Hingga Akhir April, 34 Negara Ini Belum Melaporkan Ada Kasus Covid-19
Merdeka.com - Ketika dunia sibuk berurusan dengan pandemi virus corona, sulit untuk membayangkan ada negara yang tidak terjangkit. Tapi ini terjadi, beberapa negara hingga akhir April belum melaporkan adanya satupun kasus positif Covid-19 di wilayahnya.
Data terakhir hingga 30 April 2020, sebanyak 3.232.490 orang terkonfirmasi positif corona. Angka kematian mencapai 228.513 jiwa.
Meski begitu, masih ada 34 negara dan teritori yang belum melaporkan satupun kasus virus corona baru.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Bagaimana tubuh orang tertentu dapat terhindar dari Covid-19? 'Ini adalah kesempatan yang sangat unik untuk melihat bagaimana respons kekebalan pada orang dewasa tanpa riwayat COVID-19 sebelumnya, dalam pengaturan di mana faktor-faktor seperti waktu infeksi dan komorbiditas dapat dikendalikan,' kata ahli biologi sistem kuantitatif Rik Lindeboom, yang kini berada di Netherlands Cancer Institute.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
Ini termasuk Komoro, Lesotho, Tajikistan, Turkmenistan dan negara-negara pulau kecil yang berjauhan di Pasifik seperti Nauru, Kiribati, dan Kepulauan Solomon. Jumlah itu turun dari sekitar sebulan yang lalu ketika ada 45 negara dan wilayah yang melaporkan belum ada penularan kasus Covid-19.
Pada 20 April, 213 negara dan wilayah 247 yang diakui oleh PBB telah melaporkan setidaknya satu kasus Covid-19.
Dari jumlah tersebut, 186 negara melaporkan adanya penularan lokal, di mana virus telah menyebar di masyarakat, bukan berasal dari kasus impor. Dari 186 negara itu, kematian akibat Covid-19 setidaknya terjadi di 162 negara.
Dikutip dari news.com.au, nihilnya laporan kasus positif dari suatu negara tidak berarti belum ada kasus.
Sebagai contoh, Korea Utara belum melaporkan satupun kasus virus corona. Padahal, negara ini berbatasan dengan China yang menjadi sumber penyebaran, Rusia dan Korea Selatan, semua negara berurusan dengan jumlah kasus yang tinggi.
Tren Gelombang Penyebaran Covid-19
Beberapa tren dapat dilihat dengan melihat penyebaran coronavirus berdasarkan wilayah.
Asia mengalami kira-kira dua gelombang transmisi luas melintasi perbatasan, sementara di Eropa, banyak negara mulai melaporkan kasus mulai akhir Februari.
Amerika Latin dan Afrika terlihat bebas virus untuk Januari dan Februari sebelum penyakit itu menyebar dengan cepat di kedua benua.
Lima negara dan wilayah telah berhasil membersihkan diri dari virus setelah melaporkan kasus. Ini adalah Anguilla, Greenland, pulau Karibia St Barts dan Saint Lucia, dan Yaman.
Tidak ada yang melaporkan kematian atau menyatakan infeksi aktif saat ini, dengan kasus sebelumnya telah sepenuhnya pulih.
Hingga akhir April ini, Amerika Serikat berada di puncak daftar dengan 1.064.572 kasus infeksi dan jumlah kematian 61.669 orang. Kemudian Spanyol dengan 236.899 kasus infeksi dan 24.275 kematian. Italia, Prancis, Inggris dan Jerman, melengkapi daftar enam besar angka kasus infeksi.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaSebelumnya dilaporkan, ada satu pasien Mpox di Pulau Dewata itu.
Baca SelengkapnyaNgabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTerdapat tiga kasus cacar monyet di DKI Jakarta, kasus pertama ditemukan Agustus 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaSebanyak 88 kasus Mpox di Indonesia yang terjadi sepanjang kurun 2022 hingga sekarang, semua varian 2B dan seluruhnya telah sembuh.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaMycoplasma merupakan bakteri penyebab utama pneumonia misterius di China.
Baca Selengkapnya