Ilmuwan China Ciptakan Spons Murah yang Bisa Serap Air dari Udara
Merdeka.com - Ilmuwan China mengembangkan material sederhana, berbiaya murah, dan canggih untuk membantu mengatasi kekeringan dan memasok air bersih. Bahan seperti spons ini bisa digunakan untuk menyerap air dari udara di manapun dan kapanpun.
Dengan menggunakan bejana sederhana buatan sendiri, penggunanya bisa menghasilkan sekitar 2,56 kilogram air minum dalam sehari dengan 1 kilogram bahan berteknologi tinggi, yang mana ini bisa memenuhi kebutuhan minimum air harian orang dewasa. Para peneliti memperkirakan, 1 kilogram hidrogel LCP, yang bertekstur seperti spons dengan permukaan berlubang, biayanya hanya USD 2,80 atau sekitar Rp 41.000.
Riset ini dipimpin Tian Te dari Northeastern University di Liaoning, China. Hasil penelitian timnya dimuat bulan ini dalam jurnal ACS Applied Materials & Interfaces.
-
Dimana alat ini bisa digunakan? Alat ini juga bisa dengan mudah disalurkan ke daerah-daerah terpencil atau pulau-pulau kecil dan juga bisa digunakan di kapal-kapal kargo.
-
Bagaimana cara mencari sumber air dengan alat sederhana? Cara pakainya adalah alat tersebut dipegang dengan dua tangan dan kemudian seorang yang memegangnya hanya perlu berjalan di atas tanah yang dianggap memiliki sumber mata air. Jika ada sumber mata air yang mengalir di bawah tanah tersebut, maka alat sederhana itu akan bergerak naik ke atas untuk memberikan sinyal di bawah tanah terdapat mata air yang melimpah.
-
Bagaimana warga kampung terisolir mendapatkan air bersih? Sementara itu, mata air yang digunakan oleh warga setempat untuk keperluan air bersih jaraknya sekitar 700 meter dari perkampungan itu. Tiap hari warga mengambil air dari mata air itu.
-
Siapa yang kesulitan mendapatkan air bersih? Dampak bencana kekeringan rupanya sangat dirasakan warga di Dusun Bisang. Di sana lahan-lahan kering kerontang. Sumur-sumur warga mengering. Satu-satunya sumber mata air berada di atas bukit. Warga berbondong-bondong untuk mengambil air dari sana.
-
Bagaimana warga mengatasi kesulitan air di Jawa Tengah? Warga pun terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.'Kondisinya sudah berlangsung sebulan ini. Padahal kebutuhan air ini untuk memasak dan mandi,' kata Suratmi, salah seorang warga Desa Garangan yang terdampak kekeringan, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Rabu (18/9).
-
Bagaimana cara kerja alat pemanen air hujan? 'Kita akan memasang kapasitas dengan volume 1.200 liter. Alat ini langsung menyaring air hujan yang sebelumnya asam menjadi air yang bersih sehingga kebutuhan air tawar bisa terpenuhi. Sebab jika mengandalkan air sumur, pada umumnya air di sini payau,' kata Ardy dikutip dari ANTARA.
Tim menggunakan metode baru untuk membuat hidrogel berpori secara rasional. Penulis pertama makalah, Lyu Tong mengatakan temuan tak terduga ini tidak disengaja.
"Saya sedang mencoba mengganti kalsium klorida (CaCl2) dengan litium klorida (LiCl) saat menyiapkan hidrogel untuk memeriksa apa yang terjadi. Ternyata tetesan lithium klorida di dalam hidrogel tetap tidak membeku di bawah minus 70 derajat Celcius. Ketika dimasukkan ke dalam sistem vakum, gelembung di dalam tetesan pecah dan menciptakan struktur berpori," jelasnya, dilansir South China Morning Post, Jumat (29/7).
Struktur berpori itu kemudian terbukti efisien dalam menyerap air.
Hidrogel yang biasa mengalami pasivasi – artinya lapisan luar cenderung membentuk cangkang setelah jenuh dan menghalangi proses penyerapan. Sedangkan struktur makropori hidrogel yang dikembangkan tim ini memungkinkan kontak yang cukup antara udara dan lapisan dalam, yang kemampuan penyerapan airnya lebih besar.
Hidrogel ini bisa menyerap sekitar 200 persen beratnya dalam semalam di sekitar 90 persen kelembaban relatif. Jika dimasukkan ke dalam air, hidrogel menyerap 433 persen dari beratnya sendiri. Kedua persentase tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan penelitian pada produk lain.
Sederhana dan terjangkau
Menurut Lyu, teknologi baru ini yang sederhana dan terjangkau ini bisa digunakan di daerah kering.
Pengguna bisa menaruh hidrogel di luar rumah pada malam hari dan memindahkannya ke bejana tertutup keesokan harinya. Air yang tersimpan dalam hidorgel itu bisa menguap dengan cepat ketika suhu mencapai 50 derajat Celcius di bawah sinar matahari dan dengan bantuan lensa. Uap air mengembun di dinding bejana dan mengalir ke bawah.
Meletakkan bejana berisi spons di atas kompor juga bisa mempercepat proses penguapan.
Para peneliti memperkirakan dibutuhkan tiga siklus untuk mengambil lebih dari 2kg air dari 1kg bahan hidrogel dalam sehari.
Struktur alat ini sederhana dan karena air yang dihasilkan mirip dengan air saringan, air yang dikumpulkan dengan alat ini aman untuk dikonsumsi.
Ketua asosiasi kegiatan luar ruang di Beijing, Huang Zhijia mengatakan inovasi ini bakal disambut baik para pendaki.
"Normalnya, para pendaki perlu menemukan sumber air di sepanjang jalan. Alat ini memberikan opsi baru," ujarnya.
Hidrogel ini juga bisa dikompres atau diregangkan tanpa merusak fungsinya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Musim kemarau adalah saat di mana kekeringan menjadi ancaman di beberapa tempat dengan aliran air yang rendah. Sumur resapan bisa jadi solusi alternatif.
Baca SelengkapnyaAlat ini berukuran sebesar koper dan hemat daya listrik.
Baca SelengkapnyaBagaimana latar belakang pembangunannya dan penampakan bendungan bawah tanah pertama di dunia itu?
Baca SelengkapnyaRansus Watergen ini menciptakan solusi unik yakni mengubah udara sekitar menjadi air bersih melalui proses penguapan atau kondensasi tetesan embun.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat melalui Bagian Umum dan Protokol (Umprot) membuat alat yang bisa menangkap polutan di udara.
Baca SelengkapnyaUntuk saat ini turbin tidak bisa beroperasi karena terkendala kemarau
Baca SelengkapnyaMereka sudah merasakan dampak kekeringan sejak Mei.
Baca SelengkapnyaWilayah pesisir Jakarta Utara bukan hanya menjadi langganan banjir rob sebagai dampak krisis iklim, tetapi juga menghadapi krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaAlat penjernih air buatan Indonesia ini mampu mengolah air sungai kotor maupun limbah menjadi air bersih.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah catatan yang membuat penyemprotan air ke jalan tak sepenuhnya efektif mengurangi polusi udara.
Baca SelengkapnyaGanjar menyebut SPAM Desa Gendoang mampu mengaliri air bersih tak kurang dari 200 rumah yang selama ini mengandalkan air sungai untuk keperluan mandi dan cuci.
Baca SelengkapnyaBerikut penemuan-penemuan unik yang disebut bisa selamatkan dunia.
Baca Selengkapnya