Ilmuwan China Temukan Cara untuk Memperbesar Sel Otak
Merdeka.com - Para ilmuwan yang mengamati percepatan pertumbuhan neuron tikus setelah terkena radiasi dosis rendah dari gelombang terahertz mengatakan temuan mereka memiliki implikasi untuk perangkat komunikasi masa depan.
Gelombang radio dalam pita terahertz dapat meningkatkan bandwidth ponsel pintar menjadi 1 terabit per detik (Tbps). Ini bermanfaat untuk teknologi komunikasi generasi berikutnya atau 6G.
Menurut para peneliti, setelah tiga menit terpapar radiasi getaran 100-microwatt dengan frekuensi lebar mulai dari 0,3 hingga 3 terahertz, neuron tikus membesar hampir 150 persen lebih cepat dari biasanya dalam cawan Petri.Total panjang koneksi antara neuron-neuron ini juga berlipat ganda hanya dalam tiga hari.
-
Apa yang dicapai oleh ilmuwan China? Dilaporkan seorang ilmuwan Cina telah berhasil menciptakan magnet resistif terkuat di dunia, yang menghasilkan medan magnet stabil sebesar 42,02 Tesla.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan China? Ilmuwan dari China telah menciptakan desain baterai berbasis air terbaru yang lebih aman dan lebih efisien dalam menyimpan energi dibandingkan dengan baterai ion litium (Li-ion) yang saat ini banyak digunakan oleh manusia.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan China dalam eksperimen terbaru? Dalam sebuah eksperimen terbaru, tim ilmuwan China berhasil mendeteksi pesawat siluman menggunakan sinyal dari satelit Starlink milik Elon Musk.
-
Apa yang dibuat ilmuwan China? Albert Einstein pernah berbicara tentang penggunaan mesin udara untuk menciptakan kendaraan yang lebih besar dan lebih cepat. Hal itu ternyata menjadi pemicu ilmuwan China untuk membuatnya. Namun dimodifikasi sedemikian rupa. Malah secara tidak langsung negara itu 'berani' mematahkan pendapat Einstein.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu. Cacing tersebut mati saat belum terbentuk secara sempurna atau masih dalam bentuk larva.
-
Bagaimana peneliti membuktikan tikus merasakan senang? Peneliti membuktikannya dengan memotret ekspresinya. Malahan, saking begitu senangnya digelitik, tikus laboratorium itu akan berlari ke tangan seseorang untuk minta digelitik lagi. Kemudian mengeluarkan suara seperti tertawa yang hanya bisa didengarkan melalui peralatan khusus.
Meskipun terjadi pertumbuhan super cepat, analisis molekuler menunjukkan sel-sel otak yang terpapar tetap sehat.
Menurut para peneliti, temuan ini dapat membantu evaluasi keamanan teknologi komunikasi baru dan juga mengembangkan terapi untuk mengobati penyakit otak.
"Keamanan protokol radiasi terahertz menjadi perhatian utama," jelas ilmuwan Li Xiaoli yang memimpin penelitian dalam jurnal Acta Physica Sinica bulan lalu, dikutip dari South China Morning Post, Senin (15/8).
Li dan rekannya dari Laboratorium Utama Negeri untuk Ilmu Saraf dan Pembelajaran Kognitif Universitas Normal Beijing mengatakan dampak buruk teknologi komunikasi masa depan terhadap kesehatan bisa dihindari dengan mengurangi kekuatan dan durasi paparan radiasi.
Hasil penelitian juga menyatakan frekuensi tertentu gelombang dan energi terahertz bisa dikembangkan sebagai teknologi neuromodulasi atau modulasi saraf baru untuk mengobati penyakit seperti kelainan perkembangan saraf.
"Perkembangan neuron abnormal dan struktur jaringan saraf abnormal yang dihasilkan dapat menyebabkan terjadinya berbagai penyakit psikiatri dan neurologis, seperti penyakit Alzheimer, autisme, dan penyakit Parkinson," jelas para peneliti.
Gelombang radio dalam frekuensi yang lebih tinggi dapat mengirimkan lebih banyak informasi, tetapi juga membawa lebih banyak energi.
Gelombang terahertz memiliki frekuensi yang jauh lebih tinggi daripada gelombang milimeter yang digunakan dalam 5G yang dibatasi dengan kecepatan tertinggi 20 Gbps.
Beberapa perangkat terahertz telah digunakan di pemindai tubuh bandara dengan gelombang energi yang secara efektif mampu menembus kain dan menghasilkan gambar tubuh yang jelas dengan barang-barang tersembunyi.
Dalam penelitian terpisah, profesor Liu Jianxin dari Institut Ilmu Otak di Universitas Xian Jiaotong, provinsi Shaanxi, menemukan bahwa radiasi terahertz dapat membuat tikus muda lebih pintar.
Paparan dengan radiasi 90 miliwatt terahertz selama 20 menit sehari selama tiga minggu secara signifikan meningkatkan jumlah sel otak baru pada tikus muda, menurut makalah yang diterbitkan dalam Journal of Terahertz Science and Electronic Information Technology pada Juni.
Sel-sel otak baru ini dapat membantu tikus menemukan rute pelarian lebih cepat ketika hidup mereka terancam, menurut para peneliti.
Tapi tikus tua yang diberi perlakuan yang sama tidak menunjukkan perbaikan apapun dalam percobaan. Alasannya tidak jelas, kata para peneliti. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada tujuan tertentu para ilmuwan Korea Selatan membuat teknologi pengendali pikiran jarak jauh.
Baca SelengkapnyaIni merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi.
Baca SelengkapnyaDipakaikan Lengan Robot, Monyet ini Bisa Ambil Buah Stroberi dengan Cekatan
Baca SelengkapnyaAlat ini diklaim dapat membuat musuh di medan perang "tidak punya tempat untuk sembunyi".
Baca SelengkapnyaIni merupakan temuan yang belum pernah terjadi sebelumnya, namun para peneliti mengambil langkah lebih jauh, menggunakan gen untuk memprogram ulang sel tikus.
Baca SelengkapnyaAda tujuan tertentu mengapa para ilmuwan ingin menciptakan robot dari sel manusia.
Baca SelengkapnyaTeknologi ini bisa membuat pembuluh darah terlihat saat pengambilan darah, menghilangkan tato muda dengan laser dan mendeteksi dini serta pengobatan kanker.
Baca SelengkapnyaAS Makin Dibayang-bayangi Kecanggihan Teknologi China yang Dianggap Bisa Mendominasi
Baca SelengkapnyaPenelitian yang dilakukan ilmuwan Amerika Serikat (AS) mengungkap fakta baru dari tikus dan manusia.
Baca SelengkapnyaTelur ini ditemukan di wilayah yang terkenal mengandung banyak fosil telur dinosaurus.
Baca SelengkapnyaChina kini tengah mengembangkan senjata eksperimental yang bisa menggabungkan beberapa gelombang mikro menjadi sinar energi yang sangat kuat
Baca Selengkapnya