Hebatnya China, 245 juta orang mudik yang tewas lebih rendah dari RI

Merdeka.com - Sejak pekan lalu, ratusan juta warga China menjalani ritual mudik ke kampung halaman. Mereka pulang dari kota-kota besar untuk merayakan Tahun Baru Imlek.

Surat kabar the China Times, Senin (9/2), melaporkan arus mudik sudah terjadi sejak 4 Februari lalu. Diperkirakan 245 juta orang pulang ke kampung halamannya bersamaan sampai Imlek nanti. Jumlah itu saja sudah dua kali total penduduk Jepang.

Kementerian Perhubungan China melansir data, 300 ribu orang mudik menggunakan sepeda motor. Angka ini turun dibanding tahun lalu, ketika nyaris 600 ribu penduduk naik kendaraan roda dua untuk menempuh rata-rata jarak 500-700 kilometer. Hebatnya, tingkat kecelakaan fatal di Negeri Tirai Bambu saat musim mudik relatif rendah.

Kendati banyak juga yang mengendarai sepeda motor, tapi pada 2013, korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas di jalan raya 'cuma' 58 orang. Sedangkan tahun lalu jumlahnya turun 76 persen.

Bagaimana bisa? Sebagai perbandingan, tahun lalu arus mudik maupun balik di Indonesia menyebabkan 515 orang meninggal dunia.

Rahasianya, karena ratusan juta pemudik di China mengandalkan kereta api. Pemerintahan Partai Komunis membangun 5.000 kilometer rel baru sejak lima tahun terakhir.

Jalur padat seperti Guiyang-Guangzhou atau Nanning-Guangzhou kini sudah dilayani kereta api supercepat. Perjalanan lebih dari 700 kilometer itu bisa ditempuh kurang dari dua jam. Sisanya baru mengandalkan bus antar kota.

Namun, memang masih ada ratusan ribu buruh pabrik yang pilih naik sepeda motor berhari-hari. "Harga tiket kereta cepat tidak terjangkau bagi saya. Maka sepeda motor masih menjadi pilihan," kata Mo Renshuang, pemudik yang hendak balik ke Guangxi dari lokasi kerjanya di Guangdong.

Sebagian lagi mengandalkan motor karena kampung halamannya terlalu terpencil. "Tidak ada angkutan umum ke rumah saya. Bus pun tidak ada, jadi lebih baik naik motor sendiri," kata Lu Liangquan.

Fenomena mudik dengan sepeda motor di China mulai populer pada 2008. Pemerintah di Beijing pun berusaha mengurangi jumlah pengendara sepeda motor saat Imlek supaya tingkat kecelakaan lebih rendah lagi.

Tersedia ratusan area istirahat bagi pengendara sepeda motor. Di stasiun kereta, pemerintah China terbantu 26 ribu relawan untuk memijat atau merawat pemudik yang sakit.