Hoaks Seputar Cacar Monyet Diciptakan di Lab dan Klaim Lainnya Terbantahkan
Merdeka.com - Sejak cacar monyet mulai muncul di Eropa dan sejumlah negara lainnya, mulai bertebaran misinformasi bahkan hoaks seputar penyakit tersebut. Misinformasi juga hoaks ini tampaknya didaur ulang dari pandemi Covid-19.
Cacar monyet merupakan penyakit endemik di Afrika barat dan tengah. Namun belakangan ini terdeteksi di luar negara endemik tersebut.
Berikut beberapa hoaks dan bantahan terkait cacar monyet, dikutip dari BBC, Senin (30/5).
-
Dimana cacar monyet pertama kali muncul? Penyakit cacar monyet pertama kali muncul di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970.
-
Apa yang menyebabkan penularan cacar monyet? 'Lebih dari 90 persen penularan melalui kontak erat dan terutama kontak seksual. Hindari kontak fisik dengan pasien terduga Mpox, tidak menggunakan barang bersama misalnya handuk yang belum dicuci, pakaian yang belum dicuci, atau berbagi tempat tidur , alat mandi dan perlengkapan tidur seperti sprei, bantal, dan lainnya,' kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) MPox IDI dr.Hanny Nilasari, Sp DVE dilansir dari Antara.
-
Apa itu cacar monyet? Penyakit cacar monyet merupakan infeksi virus yang ditandai dengan munculnya bintil bernanah di kulit.
-
Mengapa cacar monyet menular? Cacar monyet juga dapat menular dari orang ke orang, tetapi sumber utamanya adalah hewan pengerat dan primata, seperti tikus, monyet, atau tupai yang terinfeksi. Penularan antarmanusia terjadi melalui percikan liur yang masuk melalui mata, mulut, hidung, atau luka di kulit.
-
Bagaimana cacar monyet menular? Penularan penyakit ini bisa terjadi melalui hewan dan manusia. Selain itu, cacar monyet juga bisa menular melalui paparan hewan lain, seperti tikus hingga tupai yang terinfeksi virus.
-
Cacar monyet ditularkan bagaimana? Penularan penyakit ini bisa dengan berbicara 'face to face' atau pelukan, kemudian ciuman, dan berhubungan seks,' kata Emma dikutip dari ANTARA.
Penyakit ciptaan laboratorium
Sama seperti Covid-19, cacar monyet juga disebut penyakit yang diciptakan di sebuah laboratorium.
Akun-akun media sosial dan media di Ukraina, Rusia, Amerika Serikat (AS), dan China menyebarkan informasi bahwa wabah ini adalah akibat kebocoran laboratorium atau cacar monyet digunakan untuk senjata biologis.
Sangat mungkin untuk mengidentifikasi virus dengan pengurutan DNA. Ahli genetika,Fatima Tokhmafshan menyamakan ini dengan memindai barcode pada sebuah paket dengan "memetakan berbagai jalur yang telah ditempuh".
Urutan genetik virus yang ada saat ini terlacak kembali ke jenis cacar monyet yang biasanya beredar di Afrika Barat.
"Itu memberitahu kita bahwa ini bukan sesuatu yang diproduksi," ujarnya.
Terkait anggapan bahwa virus cacar monyet bocor dari laboratorium, Profesor Horby menjawab: "Sama sekali tidak ada dasar atas klaim itu."
Pembatasan ketat seperti pandemi Covid
Ada informasi yang muncul bahwa sejumlah pembatasan akan diberlakukan setelah munculnya cacar monyet, pembatasan ketat seperti saat awal munculnya Covid-19, termasuk lockdown. Salah satu akun di media sosial meminta pengikutnya siap-siap untuk "lockdown cacar monyet".
Namun para ilmuwan mengatakan virus cacar monyet tidak seperti Covid. Saat ini juga sudah tersedia vaksin dan pengobatan untuk penyakit cacar. Para pakar juga mengatakan orang akan menularkan penyakit ini juga muncul gejala sehingga lebih mudah terdeteksi dan dilakukan isolasi.
Direktur Pusat Ilmu Pandemi Universitas Oxford, Profesor Peter Horby mengatakan, cacar monyet tidak ditangani dengan pembatasan seperti lockdown atau vaksinasi massal. Namun, isolasi dan vaksinasi ditargetkan untuk orang yang terinfeksi atau kontak dekatnya.
Dr Rosamund Lewis dari Program Kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membenarkan tidak perlu vaksinasi massal. WHO juga merekomendasikan tidak perlu ada pembatasan perjalanan.
Wabah yang direncanakan
Banyak yang mengklaim wabah cacar monyet ini direncanakan dengan sengaja, menuduh Bill Gates atau Anthony Fauci berada di balik wabah ini.
Hoaks ini banyak beredar di Rusia, media sosial China Weibo, dan di Instagram, juga di Facebook dalam bahasa Rumania, Jerman, Inggris, Arab, Prancis, Hungaria, Slovenia, dan Punjabi.
Klaim ini menunjuk ke sebuah dokumen Inisiatif Ancaman Nuklir (NTI), organisasi biosekuritas yang berbasis di AS.
Pada 2021, NTI melakukan lokakarya untuk mendorong para pemimpin dunia mempersiapkan rencana untuk menghadapi kemungkinan pandemi di masa depan. Para peserta diminta melakukan penanganan melalui skenario fiktif atau karangan yang menyatakan "pandemi global mematikan melibatkan jenis virus cacar monyet tidak biasa yang menyebar secara global".
NTI mengatakan, risiko cacar monyet telah didokumentasikan dengan baik selama bertahun-tahun dan kasusnya mengalami peningkatan, itulah yang mendasari dipilihnya cacar monyet ini sebagai materi dalam lokakarya tersebut.
Ada kaitannya dengan vaksin Covid
Pertama, klaim ini mengacu pada fakta bahwa vaksin Covid AstraZeneca menggunakan virus yang ditemukan pada simpanse, dimodifikasi sehingga tidak dapat bereplikasi dan menyebar. Kemudian dikaitkan adanya hubungan antara vaksin yang menggunakan virus simpanse itu dan wabah cacar monyet.
Namun, cacar monyet disebabkan jenis virus yang sama sekali berbeda dengan yang ditemukan dalam vaksin AstraZeneca - dan diperkirakan sebagian besar ditemukan pada hewan pengerat, bukan monyet.
Jenis klaim kedua yang menyebar di dunia maya ialah vaksin Covid disebut menekan sistem kekebalan Anda, membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi lain. Klaim ini tidak punya dasar.
Vaksin menstimulasi, bukan menguras sistem kekebalan sehingga lebih efektif menargetkan infeksi tertentu.
Meskipun ada sejumlah kecil kasus orang yang mengalami reaksi autoimun terhadap vaksin, di mana tubuh Anda mulai menyerang dirinya sendiri (penyebab pembekuan darah yang jarang terjadi setelah suntikan vaksin AstraZeneca), tidak ada bukti vaksin menekan sistem kekebalan atau mengubah kemampuan Anda untuk melawan penyakit lainnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaKemenkes menemukan kasus suspek cacar monyet atau mpox di Tangerang,
Baca SelengkapnyaWHO mengemumkan penyebaran cacar monyet atau mongkeypox sebagai keadaan darurat kesehatan global.
Baca SelengkapnyaWHO kemarin mengumumkan wabah mpox atau cacar monyet kini dalam status darurat kesehatan global.
Baca SelengkapnyaMeski gejala kedua penyakit ini terlihat serupa, namun ada beberapa perbedaan gejala cacar monyet dan cacar biasa yang bisa diperhatikan.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI sedang melakukan pelacakan dengan menelusuri sejumlah orang yang pernah kontak erat dengan sang pasien.
Baca SelengkapnyaTemuan ini dilaporkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini disebabkan oleh virus zoonosis dan dapat ditularkan kepada manusia melalui hewan.
Baca SelengkapnyaSelain dilaporkan dari Republik Demokratik Kongo, Kenya, Rwanda, dan Uganda, juga terdeteksi di Asia dan Eropa.
Baca SelengkapnyaTerdapat tiga kasus cacar monyet di DKI Jakarta, kasus pertama ditemukan Agustus 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaKelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.
Baca SelengkapnyaBenarkah Nyamuk Wolbachia Bisa Sebarkan Radang Otak? Ini Faktanya!
Baca Selengkapnya