Ibu teledor asyik nonton TV, bayinya mati dimakan kecoak
Merdeka.com - Peristiwa tragis terjadi di Kota Oklahoma, Amerika Serikat. Bayi berusia tiga bulan, bernama Alice, tewas mengenaskan, dengan jasadnya sudah dirubung kecoak.
Ketika bayi itu meregang nyawa, si ibu bernama Brittany Bell (27 tahun) justru asyik menonton televisi. The Daily Mail melaporkan, Rabu (22/4), ibu muda yang sudah memiliki tiga anak ini sama sekali tidak menengok bayinya selama berjam-jam pada hari nahas tersebut.
Jasad Alice baru diketahui Bell pada sore hari. Kecoak sudah memakan bayi malang itu di bagian kaki dan kepala.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Mengapa bayi meninggal? Kelainan genetik yang dialami anak ini membuat jantung tidak dapat menerima atau memompa cukup darah setiap kali berdetak dan mengakibatkan kematian dini anak laki-laki tersebut karena gagal jantung, ungkap para peneliti seperti dikutip dari laman Live Science.
-
Apa yang membuat bayi meninggal? Jumaa dan Ali lahir prematur pada usia delapan bulan, namun dalam kondisi stabil pada saat itu. 5 bayi meninggal dalam 2 pekan akibat hipotermia
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
Bell panik, lalu memanggil polisi. Melihat ada tanda-tanda keteledoran, sang ibu langsung dicokok petugas.
Kepada petugas, Bell bersumpah si bayi masih baik-baik saja. Dia justru menuding anak pertamanya, yang berusia 18 bulan, sebagai penyebab Alice meninggal. "Bisa saja dia menutup wajah adiknya dengan bantal karena iri," kata Bell.
Penyidik Jim warring menyatakan hasil otopsi belum bisa menyimpulkan penyebab kematian bayi malang itu. Sejauh ini tidak ada tanda-tanda kesengajaan. Sehingga, Bell cuma didakwa kelalaian menyebabkan anak meninggal dengan hukuman relatif ringan.
Tetangga mengatakan perempuan muda yang menjanda dan tidak punya pekerjaan tetap itu sering meninggalkan anak-anaknya. Kini, dua anaknya yang masih hidup diasuh oleh pemerintah setempat selama Bell mengikuti persidangan.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan keterangan saksi, pelaku membanting korban lebih dari dua kali.
Baca SelengkapnyaSelama ini ibu korban jarang bersosialisasi dengan masyarakat dan ada dugaan depresi.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaKasus ini sedang dalam penyelidikan aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaSang ibu, RY telah ditahan, tapi polisi menemukan kendala saat memeriksanya.
Baca SelengkapnyaIbu dan anak itu ditemukan pertama kali oleh suami korban.
Baca SelengkapnyaTY (35) seorang ibu tega membanting bayinya AK (usia 1,5 tahun) sampai tewas.
Baca SelengkapnyaSelain barang bukti, polisi juga telah meminta keterangan dari tiga saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku berinisial TY (35) saat ini sudah dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaDiduga, sebelum dibuang ke saluran irigasi, bayi tersebut mendapatkan penyiksaan dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaKepolisian masih menyelidiki penemuan mayat bayi prematur diduga dikubur hidup-hidup orangtuanya tersebut.
Baca Selengkapnya