Ilmuwan Penasaran, Jejak Kaki Misterius Berusia 300.000 Tahun Ditemukan di Wilayah Tebing Andalusia
Ilmuwan Penasaran, Jejak Kaki Misterius Berusia 300.000 Tahun Ditemukan di Wilayah Tebing Andalusia
sainsIlmuwan Penasaran, Jejak Kaki Misterius Berusia 300.000 Tahun Ditemukan di Wilayah Tebing Andalusia
Sebuah jejak kaki misterius yang ditemukan dua tahun lalu di Andalusia, Spanyol awalnya dikira berusia 106.000 tahun.
Namun berdasarkan penelitian terbaru, jejak kaki itu ternyata berusia hampir 300.000 tahun.
Usia jejak kaki yang sangat tua itu tidak menjadi masalah besar bagi para peneliti. Namun yang menjadi masalah bagi ahli paleontologi Profesor Eduardo Mayoral dari Universitas Huelva adalah siapa pembuat jejak kaki itu?
Sebelumnya berbagai spekulasi terkait usia jejak kaki yang ditemukan di wilayah tebing El Asperillo muncul setelah jejak kaki itu ditemukan.
Awalnya jejak kaki itu diyakini berusia lebih muda, namun berdasarkan analisis teknisi radioisotop Jorge Rivera dari Universitas Seville, dia menemukan jejak kaki itu ternyata berusia 295.000 tahun. Demikian dikutip Haaretz.
Mayoral menjelaskan sekitar 300.000 tahun lalu, wilayah itu memiliki kontur tanah yang berbeda. Permukaan laut masih di bawah 60 meter sehingga manusia-manusia purba kala itu berjalan di dataran yang tinggi dan bukan pinggiran pantai.
Wilayah itu juga diyakini memiliki temperatur yang nyaman bagi kehidupan manusia purba kala itu.
- Modus Pijat Kaki, Ayah di Purwokerto Cabuli Anak Tiri Selama Enam Tahun
- Menilik Desa Sekar Gumiwang yang Berada di Tengah Waduk Gajah Mungkur, Sempat Muncul saat Musim Kemarau
- Perempuan 19 tahun di Kediri Tewas Misterius di Kamar Mandi Pacar, Tubuh Penuh Luka
- Mengenal Hasan Gipo Ketua Pertama NU, Lahir dari Keluarga Santri Kaya hingga Jadi Teman Orang-orang Penting
- Lebih Misterius dan Menakutkan dari Segitiga Bermuda, Sudah 20.000 Orang Hilang di "Segitiga Alaska"
- Oknum Polisi di Laporkan ke Polda Jambi Atas Dugaan Pemerkosaan
Untuk mengetahui siapa pembuat jejak kaki itu, para peneliti harus melihat kepada bukti peninggalan mulai dari tulang belulang hingga alat-alat kuno yang digunakan.
Para peneliti menjelaskan dua juta tahun lalu, manusia purba atau
spesies Hominin tinggal di wilayah Eurasia. Berbagai peninggalan seperti alat-alat kuno telah ditemukan di China hingga Georgia.Sebelumnya di Spanyol sendiri, tulang rahang Hominin berusia 1.4 juta tahun pernah ditemukan di wilayah pegunungan Atapuerca. Tulang rahang itu diyakini milik manusia purba spesies Homo antecessor.
Namun pembuat asli jejak kaki itu masih belum diketahui meski terdapat beberapa spekulasi manusia purba pembuat jejak kaki itu.
“Fosil hominin Eropa dari Pleistosen Tengah berasal dari garis keturunan Neanderthal – Homo neanderthalensis atau Homo heidelbergensis sensu lato,” jelas Mayoral.
“Pertanyaan ini masih jauh dari terjawab, mengingat kurangnya catatan fosil dan gambaran evolusi baru dan lebih rumit yang diberikan oleh studi DNA kuno terbaru,” lanjutnya.
Mayoral menjelaskan masih banyak kandidat manusia purba yang dapat menjadi pembuat jejak kaki itu, seperti manusia purba dari Zaman Pleistosen Tengah. Karena itu jejak kaki itu tidak mungkin dibuat Homo sapiens awal.