Hutan Dibabat Sampai ke Akarnya, Virus dari Hewan Liar Merajalela ke Manusia
Merdeka.com - Penelitian Universitas Stanford yang dipublikasi bulan ini mengungkapkan, pembabatan hutan yang merajalela meningkatkan kemungkinan berbagai virus dan patogen lain berpindah dari hewan liar ke manusia.
Penelitian yang menyoroti kontak antara manusia dan primata di sebelah barat Uganda menjadi pelajaran berharga bagi dunia yang kini menghadapi pandemi corona dan strategi untuk mencegah pandemi global berikutnya.
"Covid-19 memberi kita pelajaran, ketika pandemi sudah terjadi, sulit bagi kita untuk mengendalikannya," kata Laura Bloomfield, kandidat doktor di Stanford yang memimpin penelitian ini, seperti dilansir laman the New York Times, pekan lalu.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Mengapa ilmuwan meneliti virus purba? Penelitian itu memberi gambaran singkat tentang bagaimana virus beradaptasi dengan perubahan iklim selama ribuan tahun.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa penelitian ini penting untuk manusia? Penelitian ini Sengaja Dipersiapkan Demi Kehidupan Manusia di Luar Angkasa, Ada yang Harus Ikuti Perilaku Binatang
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Di mana para ilmuwan menemukan virus purba? Pada 2015 tim peneliti internasional menjelajah ke Gletser Guliya yang terpencil di Dataran Tinggi Tibet di Himalaya untuk mengumpulkan inti es sepanjang ratusan meter.
"Jika kita bisa menurunkan potensi manusia berkontak dengan hewan liar makan itu menjadi salah satu cara untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pandemi."
Di Uganda pesatnya pertambahan penduduk membuat orang membabat hutan membuka lahan untuk pertanian dan tempat tinggal keluarganya.
Manusia mendesak habitan hewan liar
Umat manusia hingga kini sudah memakai lebih dari sepertiga daratan di muka bumi untuk keperluan pertanian. Hutan tropis dibabat habis dengan kecepatan yang mencengangkan saban tahun. Di tempat seperti Amazon dan Indonesia, misalnya, hutan yang masih perawan dibakar untuk keperluan perkebunan produk komoditas seperti minyak sawit, kedelai, dan peternakan. Belakangan ini penggundulan hutan di kawasan Amazon Brasil meningkat tajam di bawah pemerintahan Presiden Jair Bolsonaro.
Eric Lambin, profesor ilmu sistem Bumi di Stanford dan salah satu anggota peneliti dalam laporan ini, mengatakan Amerika Serikat punya contoh tersendiri tentang penyakit yang berasal dari hewan yang berpindah ke manusia terkait pembukaan lahan di daerah dekat perkotaan dan masyarakat pedalaman yaitu penyakit Lyme yang menyebar dari hewan liar ke manusia lewat kutu.
"Kita melihat hewan liar menulari kita, tapi gambaran dari penelitian ini dan penelitian lainnya memperlihatkan kitalah yang mendesak habitat hewan-hewan itu," kata Lambin.
Di Uganda para peneliti menggabungkan data satelit dan survei tatap muka terhadap lebih dari 900 orang di dekat Taman Nasional Kibale dan kemudian menganalisis faktor geografi dan kegiatan yang membuat terjadinya kontak interaksi antara manusia dengan primata liar.
Virus mendapat kesempatan berpindah ke manusia
Di antara kasus kontak manusia dengan primata yang tercatat adalah seorang bocah laki-laki yang sedang bermain di halaman rumahnya digigit oleh monyet colobus berbulu hitam-putih. Seorang anak laki-laki yang mencari kayu di hutan berupaya membebaskan seekor monyet dari gigitan anjingnya. Seorang perempuan menemukan seorang monyet vervet di kebun jagungnya dan kemudian membuang bangkainya.
Masing-masing kejadian interaksi itu memungkinkan virus mendapat kesempatan untuk berpindah dari hewan primata ke manusia.
Ketika para peneliti menduga mereka akan mendapatkan banyak kasus kontak antara manusia dengan hewan di lokasi pemukiman padat yang dekat dengan populasi primata, mereka justru menemukan sebaliknya: menyusutnya kawasan hutan karena manusia pindah ke kawasan dekat primata liar, membuat interaksi antara manusia dengan primata menjadi lebih sering terjadi. Manusia masuk ke hutan untuk mencari kayu buat bangunan atau makanan dan monyet, simpanse merangsek ke perkebunan untuk mencari makanan.
Secara umum, habitat yang sehat dan beraneka ragam dengan sedikitnya perbatasan dengan populasi manusia akan membantu memperbaiki keadaan, disertai pembangunan ekonomi supaya keluarga tidak perlu sampai harus membabat hutan untuk membuka lahan pertanian.
Sebuah penelitian lain pada bulan ini yang dipublikasikan di Proceeding of the Royal Society B menyoroti lebih luas penyakit zoonotik (penyakit dari hewan ke manusia) dan mendukung gagasan bahwa penyakit itu bisa menyebar karena ada hubungan interaksi manusia dengan hewan.
Penyakit menular sudah menyerang dan mewabah sejak dulu, kata Bloomfield: "Sungguh disayangkan, sampai perlu terjadi pandemi yang meresahkan untuk akhirnya manusia memberi perhatian."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaVirus ini sudah menyebar di Indonesia, namun belum terdeteksi menyebar di Kota Yogyakarta
Baca SelengkapnyaMasuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.
Baca SelengkapnyaSejumlah penyakit zoonosis bisa mengancam kesehatan manusia dan disebabkan oleh hewan.
Baca SelengkapnyaCacar monyet termasuk penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Untuk menghentikan penularannya, penting untuk mengetahui tips-tips pencegahannya.
Baca SelengkapnyaVirus nipah (NiV) adalah virus yang dapat menular dari hewan ke manusia atau dari manusia ke manusia. Virus ini dapat menyebabkan gejala yang beragam.
Baca SelengkapnyaJenis primata paling berbahaya di dunia yang harus dihindari.
Baca SelengkapnyaKelelawar merupakan hewan yang menjadi penyebab dari peredaran sejumlah virus yang berbahaya.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini disebabkan oleh virus zoonosis dan dapat ditularkan kepada manusia melalui hewan.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai macam virus yang dapat membawa penyakit serius.
Baca SelengkapnyaTim peneliti menjelajahi lapisan es di Himalaya dan membawa kepingan es-es itu ke laboratorium untuk diperiksa.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya mobilitas global dan interaksi manusia dengan satwa liar telah meningkatkan risiko penyebaran penyakit ini.
Baca Selengkapnya