Ilmuwan Bongkar Cara Mengeluarkan Otak Raja Mesir Kuno untuk Proses Mumifikasi
Merdeka.com - Para ilmuwan mengungkap bagaimana orang-orang Mesir kuno melakukan pembalseman atau proses mumifikasi mayat. Menurut ilmuwan, proses ini kemungkinan besar tidak mencabut otak jenazah menggunakan semacam kait.
Eksperimen menunjukkan, bangsa Mesir kuno kemungkinan menggunakan metode yang jauh lebih efektif, meskipun metode itu lebih tidak menyenangkan. Hal ini disampaikan Stephen Buckley, seorang ahli yang mempelajari mumifikasi.
Buckley, arkeolog dan ahli kimia analitik di UniversitasYork, mengatakan kepada Insider, dia melakukan eksperimen pada domba untuk menguji cara menghilangkan otak.
-
Bagaimana proses mumifikasi buatan di Mesir kuno? Pengujian menunjukkan resin ini dibuat dari berbagai bahan seperti minyak nabati, lemak hewani, lilin dan getah tanaman. Resin serupa juga digunakan pada periode waktu berikutnya oleh orang Mesir kuno untuk mumifikasi, kata para ilmuwan.
-
Bagaimana cara mengawetkan mumi Mesir Kuno? Para ilmuwan telah mengungkap rincian praktik pembalseman yang telah lama dicari-cari yang digunakan orang Mesir kuno untuk mengawetkan mayat.
-
Mengapa mumifikasi alami terjadi di Mesir kuno? Mumifikasi alami 'adalah proses yang tidak disengaja yang disebabkan oleh kondisi penguburan yang menguntungkan,' seperti dikubur di pasir yang panas dan kering, kata Buckley.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di makam Mesir Kuno? Mereka berhasil menemukan makam seorang pejabat Mesir kuno dari pertengahan milenium pertama SM, yang dihiasi dengan kemewahan yang sangat mengesankan.
-
Dimana ditemukannya bukti awal mumifikasi Mesir kuno? Bukti-bukti ini termasuk pembungkus mumi berusia 6.300 tahun yang ditemukan di pemakaman Mesir kuno di situs Mostagedda, sekitar 320 kilometer di sebelah selatan Kairo.
-
Kenapa orang Mesir kuno memumifikasi hewan? Diketahui bahwa orang Mesir kuno sangat liar dengan mumi hewan.
Karya tersebut merupakan bagian dari film dokumenter History Channel 2008 "Mummy Forensics" yang terinspirasi dari makalah akademis tahun 1969 oleh ahli Mesir, Filce Leek.
Dia menemukan, membongkar otak dengan utuh itu tidak mudah.
"Mengaitkannya dalam beberapa bagian tidak efisien atau berhasil," jelasnya, dikutip dari laman The Insider, Selasa (27/12).
Otak tersebut secara perlahan dikeluarkan dalam bagian-bagian kecil dengan menggunakan pengait logal, dilakukan secara berulang.
Namun, lanjutnya, lebih baik dengan cara mencairkan otak tersebut terlebih dulu sehingga lebih mudah dikeluarkan.
"Jika Anda mengaduk-aduk otak dengan pengait selama sekitar 20 menit, otak itu akan mencari dan Anda hanya perlu menuangnya keluar," jelasnya.
"Tidak terlalu bagus, tapi itu cara yang lebih efektif untuk mengeluarkan otak."
Buckley mengatakan, ada juga otak yang tertinggal di dalam mumi.
"Khususnya di masa yang lebih awal, mumi-mumi raja yang diawetkan dengan baik, mereka membiarkan otak tertinggal di tempatnya, jadi Anda tidak perlu mengeluarkannya," jelasnya.
Bangsa Mesir pada saat itu belum mengetahui soal mikroba, tapi mereka memahami bahwa mengeluarkan organ memperlambat pembusukan jasad.
Mumi yang otaknya tidak dikeluarkan seperti Firaun Thutmose I, Ratu Tiye, istri Firaun Amenhotep III, dan Firaun Amenhotep I.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ilmuwan berhasil menemukan ramuan rahasia itu. Berikut formulanya.
Baca SelengkapnyaDapat Petunjuk dari Lukisan, Ilmuwan Akhirnya Paham Bagaimana Piramida Mesir Dibangun
Baca SelengkapnyaPeti Mati Mesir Kuno Berusia 1.500 Tahun Dibuka Secara Digital, Isinya Bikin Merinding
Baca SelengkapnyaSebuah peti mati tembaga Mesir Kuno yang telah disegel selama lebih dari 1500 tahun telah "dibuka secara digital" menggunakan teknik pencitraan.
Baca SelengkapnyaBeberapa bukti terdokumentasi paling awal dari praktik medis dan pembedahan berasal dari peradaban Mesir Kuno.
Baca SelengkapnyaKepala Mumi Mesir Ditemukan di Loteng Rumah, Awalnya Dibawa Sebagai Suvenir
Baca SelengkapnyaMana Lebih Dulu Ada di Mesir: Mumi atau Piramida? Ilmuwan Punya Jawabannya
Baca SelengkapnyaHal itu diketahui setelah dilakukan penelitian terhadap tengkorak dari Mesir Kuno yang berusia lebih dari 4.000 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaRekaman suara mumi tersebut bisa didengarkan di bagian terakhir artikel ini.
Baca SelengkapnyaIlmuwan merekonstruksi wajah mumi Mesir berusia 3.500 tahun yang dikenal sebagai "Screaming Woman."
Baca SelengkapnyaTim peneliti mengggunakan computerized tomography (CT) untuk membuka secara digital mumi yang dikenal sebagai “Anak Emas.”
Baca SelengkapnyaHal itu seperti yang diungkap dalam sebuah penelitian.
Baca Selengkapnya