Ilmuwan Pengembang Vaksin Covid-19 Optimis Pandemi Bisa Dihentikan Akhir 2021
Merdeka.com - Hampir setahun dunia bertarung dengan pandemi virus corona. Harapan baru muncul pandemi akan segera berakhir dengan kabar baik vaksin virus corona yang memiliki efektivitas 95 persen. Optimisme pandemi akan segera berakhir juga disampaikan ilmuwan yang berada di balik pengembangan vaksin virus corona.
Pendiri BioNTech, perusahaan Jerman yang mengembangkan vaksin Covid-19 bersama perusahaan farmasi raksasa Amerika Serikat (AS), Pfizer, menyampaikan pada Jumat, mereka optimis pandemi virus corona bisa dihentikan sampai akhir tahun depan atau 2021.
"Tak ada pilihan lain," kata CEO BioNTech, Ugur Sahin dalam sidang Majelis Umum PBB terkait Covid-19 melalui saluran video.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang mengumumkan penemuan vaksin kanker? Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa mereka kini selangkah lebih dekat untuk penemuan vaksin kanker.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
"Kita harus berhasil dan kita akan mencapainya," ujarnya optimis, seperti dikutip dari South China Morning Post, Minggu (6/12).
Optimisme yang sama juga diungkapkan pendiri BioNTech lainnya, Ozlem Tureci. Istri Sahin ini mengatakan dia juga "sangat optimis", asalkan mereka yang bertanggung jawab atas pengembangan dan distribusi vaksin dimobilisasi.
Sahin mengatakan, ketika dia membaca artikel ilmiah tentang virus corona pada Januari, dia menyadari hal tersebut hal yang serius.
"Saya menghampiri Ozlem dan mengatakan kepadanya wabah baru ini kemungkinan besar akan menjadi pandemi," ceritanya.
Setelah menyadari wabah akan semakin meluas, pasangan ini meminta perusahaan mereka untuk berhenti fokus hanya pada pengembangan obat kanker.
"Kami mampu meyakinkan semua orang dan memulai pada hari yang sama," ujar Sahin.
Mereka mengatakan, sejak saat itu, pasangan ini dan tim mereka bekerja keras sepanjang malam dan akhir pekan.
BioNTech pernah menjadi perusahaan bioteknologi kecil yang relatif tidak dikenal yang mengkhususkan diri pada teknologi mRNA yang baru lahir yang berbasis di kota Mainz, Jerman.
Sekarang vaksinnya, yang dibuat dengan Pfizer dan terbukti 95 persen efektif melawan Covid-19, telah menerima persetujuan darurat di Inggris dan menunggu persetujuan di negara lain.
Tureci mengatakan masih ada "banyak tantangan" ke depan, termasuk memahami bagaimana cara mendistribusikan vaksin dan menyediakannya secepat mungkin.
Kepala PBB Antonio Guterres dan hampir 100 pemimpin dunia berpidato di sidang khusus PBB selama dua hari tentang pandemi.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaVaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.
Baca SelengkapnyaKanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.
Baca SelengkapnyaRusia mengklaim bahwa mereka telah berhasil menemukan vaksin kanker yang akan bisa diakses secara gratis di 2025.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meneken Perpres ini 4 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:
Baca SelengkapnyaPengumuman penerima penghargaan Nobel adalah salah satu yang dinantikan setiap tahun.
Baca SelengkapnyaSejumlah penemuan penting terkait medis dilaksanakan pada tahun 2023 ini dan bisa berdampak pada semakin banyak penyakit yang diatasi.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaAhli epidemiologi molekuler membuat heboh dengan pernyataan muncul gelombang pandemi 2.0.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca Selengkapnya