Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hasil Uji Coba Klinis: Vaksin AstraZeneca 79 Persen Efektif Cegah Covid-19 Bergejala

Hasil Uji Coba Klinis: Vaksin AstraZeneca 79 Persen Efektif Cegah Covid-19 Bergejala Vaksin AstraZeneca. ©2020 cnbc.com

Merdeka.com - Vaksin Covid-19 AstraZeneca menunjukkan 79 persen ampuh melawan Covid-19 bergejala dan 100 persen ampuh mencegah penyakit parah dan rawat inap berdasarkan hasil uji coba klinis baru di AS. Demikian disampaikan perusahaan farmasi tersebut pada Senin.

Temuan dari uji coba baru Fase 3 ini, yang melibatkan lebih dari 32.000 peserta, bisa meningkatkan kepercayaan terhadap vaksin ini, yang awalnya dikembangkan Universitas Oxford.

Perusahaan mengatakan, uji coba menunjukkan, vaksin tak mengidentifikasi adanya masalah keamanan dan dapat ditolerir. AstraZeneca menyampaikan, sebuah komite independen “menemukan tidak ada peningkatan risiko trombosis atau penggumpalan darah atau kejadian yang berkaitan dengan trombosis di antara 21.583 peserta yang menerima sedikitnya satu dosis vaksin.”

Dikutip dari CNN, Selasa (23/3), data baru ini berasal dari uji klinis Fase 3 yang dilaksanakan di Amerika Serikat, Chile, dan Peru. AstraZeneca mengatakan pihaknya berencana mengajukan temuan ini untuk jurnal ilmiah yang akan dikaji rekan sejawat.

Presiden unit usaha biofarmasi AstraZeneca, Ruud Dobber, menyampaikan pada CNBC Monday, perusahannya berencana untuk mengajukan izin atau otorisasi penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA). Jika disetujui, vaksinnya akan menjadi vaksin Covid-19 keempat yang tersedia di AS.

Sementara itu, Oxford dalam rilisnya menyampaikan temuan ini menambah data uji coba sebelumnya dari Inggris, Brasil, dan Afrika Selatan, termasuk data dampak nyata dari Inggris Raya.

Sebagai bagian uji coba, lebih dari 32.000 sukarelawan dewasa semua usia menerima dua dosis vaksin atau vaksin placebo dalam interval empat minggu. Sekitar 79 persen peserta uji coba merupakan orang kulit putih, 22 persen orang Hispanik, 8 persen orang kulit Hitam, 4 persen orang asli Amerika, dan 4 persen Asia.

Sekitar 20 persen peserta berusia 65 tahun ke atas dan sekitar 60 persen berpotensi terkena Covid-19 yang parah karena memiliki riwayat diabetes, obesitas parah atau penyakit jantung. Pada pasien yang berusia 65 tahun ke atas, kemanjuran vaksin 80 persen.

Vaksin Oxford-AstraZeneca menuai kontroversi belakangan ini ketika sejumlah negara Eropa seperti Norwegia, Prancis, dan Denmark memutuskan menghentikan sementara penggunaan vaksin ini karena adanya laporan penggumpalan darah yang dialami orang yang telah divaksinasi. Penyelidikan darurat Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) menyimpulkan vaksin ini “aman dan efektif” dalam mencegah virus corona dan “tidak berkaitan dengan peningkatan risiko penggumpalan darah.”

Penyelidik utama untuk vaksin dan profesor Infeksi dan Kekebalan Anak di Universitas Oxford, Andrew Pollard mengatakan data AstraZeneca “konsisten dengan hasil uji coba yang dipimpin Oxford.” Pollard berharap vaksin memiliki dampak kuat dalam melawan Covid-19 untuk semua usia dan orang dari berbagai latar belakang.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jenis Vaksin Cacar Api dan Efek Sampingnya, Penting Diketahui
Jenis Vaksin Cacar Api dan Efek Sampingnya, Penting Diketahui

Vaksin cacar api dirancang untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan virus varicella-zoster sebelum virus tersebut aktif kembali.

Baca Selengkapnya
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia

Badan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.

Baca Selengkapnya
Pakar Ungkap Vaksin Dengue Mampu Lindungi Diri dari DBD
Pakar Ungkap Vaksin Dengue Mampu Lindungi Diri dari DBD

Dia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM

Belakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM

Pemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.

Baca Selengkapnya
Apakah Penting Vaksin Herpes Zoster? Ini Tujuan & Manfaat yang Akan Diberikan
Apakah Penting Vaksin Herpes Zoster? Ini Tujuan & Manfaat yang Akan Diberikan

Herpes Zoster merupakan penyakit yang ditandai dengan munculnya bintil, ruam dan disertai dengan cairan bening.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Jawab Kabar Vaksin Mpox Eksperimental
Kemenkes Jawab Kabar Vaksin Mpox Eksperimental

Beredar kabar vaksin Mpox yang dipersiapkan adalah vaksin eksperimental.

Baca Selengkapnya
Vladimir Putin Klaim Bahwa Rusia Tinggal Selangkah Lagi untuk Temukan Vaksin Kanker
Vladimir Putin Klaim Bahwa Rusia Tinggal Selangkah Lagi untuk Temukan Vaksin Kanker

Kanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.

Baca Selengkapnya
"Revolutionary Medical Breakthroughs in 2023: Tackling Countless Diseases with Impactful Discoveries!"

Sejumlah penemuan penting terkait medis dilaksanakan pada tahun 2023 ini dan bisa berdampak pada semakin banyak penyakit yang diatasi.

Baca Selengkapnya