Ilmuwan & Komando Luar Angkasa AS Konfirmasi Meteorit Alien Pertama Tabrak Bumi
Merdeka.com - Komando Luar Angkasa AS mengonfirmasi temuan ilmuwan Harvard bahwa sebuah batu ruang angkasa dari sistem bintang lain menabrak Bumi pada 2014.
Pengumuman ini mendorong mundur tanggal penemuan pertama pengunjung dari luar tata surya atau ekstrasurya yang terkonfirmasi pertama kali yaitu dalam tiga tahun, meningkatkan kemungkinan, betapapun kecilnya, pengumpulan fragmen meteorit asing dari lautan Pasifik di mana meteorit itu meledak menjadi bola api, dan menunjukkan batuan luar angkasa luar tata surya mungkin pengunjung umum ke tata surya kita.
Pada 6 April, Komando Luar Angkasa mengeluarkan memo yang mengkonfirmasi hasil kerja astronom Harvard, Amir Siraj dan Abraham Loeb, mencatat bahwa kecepatan dan lintasan meteor menunjukkan bahwa batu ruang angkasa itu berasal dari luar tata surya.
-
Dari mana asal meteorit yang jatuh ke Bumi? Sebuah tim peneliti internasional yang dipimpin oleh French National Centre for Scientific Research (CNRS), European Southern Observatory (ESO), dan Charles University telah melakukan studi mendalam tentang kelas meteorit ini. Mereka menemukan bahwa 70 persen meteorit yang jatuh ke bumi berasal dari tiga kelompok asteroid, yaitu Karin, Koronis, dan Massalia.
-
Bagaimana benda antariksa tersebut jatuh ke Bumi? Benda tersebut awalnya dijatuhkan dari ISS pada 2021 setelah stasiun tersebut memasang baterai-baterai ion litium baru. Benda ini seharusnya tidak berbahaya ketika masuk kembali ke Bumi karena ia akan terbakar di atmosfer.
-
Mengapa meteorit menghantam Bumi? Studi mikrometeorit yang ditemukan dalam batu kapur dari periode Ordovisium dan kawah tumbukan di Bumi menunjukkan bahwa planet kita mengalami hantaman material kondrit biasa L secara besar-besaran sekitar 466 juta tahun yang lalu.
-
Dimana benda luar angkasa itu jatuh? Mengutip dari IFLScience dan BBC, Selasa (23/4), NASA mengatakan bahwa benda yang jatuh di rumah Otero merupakan bagian dari penyangga yang berasal dari peralatan pendukung penerbangan NASA.
-
Kapan batu asteroid itu jatuh ke bumi? Berdasarkan penanggalan karbon, peneliti menemukan batu itu telah berada di Bumi selama 100 hingga 1.000 tahun lamanya.
-
Kapan batu meteor jatuh ke Bumi? Batu meteor ini jatuh ke Bumi sekitar 1 juta tahun lalu.
Siraj dan Loeb menulis makalah pada tahun 2019 yang membahas asal usul meteor dari luar tata surya dan mengunggahnya ke server pracetak karya ilmiah ArXiv. Tetapi kedua ilmuwan tersebut tidak dapat menerbitkan makalah dalam jurnal peer review karena ketergantungannya pada data dari beberapa sensor yang digunakan oleh Departemen Pertahanan AS, menurut laporan Vice.
Setelah penemuan Oumuamua, asteroid besar memanjang yang melewati Tata Surya kita dan akhirnya dipastikan berasal dari antarbintang, Loeb dan Siraj mulai mencari melalui data historis dari Pusat Studi Objek Dekat Bumi (CNEOS) NASA untuk bukti meteor kecil yang juga bisa datang dari luar Tata Surya dan terbakar di atmosfer bumi.
Salah satu meteor ini menghasilkan bola api yang terdeteksi di dekat Papua Nugini pada 8 Januari 2014, dan data CNEOS menunjukkan itu berasal dari meteor kecil yang bergerak sangat cepat sehubungan dengan Matahari, sebuah indikasi bahwa itu berasal dari luar Tata Surya.
Ketika mereka menghitung jumlahnya, Loeb dan Siraj menyimpulkan "dengan keyakinan 99,999 persen bahwa meteor 2014-01-08 itu antarbintang," tetapi margin kesalahannya tidak cukup baik untuk membuat makalah mereka melalui proses peer review. Disebutkan bahwa untuk menerbitkan makalah peer review, akan membutuhkan data dari sensor CNEOS yang juga digunakan militer AS untuk memantau bola api yang dibuat senjata nuklir.
Memo Komando Luar Angkasa pada 1 Maret, yang ditandatangani Joel Mozer, kepala ilmuwan Komando Operasi Luar Angkasa AS, menegaskan bahwa Oumuamua bukanlah pengunjung antarbintang pertama ke tata surya. Oumuamua maupun meteor pada 2014 itu tidak akan menjadi yang terakhir: Dalam makalah tersebut, Sirah dan Loeb menghitung bahwa Bumi ditabrak oleh meteor ekstrasurya sekitar sekali dalam satu dekade, dengan lebih dari 450 juta meteor seperti itu menghantam Bumi sejauh ini.
Kedua ilmuwan ini juga mengatakan, utusan antarbintang semacam itu dapat membawa bukti kehidupan alien.
"Berpotensi, meteor antarbintang dapat memberikan kehidupan dari sistem planet lain dan menengahi panspermia," jelasnya, dikutip dari The Independent, Selasa (12/4).
Dr Loeb juga berpendapat Oumuamua bisa menjadi bentuk teknologi Alien, bukan asteroid ekstrasurya, tetapi ini adalah posisi minoritas di antara komunitas astronomi.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Benda itu akan diteliti lebih lanjut lagi tentang struktur materinya. Banyak kemungkinan yang bisa dipelajari manusia.
Baca SelengkapnyaBatu ini ditemukan di tempat terpencil di gurun Sahara, Maroko.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkap asal usul 90 persen meteorit yang menghantam Bumi berasal dari tiga keluarga asteroid.
Baca SelengkapnyaSebuah studi baru mengungkap bahwa asteroid yang menyebabkan punahnya dinosaurus 66 juta tahun lalu berasal dari luar orbit Jupiter.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta mengenai meteor yang jatuh melintasi Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaBenda langit yang mirip dengan meteor jatuh melintasi Pulau Jawa pada 14 September 2023.
Baca SelengkapnyaAsteroid Bennu merupakan asteroid yang berdekatan dengan Bumi, pertama kali di identifikasi pada tahun 1999.
Baca SelengkapnyaSeorang pria Australia menemukan meteorit 4,6 miliar tahun, sebuah artefak luar angkasa yang memberikan wawasan tentang pembentukan tata surya.
Baca SelengkapnyaTemuan Mengejutkan, Ilmuwan Ungkap Ada Bongkahan Planet Alien di Dalam Bumi
Baca SelengkapnyaUkurannya bervariasi, di mana beberapa meteorit dapat mencapai lebar 1 meter, sedangkan yang lainnya hanya berukuran mikrometer
Baca SelengkapnyaBerikut adalah fakta meteor terbesar yang jatuh sepanjang sejarah Indonesia.
Baca SelengkapnyaIni kejanggalan yang ditemukan ilmuwan saat proses meneliti batuan Mars.
Baca Selengkapnya