Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ikuti Jejak AS, Rusia Tunda Kesepakatan Nuklir Pascaperang Dingin

Ikuti Jejak AS, Rusia Tunda Kesepakatan Nuklir Pascaperang Dingin Putin pantau latihan perang Rusia-China. ©Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS

Merdeka.com - Senada dengan langkah yang telah diambil oleh Amerika Serikat (AS), pemerintah Rusia juga mengumumkan penangguhan keterlibatan dalam Perjanjian Pasukan Nuklir Jangka Menengah-era Perang Dingin (INF).

Di saat bersamaan, Vladimir Putin mengatakan Rusia akan mulai mengembangkan rudal baru, demikian sebagaimana dikutip dari BBC pada Minggu (3/2/2019).

Sebelumnya, pada Jumat 1 Februari, AS secara resmi mengumumkan akan menangguhkan kewajibannya atas perjanjian terkait.

Ditandatangani pada 1987 oleh AS dan Uni Soviet, kedua negara melarang penggunaan rudal jarak pendek dan menengah untuk alasan apapun.

"Mitra kami di Amerika mengumumkan bahwa mereka menangguhkan partisipasi dalam perjanjian itu, dan kami juga melakukan hal serupa," kata Putin, Sabtu (2/2).

"Semua proposal kami di bidang ini, seperti sebelumnya, tetap di atas meja, pintu untuk pembicaraan masih terbuka," tambahnya.

Sebelumnya pada hari Sabtu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan kepada BBC: "Semua sekutu (Eropa) setuju dengan Amerika Serikat karena Rusia telah melanggar perjanjian selama beberapa tahun. Mereka menyebarkan semakin banyak rudal berkemampuan nuklir baru di Eropa."

Dia juga mengatakan periode enam bulan yang telah diberikan AS kepada Rusia untuk kembali ke kepatuhan penuh harus dimanfaatkan.

AS Klaim Punya Bukti tentang Senjata Rusia

AS mengklaim telah memiliki bukti bahwa rudal Rusia yang baru jatuh dalam jarak 500-5.500 kilometer, di mana hal itu dilarang oleh perjanjian INF.

Beberapa pejabat AS mengatakan bahwa sejumlah rudal 9M729 --yang dikenal NATO sebagai SSC-8-- telah dikerahkan.

Bukti telah diajukan ke sekutu NATO,dan mereka semua mendukung klaim yang dituduhkan oleh AS pada Rusia.

Sementara pada Desember lalu, pemerintahan Donald Trump memberi Rusia waktu selama 60 hari untuk kembali ke aturan INF, atau AS juga akan berhenti menghormati persyaratannya.

Selain membantah melanggar perjanjian INF, Rusia mengatakan bahwa pencegat rudal anti-balistik milik AS, yang dikerahkan di Eropa Timur, berpotensi melanggar ketentuan perjanjian.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Main-main, Presiden Rusia Vladimir Putin Langsung Ancam Amerika karena Mau Sebar Rudal di Jerman
Tak Main-main, Presiden Rusia Vladimir Putin Langsung Ancam Amerika karena Mau Sebar Rudal di Jerman

Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat agar tidak menyebarkan rudal jarak jauh di Jerman.

Baca Selengkapnya
Rusia Ubah Doktrin Nuklir, Ukraina & Barat Mau Dibumihanguskan?
Rusia Ubah Doktrin Nuklir, Ukraina & Barat Mau Dibumihanguskan?

Rusia menyatakan bahwa doktrin nuklir terbarunya harus dipahami sebagai peringatan bagi negara-negara Barat.

Baca Selengkapnya
Sejarah 31 Agustus 1907: Penandatanganan Konvensi Anglo-Russian untuk Menyelesaikan Sengketa Persia
Sejarah 31 Agustus 1907: Penandatanganan Konvensi Anglo-Russian untuk Menyelesaikan Sengketa Persia

Konvensi Anglo-Russian adalah perjanjian yang ditandatangani oleh Inggris dan Rusia pada tanggal 31 Agustus 1907 untuk mengakhiri persaingan di Asia Tengah.

Baca Selengkapnya
Perang Dunia III Semakin Dekat? Ini 5 Tanda-Tanda yang Mengkhawatirkan, NATO Mulai Terlibat
Perang Dunia III Semakin Dekat? Ini 5 Tanda-Tanda yang Mengkhawatirkan, NATO Mulai Terlibat

Konflik antara Rusia dan Ukraina telah memasuki fase yang lebih mengkhawatirkan, yang menimbulkan spekulasi mengenai kemungkinan terjadinya Perang Dunia 3.

Baca Selengkapnya
Menlu Retno di Sidang Majelis Umum PBB: Indonesia Berkomitmen Menciptakan Dunia Bebas Senjata Nuklir
Menlu Retno di Sidang Majelis Umum PBB: Indonesia Berkomitmen Menciptakan Dunia Bebas Senjata Nuklir

Aasa depan yang disusun saat ini berada di bawah bayang-bayang kerusakan akibat senjata nuklir.

Baca Selengkapnya
FOTO: Makin Mesra, Putin-Xi Jinping Janjikan 'Era Baru' dan Kompak Kutuk Amerika Serikat
FOTO: Makin Mesra, Putin-Xi Jinping Janjikan 'Era Baru' dan Kompak Kutuk Amerika Serikat

Putin dan Xi Jinping kompak mengutuk rival mereka Amerika Serikat sebagai penabur kekacauan di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Fakta Mengejutkan Kode Password Nuklir AS selama Perang Dingin, Kalau Zaman Sekarang Bisa Dihack
Fakta Mengejutkan Kode Password Nuklir AS selama Perang Dingin, Kalau Zaman Sekarang Bisa Dihack

Keamanan kode nuklir AS di masa Perang Dingin menjadi sorotan setelah klaim bahwa kode peluncuran hanya terdiri dari angka-angka yang mudah diingat siapapun.

Baca Selengkapnya
Roket Terakhir Berisi Senjata Kimia Paling Mematikan di Bumi Disebut telah Dihancurkan
Roket Terakhir Berisi Senjata Kimia Paling Mematikan di Bumi Disebut telah Dihancurkan

Roket Terakhir Berisi Senjata Kimia Paling Mematikan di Bumi Disebut telah Dihancurkan

Baca Selengkapnya
1 Juli 1991 Pakta Warsawa Resmi Berakhir, Ini Sejarahnya dalam Perang Dingin
1 Juli 1991 Pakta Warsawa Resmi Berakhir, Ini Sejarahnya dalam Perang Dingin

Pembubaran Pakta Warsawa terjadi setelah runtuhnya rezim-rezim komunis di Eropa Timur dan berakhirnya Perang Dingin.

Baca Selengkapnya
5 Fakta di Balik AS dan Korsel Minta Korut Tarik Pasukan dari Rusia
5 Fakta di Balik AS dan Korsel Minta Korut Tarik Pasukan dari Rusia

NATO meminta agar pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia dihentikan, setelah terungkap bahwa 10.000 tentara Korut terlibat dalam konflik di Ukraina.

Baca Selengkapnya
Was-was Amerika Serikat Melihat Rencana Rusia Menaruh Senjata Nuklir di Luar Angkasa
Was-was Amerika Serikat Melihat Rencana Rusia Menaruh Senjata Nuklir di Luar Angkasa

Amerika Serikat (AS) cemas melihat rencana Rusia mau meletakan senjata nuklir di luar angkasa.

Baca Selengkapnya
25 Februari 1947 Prusia Resmi Dihapuskan, Ini Kisah Sejarahnya
25 Februari 1947 Prusia Resmi Dihapuskan, Ini Kisah Sejarahnya

Penghapusan Prusia dilakukan untuk menyingkirkan pusat militerisme dan reaksi Jerman.

Baca Selengkapnya