Harga minyak dunia turun, Presiden Venezuela rela potong gaji

Merdeka.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro berencana mengurangi gaji bulanannya. Kebijakan ini juga akan diterapkan pada menteri-menteri, serta pejabat eselon lainnya.

Langkah itu dilakukan, lantaran harga minyak dunia sedang turun drastis di bawah USD 70 per barel. Sementara penerimaan devisa Venezuela mayoritas berasal dari sektor migas.

"Ini adalah ujian komitmen bagi saya dan anggota pemerintah lainnya," kata Maduro seperti dilansir Today Online, Sabtu (29/11).

Maduro yang terpilih dalam pemilihan umum menggantikan mendiang Hugo Chavez mengakui perekonomian negara sosialis itu sedang tidak sehat. Tahun ini, beberapa utang luar negeri Venezuela juga jatuh tempo sehingga memperunyam keadaan.

Dia mengatakan segera menerbitkan keppres, sebagai dasar hukum pembentukan tim yang mengkaji pengurangan gaji para pejaba Venezuela.

"Saya sudah memerintahkan gaji menteri dan direksi BUMN untuk dipangkas, dan itu harus dimulai dari gaji presiden," kata Maduro.

Harga minyak dunia terjun ke posisi terendah multi-tahun baru pada Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah kartel produsen minyak OPEC memutuskan untuk mempertahankan pagu produksinya saat pasar kelebihan pasokan minyak.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, ditutup pada USD 66,15 per barel di New York Mercantile Exchange, jatuh USD 7,54 dari harga penutupan Rabu. Itu penutupan WTI terendah sejak September 2009.