Ilmuwan Ciptakan Kecoak Cyborg untuk Misi Penyelamatan dan Pencarian
Merdeka.com - Ilmuwan kini menciptakan versi mini integrasi mesin dan organisme dalam bentuk serangga cyborg.
Serangga cyborg itu akan digunakan untuk aplikasi seperti pencarian dan penyelamatan di wilayah perkotaan dengan perangkat penangkap energi yang dipasang di tubuh.
Dikutip dari laman India Today, Selasa (6/9), mesin unik ini dapat digunakan untuk memantau lingkungan, melacak pergerakan, dan mengoordinasikan misi penyelamatan dan pencarian selama bencana alam.
-
Dimana alat ini bisa digunakan? Alat ini juga bisa dengan mudah disalurkan ke daerah-daerah terpencil atau pulau-pulau kecil dan juga bisa digunakan di kapal-kapal kargo.
-
Mengapa alat ini diciptakan? Tujuan dari dibuatnya teknologi ini ialah ingin lebih banyak mendapatkan mimpi yang sadar di mana penggunanya sadar bahwa ia sedang bermimpi.
-
Siapa yang menciptakan alat ini? Alat penyiksaan banteng perunggu tersebut dibuat oleh pematung yang dipekerjakan Phalaris, yaitu Perilaus.
-
Siapa yang mengembangkan alat ini? 'Kami bekerja selama bertahun-tahun dalam bidang fisika di balik proses desalinasi, namun mewujudkan semua kemajuan tersebut, membangun sistem, dan mendemonstrasikannya di laut…adalah pengalaman yang sangat berarti dan bermanfaat bagi saya,' kata penulis senior Jongyoon Han, seorang profesor teknik elektro dan ilmu komputer dan teknik biologi, dan anggota Laboratorium Penelitian Elektronika (RLE).
-
Bagaimana drone canggih itu bekerja? 'Saat itu Mayjen Solemani ini komandan Quds dari pengawal besar revolusi Iran ketembak dari drone yang dipersenjatai akurat karena memakai face recognition. Akhirnya ketembak dan yang kita kaget itu terjadi di wilayah Irak, tapi dronenya konon dikendalikan dari Qatar, markas Amerika Serikat di Qatar,' ungkapnya.
-
Robot apa yang digunakan dalam penelitian? Robot sosial humanoid buatan SoftBank Robotics, NAO yang memiliki suara mirip manusia namun seperti robot, digunakan sebagai informan robot.
Rincian mengenai hal ini diterbitkan dalam jurnal npj Flexible Electronics. Dalam jurnal itu para ilmuwan menunjukkan kelayakan serangga cyborg dengan menampilkan kontrol penggerak nirkabel pengisian ulang serangga cyborg.
"Kemajuan dalam elektronika membuat integrasi organisme organisme dan mesin kian meningkat. Miniaturisasi dan fabrikasi chip semikonduktor konsumsi daya rendah melalui mikro/fabrikasi nano menghasilkan cyborg organisme kecil," kata ilmuwan di jurnal penelitian itu.
Tim peneliti yang dipimpin ilmuwan dari Center for Emergent Matter Science, RIKEN di Jepang, mengembangkan ransel kecoak yang dihubungkan ke sistem saraf organisme tersebut dengan output daya 50 kali lebih tinggi dari perangkat sebelumnya. Kecoak siborg dibuat dengan sel surya sangat tipis, yang tidak mempengaruhi pergerakan serangga.
Ilmuwan menggunakan kombinasi elektronik film sangat tipis dan struktur perekat yang disertakan satu per satu, untuk melakukan gerakan dasar serangga.
"Integrasi elektronik tipis dan lunak ke dalam organisme dapat meningkatkan kemudahan penggunaannya dalam berbagai aplikasi. Elektronik yang dapat diregangkan memungkinkan integrasi perangkat pada permukaan melengkung tiga dimensi dengan sambungan yang dapat digerakkan," tulis makalah itu.
Para ilmuwan merancang sel-sel tersebut menjadi bertenaga surya dan dapat diisi ulang dengan memasang baterai dan modul stimulasi ke dada kecoak. Mereka kemudian memastikan modul sel surya akan menempel pada perut serangga. Ini cukup sulit dilakukan karena bisa mempengaruhi pergerakan serangga.
Untuk memastikan gerakan serangga tidak terkena, para ilmuwan menguji beberapa film elektronik tipis dan mengamati bagaimana mereka mempengaruhi pergerakan kecoak.
"Efektivitas strategi pemasangan film tipis diukur dengan mengukur waktu yang dibutuhkan untuk melintasi rintangan," kata para ilmuwan.
Film elektronik itu 17 kali lebih tipis dari rambut manusia. Tim kemudian mendemonstrasikan bagaimana mereka bisa menggerakkan kecoak ke kanan dan ke kiri dan mengarahkannya ke depan menggunakan sinyal nirkabel yang melekat pada sistem sarafnya.
Reporter Magang: Gracia Irene
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
iRonCub3, robot humanoid terbang pertama, dirancang untuk penanggulangan bencana. Dilengkapi dengan mesin jet dan teknologi canggih.
Baca SelengkapnyaIni merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi.
Baca SelengkapnyaIlmuwan sudah melakukan uji coba dan hasilnya mampu menjaga kebugaran astronot.
Baca SelengkapnyaBerikut inovasi teknologi teraneh buatan manusia sepanjangan zaman.
Baca SelengkapnyaAlat ini dirakit langsung oleh tim yang merupakan penyandang disabilitas. Tim ini berada di bawah naungan Sentra Terpadu Kartini di Temanggung.
Baca SelengkapnyaBKSAP DPR mengunjungi kapal OceanX, Ocean Explorer atas undangan organisasi OceanX di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaKapal OceanXplorer milik organisasi nirlaba OceanX dari Amerika Serikat, dikenal sebagai kapal eksplorasi
Baca SelengkapnyaMenteri Trenggono mengumumkan bahwa KKP akan membangun infrastruktur Ocean Big Data
Baca SelengkapnyaPenggunaan Starlink saat ini masih diperuntukkan bagi kapal pengawas untuk melakukan komunikasi dan video.
Baca SelengkapnyaMitigasi bencana adalah suatu pendekatan atau serangkaian tindakan yang bertujuan untuk mengurangi atau mencegah dampak buruk dari bencana alam.
Baca SelengkapnyaTerdapat 35.610 keping puing luar angkasa yang berukuran lebih dari 4 inci.
Baca SelengkapnyaRencana ini barangkali masih jauh, tetapi NASA berkeinginan melakukan uji coba itu.
Baca Selengkapnya