Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hubungan Saudi-AS terancam lantaran kasus hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi

Hubungan Saudi-AS terancam lantaran kasus hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi Jamal Khashoggi. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Kasus hilangnya jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi dipandang bisa mengancam hubungan Amerika Serikat dan Negeri Petro Dolar. Khashoggi dikenal sebagai jurnalis terkemuka yang kerap mengkritik pemerintahan Saudi, terutama kebijakan Putra Mahkota Muhammad bin Salman.

Dalam sepekan terakhir sejumlah media Turki melaporkan wartawan berusia 59 tahun yang kerap menulis kolom di the Washington Post itu ada kemungkinan dibunuh di dalam gedung konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu ketika dia mendatangi tempat itu.

Khashoggi diketahui kini tinggal di AS dan dia dikatakan sedang mengurus dokumen untuk pernikahannya dengan seorang wanita Turki di kantor konsulat Saudi.

Orang lain juga bertanya?

Menurut intelijen AS yang diberitahu oleh intelijen Turki, jasad Khashoggi kemungkinan dimutilasi dan dibawa dengan kotak keluar dari Turki. Di hari yang sama ada 15 orang Saudi yang tiba di Istanbul menumpang dua pesawat jet pribadi. Ke-15 orang itu disebut-sebut terlibat atas hilangnya Khashoggi. Salah satu dari 15 orang itu diketahui adalah ahli forensik.

Senator AS Tim Kaine dua hari lalu mengatakan 'beban kini berada di pundak Saudi' untuk membuktikan mereka tidak bertanggung jawab atas hilangnya Khashoggi.

Minimnya informasi dari Saudi membuat banyak pihak bertanya-tanya.

"Kita akan mengevaluasi lagi semua hubungan AS-Saudi, termasuk kerja sama dan penjualan perlatan militer," kata Kaine, seperti dilansir laman the Washington Post, Kamis (11/10).

Menteri Luar Negeri As Mike Pompeo, penasihat keamanan nasional John Bolton, dan menantu Trump, Jared Kushner, sudah menanyakan kasus ini kepada Putra Mahkota Saudi Pangeran Muhammad bin Salman tentang apa yang terjadi di dalam gedung konsulat sembilan hari lalu. Sejumlah rekaman video kamera pengawas seakan memperkuat tuduhan bahwa Khashoggi dibunuh.

Trump mengatakan para penyelidik dari AS sudah dikerahkan untuk menangani kasus ini.

"Kami sudah bersikap keras. Dan kami sudah kerahkan penyelidik di sana dan kami bekerja sama dengan Turki, dan tentu saja Arab Saudi. kami ingin tahu apa yang terjadi," kata Trump kepada Fox News kemarin pagi.

Saudi selama ini adalah sekutu AS di Timur Tengah dan jika laporan pembunuhan itu benar, maka menurut pengamat ini bisa memicu perubahan dalam hubungan AS dan Saudi.

"Jik ini benar, Saudi memancing warga yang tinggal di AS untuk mendatangi konsulat dan membunuhnya, maka ini menjadi titik perubahan dalam hubungan kita dengan Saudi," ujar kandidat Senator Chris Murphy.

Otoritas Saudi sudah membantah semua tuduhan dengan menyebut semua tudingan itu tak berdasar dan mengatakan tim penyelidik Saudi sudah tiba di Istanbul untuk membantu penyelidikan aparat Turki atas hilangnya Khashoggi.

Sejauh ini memang belum ada media Turki yang secara tegas membenarkan Khashoggi sudah tewas. Dalam pidatonya Minggu lalu, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan misteri hilangnya Khashoggi ini sangat mengesalkan dan dia akan mengejar kasus ini supaya terungkap.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sisi Gelap Sang Putra Mahkota Muhammad bin Salman, Palsukan Tanda Tangan Raja Salman Sampai Beli Lukisan Rp7 Triliun
Sisi Gelap Sang Putra Mahkota Muhammad bin Salman, Palsukan Tanda Tangan Raja Salman Sampai Beli Lukisan Rp7 Triliun

Pemalsuan tanda tangan ini diduga dilakukan terkait persetujuan pengerahan pasukan darat ke Yaman untuk memerangi Houthi.

Baca Selengkapnya
Saudi Hukum Mati Kritikus Pemerintah Karena Cuitan di Media Sosial dengan Akun Hanya 9 Follower
Saudi Hukum Mati Kritikus Pemerintah Karena Cuitan di Media Sosial dengan Akun Hanya 9 Follower

Arab Saudi menghukum mati seorang kritikus pemerintah yang mengungkap dugaan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia melalui media sosial.

Baca Selengkapnya
KJRI Jeddah Cari Rombongan Jemaah Korban Penipuan Selebgram Penjual Visa Haji Ilegal
KJRI Jeddah Cari Rombongan Jemaah Korban Penipuan Selebgram Penjual Visa Haji Ilegal

KJRI Jeddah Cari Rombongan Jemaah Korban Penipuan Selebgram Penjual Visa Haji Palsu

Baca Selengkapnya
Jual Visa Haji Palsu, Selebgram Ditahan Arab Saudi
Jual Visa Haji Palsu, Selebgram Ditahan Arab Saudi

Konsul Jenderal RI Jeddah tengah menelusuri keberadaan jemaah yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya
Pulangkan Pekerja Migran Asal Jember, Kemenlu Ungkap Masih Ada 155 WNI Terancam Hukuman Mati
Pulangkan Pekerja Migran Asal Jember, Kemenlu Ungkap Masih Ada 155 WNI Terancam Hukuman Mati

Sepanjang tahun 2024 hingga bulan Juli, 25 WNI di sejumlah negara, sebagian besar di Malaysia, terbebas dari hukuman mati.

Baca Selengkapnya
Saudi Tangkapi Warga yang Kritik Israel Soal Gaza di Dunia Maya, Ternyata Ini Alasannya
Saudi Tangkapi Warga yang Kritik Israel Soal Gaza di Dunia Maya, Ternyata Ini Alasannya

Saudi Tangkapi Warga yang Kritik Israel Soal Gaza di Dunia Maya

Baca Selengkapnya
Diduga Jual Visa Haji Ilegal, Selebgram Indonesia Ditangkap Kepolisian Saudi
Diduga Jual Visa Haji Ilegal, Selebgram Indonesia Ditangkap Kepolisian Saudi

Yusron mengatakan terdapat jamaah yang diduga menjadi korban dari selebgram tersebut.

Baca Selengkapnya
Wartawan Tewas Ditembak dari Jarak Dekat
Wartawan Tewas Ditembak dari Jarak Dekat

Tersangka diduga memiliki dendam pribadi terhadap wartawan media online tersebut.

Baca Selengkapnya
Kemenag Kesulitan Deteksi 20 Warga Makassar Dipulangkan dari Arab Saudi
Kemenag Kesulitan Deteksi 20 Warga Makassar Dipulangkan dari Arab Saudi

Kemenag Sulsel belum mendapatkan aduan dari keluarga maupun korban penipuan haji di layanan pengaduan.

Baca Selengkapnya
Warga Jombang Habisi Wartawan Media Online Ditembak dan Dipukul Palu, Begini Kronologinya
Warga Jombang Habisi Wartawan Media Online Ditembak dan Dipukul Palu, Begini Kronologinya

Pelaku adalah tetangga korban. Selama bertetangga, hubungan keduanya kurang harmonis.

Baca Selengkapnya
Jumlah Jurnalis yang Dibunuh Israel di Gaza Lebih Banyak dari Perang Dunia dan Perang Vietnam
Jumlah Jurnalis yang Dibunuh Israel di Gaza Lebih Banyak dari Perang Dunia dan Perang Vietnam

Sejak 7 Oktober, Israel membunuh sedikitnya 70 jurnalis dan pekerja media.

Baca Selengkapnya
Media Saudi Sebut Israel Bunuh Hashem Safieddine, Calon Kuat Pengganti Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah
Media Saudi Sebut Israel Bunuh Hashem Safieddine, Calon Kuat Pengganti Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

Media Saudi itu mengklaim Israel telah mengonfirmasi tewasnya calon kuat pemimpin Hizbullah Hashem Safieddine.

Baca Selengkapnya