland mengatakan, hanya dengan menyisihkan USD 5 atau Rp 74.000 per orang per tahun selama lima tahun ke depan bisa mencegah pandemi di masa datang.

Hal ini memang akan memakan biaya miliaran dolar, tetapi jumlah tersebut akan menjadi penghematan besar untuk penanganan USD 11 triliun pandemi Covid-19, kata Gro Harlem Brundtland bersama para pakar internasional terkemuka lainnya.

Dikutip dari The Guardian, Senin (14/9), biaya tersebut didasarkan pada estimasi yang dihitung oleh McKinsey & Company, yang menemukan bahwa biaya tahunan rata-rata untuk mempersiapkan pandemi selama lima tahun ke depan akan setara dengan USD 4,70 per orang.

Orang lain juga bertanya?

Brundtland yang menjadi ketua bersama Dewan Pengawasan Persiapan Global(GMPB) beserta para ahli lainnya sudah memperingatkan bahaya pandemi pada September tahun lalu.

Anggota GMPB, termasuk Dr Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Penyakit Alergi dan Menular di AS, Jeremy Farrar, direktur Wellcome Trust, dan George Gao, direktur jenderal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, mengatakan keamanan kesehatan global tidak dapat terus didanai oleh dana bantuan pembangunan.

Mereka menyerukan dukungan yang lebih kuat untuk lembaga internasional, sistem keuangan yang lebih responsif dalam menangani keadaan darurat kesehatan di masa depan.

Mereka juga menyerukan agar vaksin Covid-19 dan perawatan lainnya didistribusikan secara adil dan setara. Semua negara harus menerima vaksin yang cukup untuk setidaknya 2 persen dari populasi mereka, kata mereka.

Brundtland mengatakan sangat disayangkan Presiden AS Donald Trump menolak untuk bergabung dengan skema global yang ditetapkan oleh WHO untuk mendistribusikan vaksin virus corona ke seluruh dunia secara adil.

“Kami mengatakan, setiap negara harus memiliki cakupan 2 persen vaksin karena itu akan meliputi tenaga kesehatan dan pasien yang sangat rentan.

“Jika vaksin hanya ada di negara-negara kaya maka virus akan terus menyebar di negara-negara miskin dan kemudian masuk lagi ke negara-negara kaya.”

Skema WHO - yang dikenal sebagai Covid-19 Vaccines Global Access Facility, atau Covax - bertujuan mengamankan 2 miliar dosis vaksin untuk orang-orang paling rentan di dunia pada akhir 2021.

Reporter Magang: Farhan Hafizhan

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Peluang Indonesia Jadi Negara Maju Tinggal 7 Tahun Lagi, Jika Gagal Ini Risikonya
Peluang Indonesia Jadi Negara Maju Tinggal 7 Tahun Lagi, Jika Gagal Ini Risikonya

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan, kesehatan menjadi instrumen penting bagi Indonesia untuk bisa menjadi negara maju.

Baca Selengkapnya
7 Negara Ini Punya Kualitas Udara Terbaik di Dunia Menurut WHO
7 Negara Ini Punya Kualitas Udara Terbaik di Dunia Menurut WHO

Inilah tujuh negara yang telah memenuhi standar kualitas udara yang baik menurut WHO.

Baca Selengkapnya
UU Kesehatan: Anggaran Wajib 5 Persen untuk Kesehatan di APBN Dihapus
UU Kesehatan: Anggaran Wajib 5 Persen untuk Kesehatan di APBN Dihapus

Dalam UU Kesehatan terbaru ini, anggaran wajib untuk sektor kesehatan atau spending mandatory dihapus.

Baca Selengkapnya
Berkat Proposal Ini, Indonesia Dapat Kucuran Dana Rp385 Miliar dari Amerika
Berkat Proposal Ini, Indonesia Dapat Kucuran Dana Rp385 Miliar dari Amerika

Program pendanaan ini akan berlangsung dalam durasi tiga tahun.

Baca Selengkapnya
Menkes Pastikan Pemerintah Serius Tangani Polusi Udara
Menkes Pastikan Pemerintah Serius Tangani Polusi Udara

Polusi udara bukan hanya isu lingkungan, tetapi juga tantangan bagi sektor kesehatan.

Baca Selengkapnya
Jika Gaji Pekerja Belum Rp15 Juta per Bulan dalam 6 Tahun, Indonesia Bisa Gagal Jadi Negara Maju
Jika Gaji Pekerja Belum Rp15 Juta per Bulan dalam 6 Tahun, Indonesia Bisa Gagal Jadi Negara Maju

Indonesia masih punya waktu sampai 2030 untuk bisa menaikan gaji rata-rata para pekerja di level Rp15 juta per bulan.

Baca Selengkapnya
Masih Ada Bansos dkk di 2025, Anggaran Disiapkan Rp504,7 Triliun
Masih Ada Bansos dkk di 2025, Anggaran Disiapkan Rp504,7 Triliun

Anggaran tersebut akan digunakan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan yang dilakukan dengan lebih tepat sasaran, efektif dan efisien.

Baca Selengkapnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya

Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.

Baca Selengkapnya
Tekan Anggaran Pengobatan, BPJS Kesehatan Diimbau Fokus ke Tindakan Pencegahan
Tekan Anggaran Pengobatan, BPJS Kesehatan Diimbau Fokus ke Tindakan Pencegahan

Tindakan pencegahan bisa menekan anggaran pengobatan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Cara Indonesia Tanggulangi DBD Dilirik Kantor Farmasi Global
Cara Indonesia Tanggulangi DBD Dilirik Kantor Farmasi Global

Kasus DBD di Indonesia terus meningkat, seperti data Kementerian Kesehatan RI yang mencatatkan 190.561 kasus dan 1.141 kematian hingga minggu ke-36 tahun ini.

Baca Selengkapnya
Mulai Januari 2024 Vaksin Covid-19 Berbayar, Berapa Harga Idealnya?
Mulai Januari 2024 Vaksin Covid-19 Berbayar, Berapa Harga Idealnya?

Mulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.

Baca Selengkapnya
Kejar Target Indonesia Emas 2045, Penduduk RI Harus Kaya Sebelum Tua
Kejar Target Indonesia Emas 2045, Penduduk RI Harus Kaya Sebelum Tua

Pertumbuhan ekonomi ditargetkan capai 6-7 persen di 2045.

Baca Selengkapnya