Idul Adha jadi ajang silaturahmi antar WNI di Korsel
Merdeka.com - Sebanyak 400 WNI di Korea Selatan merayakan hari raya Idul Adha dengan khusyuk. Ibadah ini dilaksanakan di lantai 2, KBRI Seoul pada Selasa (21/8).
Bertindak selaku imam dan khatib adalah Muhammad Rusdi Syamsudin, warga Indonesia yang sekaligus pengurus Ikatan Keluarga Muslim Indonesia (IKMI) di Seoul.
Khatib dalam khotbahnya antara lain menyampaikan, Hari Raya Islam ini merupakan ajang bersabar dan saling membantu sesama.
-
Dimana KBRI Seoul menyelenggarakan Festival Indonesia? Dubes Sulis mengundang seluruh hadirin untuk menghadiri dan meramaikan Festival Indonesia 2023 di Gwanghwamun Plaza, pusat kota Seoul tanggal 28-29 September 2023.
-
Kenapa Festival Indonesia diselenggarakan di Korea Selatan? 'Melalui Festival Indonesia diharapkan masyarakat Korea akan semakin mengenal Indonesia, dan jalinan persahabatan antara bangsa Indonesia dan Korea akan semakin erat dan abadi,' demikian disampaikan oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Seoul, Zelda Wulan Kartika dalam sambutan pada pembukaan Festival Indonesia 2024 di Cheonggye Plaza, Seoul, 23 Juni 2024 seperti dikutip dari keterangan tertulis KBRI Seoul.
-
Bagaimana cara untuk menikmati kuliner di Korea Selatan? Bagus menyarankan untuk mencicipi makanan lokal di pasar tradisional seperti Gwangjang Market atau Myeongdong.
-
Apa yang dipromosikan KBRI Seoul? Sebelum acara berakhir, Dubes RI di Seoul menekankan bahwa KBRI Seoul giat mempromosikan seni, budaya dan ekonomi kreatif.
-
Siapa yang mempromosikan pariwisata Indonesia di Korea Selatan? Duta Besar RI di Seoul, Gandi Sulistiyanto telah melakukan diskusi dengan Dita Karang, WNI personil K-Pop Band Secret Number, dan Anushka Sen, aktris ternama India dalam rangka mempromosikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
-
Kenapa KBRI Seoul mengadakan kelas bahasa Indonesia? 'Melalui bahasa, diplomasi dapat semakin efektif dijalankan. Untuk itu, KBRI Seoul tetap menjalankan kelas Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing secara daring sejak tahun 2021, bahkan di masa pandemi. Sungguh kami bersyukur dengan apresiasi yang telah disampaikan MURI atas kerja keras seluruh keluarga besar KBRI Seoul,' tutur Gandi Sulistiyanto, Duta Besar RI di Seoul saat menerima piagam penghargaan Rekor MURI.
"Ibadah Qurban mengajarkan kepada kita untuk terus bersabar dalam melaksanakan perintah Allah termasuk dalam membantu saudara-saudara kita yg sedang tertimpa musibah”, ucap Rusdi.
Wakil Kepala Perwakilan RI- Seoul Siti Sofia Sudarma dalam sambutannya mengimbau agar momentum Idul Adha ini dijadikan sebagai ajang silaturahmi dan saling membantu sesama WNI termasuk warga di Lombok yang terkena bencana.
"Hari Raya Idul Adha kali ini, selain kita saling berbagi dan saling memaafkan, marilah kita membantu saudara-saudara kita di Lombok yang terkena bencana alam dalam beberapa minggu terakhir. Bantuan apapun termasuk barang layak pakai akan sangat bermanfaat bagi korban bencana di Nusa Tenggara Barat," kata Siti Sofia dalam sambutannya.
Usai Kotbah dan Salat Ied, para jemaah bersilaturahmi di Wisma Duta Besar yang berada di dalam Komplek KBRI Seoul, sambil menikmati makanan dan minuman khas lebaran di Indonesia.
Rohib, salah satu mahasiswa Pascasarjana di universitas Daejon menyampaikan acara seperti ini sangat baik untuk menjalin silaturahmi antar sesama WNI di Korea.
"Saya sengaja datang jauh-jauh dari Daejon, sekitar 120 KM dari Kota Seoul, untuk menunaikan ibadah Sholat Ied. Ini ajang silaturahmi yang sangat baik yang dibuat oleh KBRI Seoul dan warga Indonesia. Bisa makan opor ayam, lontong dan sambal goreng kentang. Menu wajib Indonesia”, ujar Sohib yang juga Koordinator UT Korea.
"Masakannya enak dan banyak WNI datang. Jadi saya bisa sekalian ngobrol-ngobrol dan kenalan sama teman-teman mahasiswa," kata salah satu Pekerja Migran Indonesia (PMI), Dimas, asal Blitar yang sengaja libur kerja untuk mengikuti Shalat Ied.
Selain di KBRI Seoul, masjid-masjid yang dikelola WNI juga melaksanakan shalat Idul adha.
Kesempatan tersebut dimanfaatkan pula oleh WNI untuk membuka sumbangan kemanusiaan untuk masyarakat Lombok yang saat ini terkena bencana alam.
Korea Selatan dikenal sebagai negara yang sangat terbuka terhadap agama lain termasuk Islam. Dari sekitar 51 juta penduduk Korsel, penganut Agama Islam hanya berjumlah 35 ribu orang saja. Separuh dari penduduk memilih untuk tidak menganut agama apapun. 19,7 persen menganut agama Kristen, 15,5 persen beragama Budha dan 7,9 persen beragama Katolik. (mdk/frh)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melalui Festival Indonesia diharapkan masyarakat Korea akan semakin mengenal Indonesia.
Baca SelengkapnyaGhea Youbi mendapat kesempatan untuk mengisi festival Indonesia dalam acara 50 tahun hubungan Korea-Indonesia.
Baca SelengkapnyaDalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Indonesia selalu memiliki banyak tradisi berbeda di setiap kota. Banyak kegiatan dilakukan untuk mendapat berkah.
Baca SelengkapnyaKBRI mendukung semangat Persatuan dan Kesatuan, termasuk kegiatan keagamaan seperti perayaan natal bersama.
Baca SelengkapnyaWali Kota Seoul, Oh Se-Hoon menuturkan pengukuhan itu sekaligus untuk mempererat kerja sama bilateral dua negara
Baca SelengkapnyaAcara dibuka dengan penampilan angklung oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Seoul di bawah kepemimpinan Ibu Susi Sulistiyanto.
Baca SelengkapnyaPeringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bagi masyarakat Indonesia tidak hanya diperingati dengan berbagai macam perayaan, tapi ada juga makanan khas yang menarik.
Baca SelengkapnyaPria Korea pertama kali ikut Lebaran. Momen sungkem curi perhatian.
Baca SelengkapnyaKegiatan silaturahmi ini merupakan sebuah harmoni kerukunan antara yang satu dengan yang lain.
Baca SelengkapnyaUmat Kristiani Indonesia yang berdomisili di Korsel menggelar perayaan dan Ibadah Natal di daerah Gangnam, Seoul.
Baca SelengkapnyaBerbagai macam perayaan menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad di tiap daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBanyak kisah seru saat di tanah suci, salah satunya kulineran di sela-sela kegiatan ibadah.
Baca Selengkapnya