Ilmuwan Kembangkan Gen Babi yang Kebal dari Virus Mirip AIDS, Berguna Bagi Manusia
Merdeka.com - Tim ilmuwan China berhasil mengembangkan gen dari babi yang kebal terhadap penyakit yang mirip virus Acquired Immunodeficiency Syndrome (Aids).
Pemimpin tim ilmuwan, Hua Jianlian dari Northwest A&F University dan Wei Hongjiang dari Yunnan Agricultural Univeristy mengatakan, pengembangan gen dapat diterapkan untuk keperluan manusia, seperti daging tanpa lemak dan donor organ manusia.
Dalam penelitian yang dipublikasi di Jurnal Zoological awal bulan ini, tim ilmuwan menulis, gen itu melewati proses penggabungan penyuntingan gen dan rekayasa embrio. Tim juga menyatakan proses modifikasi genetik ini juga aman pada hewan peliharaan.
-
Apa yang dibuat ilmuwan China? Albert Einstein pernah berbicara tentang penggunaan mesin udara untuk menciptakan kendaraan yang lebih besar dan lebih cepat. Hal itu ternyata menjadi pemicu ilmuwan China untuk membuatnya. Namun dimodifikasi sedemikian rupa. Malah secara tidak langsung negara itu 'berani' mematahkan pendapat Einstein.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan China? Ilmuwan dari China telah menciptakan desain baterai berbasis air terbaru yang lebih aman dan lebih efisien dalam menyimpan energi dibandingkan dengan baterai ion litium (Li-ion) yang saat ini banyak digunakan oleh manusia.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di China? Fosil seekor hewan mamalia menyerang dinosaurus ditemukan di China timur laut. Seekor mamalia sejenis luwak sedang menyerang seekor dinosaurus pemakan tumbuhan, menindih mangsanya, dan menggigitnya.
-
Apa yang dicapai oleh ilmuwan China? Dilaporkan seorang ilmuwan Cina telah berhasil menciptakan magnet resistif terkuat di dunia, yang menghasilkan medan magnet stabil sebesar 42,02 Tesla.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu. Cacing tersebut mati saat belum terbentuk secara sempurna atau masih dalam bentuk larva.
-
Apa yang ditemukan oleh tim ilmuwan di China? Tim ilmuwan yang terdiri dari ahli paleontologi, ahli geosains dan spesialis evolusi di China menemukan fosil telur yang digali pada 2021 adalah telur dinosaurus terkecil yang pernah ditemukan.
Penyakit yang sering mengenai ternak babi, seperti penyakit kuping biru (blue ear disease) yang disebabkan oleh virus sindrom reproduksi dan pernapasan babi (PRRSV) dikatakan Hua dan Wei dapat dibasmi melalui gen yang mereka kembangkan.
Dalam penelitian, tim menemukan fragmen gen yang dapat mengikat virus. Mereka kemudian menggunakan enzim untuk memotong tempat yang sesuai dalam DNA embrio babi, sehingga menghasilkan anak babi yang kebal terhadap virus.
Akhirnya virus yang sering menginfeksi ternak-ternak babi dapat dibasmi melalui pengembangan gen itu. Bahkan tim ilmuwan itu juga memotong gen yang menghasilkan daging babi yang rendah lemak.
Namun dalam penelitian, tim ilmuwan mengungkap mereka sulit menemukan fragmen gen yang tepat.
“Ada sekitar tiga miliar pasangan pada genom. Pertama, kita perlu tahu persis di mana lokasi pada pasangan gen, dan kemudian kita menggunakan alat khusus – yaitu, enzim – untuk memodifikasi gen pada titik tertentu,” jelas Hua, dikutip dari South China Morning Post, Kamis (27/10).
Tim ilmuwan menjelaskan untuk memodifikasi sifat gen kedua, mereka harus menunggu babi yang gennya telah dimodifikasi untuk tumbuh besar dan bereproduksi. Setelah lewat satu tahun, tim ilmuwan kembali melakukan eksperimen.
Tetapi untuk menghemat waktu dan biaya, tim ilmuwan mengembangkan metode pengeditan gen sinkron.
Tidak semua eksperimen berjalan lancar, sebab dalam penelitian hanya satu dari tiga induk babi yang berhasil melahirkan dan menghasilkan dua anak babi.
“Penelitian ini membutuhkan dukungan dari penyuntingan gen hulu, rekayasa embrio tengah dan industri pembiakan babi. Saat ini, teknologi ini berada pada tingkat yang lebih tinggi secara global dalam hal efisiensi dan biaya, jelas Hua.
Namun penelitian tim itu dapat mendorong perkembangan ternak babi dengan modifikasi genetik dan biaya yang rendah.
“Ketika teknologi sepenuhnya dikembangkan, peneliti dapat menerapkan modifikasi lain, seperti meningkatkan metabolisme babi untuk menghilangkan atau mengurangi bau kotoran, memproduksi babi peliharaan yang lebih kecil dan menciptakan donor transplantasi organ yang sesuai,” jelas Hua.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang ilmuwan asal Kyoto University dan Fikui University melakukan penelitian ini.
Baca SelengkapnyaPeneliti di Universitas Yonsei Korea Selatan berhasil mengembangkan varietas beras baru yang unik.
Baca SelengkapnyaAda tujuan tertentu mengapa para ilmuwan ingin menciptakan robot dari sel manusia.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini diharapkan membuka berbagai peluang dalam bidang infertilitas, pengembangan obat, dan pertumbuhan janin.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan mengungkap virus yang menginfeksi bakteri dalam kotoran hewan dan sedang menguji apakah bakteri ini ampuh sebagai antibiotik.
Baca SelengkapnyaFaucette yang berusia 58 tahun mampu bernapas sendiri dan jantungnya berfungsi dengan baik.
Baca SelengkapnyaColossal Biosciences berhasil menciptakan sel induk gajah Asia, langkah kunci menuju kebangkitan spesies mammoth yang telah punah.
Baca SelengkapnyaVaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini menunjukkan virus mungkin memainkan peran lebih besar dalam evolusi kita daripada yang kita sadari.
Baca SelengkapnyaIni merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi.
Baca SelengkapnyaIni merupakan sebuah rekor penciptaan virus yang mampu 'membasmi' manusia dalam 3 hari.
Baca SelengkapnyaDengan memanfaatkan kekuatan organisme hidup dan proses biologis, bioteknologi memiliki potensi untuk merevolusi berbagai bidang agar semakin baik.
Baca Selengkapnya