Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ilmuwan Serukan Penyelidikan Baru Asal Usul Virus Corona, Dengan atau Tanpa China

Ilmuwan Serukan Penyelidikan Baru Asal Usul Virus Corona, Dengan atau Tanpa China tes swab di wuhan china. ©AFP

Merdeka.com - Pada Rabu, sekelompok ilmuwan dan peneliti internasional menyampaikan, penelitian gabungan WHO-China terkait asal usul virus corona tidak memberikan jawaban yang kredibel terkait bagaimana pandemi dimulai, dan penyelidikan yang lebih ketat diperlukan - dengan atau tanpa keterlibatan Beijing.

Penelitian bersama, yang dirilis pekan lalu, menyampaikan rute penularan SARS-CoV-2 yang paling mungkin ialah melibatkan kelelawar dan satwa liar lainnya di China dan Asia Tenggara. Sementara itu, kemungkinan virus penyebab Covid-19 itu bocor dari laboratorium dikesampingkan.

Dalam surat terbuka, 24 ilmuwan dan peneliti dari Eropa, Amerika Serikat, Australia dan Jepang mengatakan penelitian itu ternodai oleh politik.

Orang lain juga bertanya?

“Titik awal mereka adalah, mari kita berkompromi sebanyak yang diperlukan untuk mendapatkan kerja sama minimal dari China,” kata Jamie Metzl, dari wadah pemikir Dewan Atlantik, yang merancang surat itu, dikutip dari Reuters, Kamis (8/4).

Surat tersebut mengatakan kesimpulan penelitian didasarkan pada penelitian China yang tidak dipublikasikan, sementara catatan kritis dan sampel biologis "tetap tidak dapat diakses".Pekan lalu, Dirjen WHO, Tedros Adhanon Ghebreyesus mengatakan China menyembunyikan data tersebut.

Namun Liang Wannian, pakar Covid-19 senior China, membantah hal ini dan tampaknya mengesampingkan penyelidikan bersama lebih lanjut di China, mengatakan fokus penelitian harus dialihkan ke negara lain.

Metzl mengatakan dunia mungkin harus "kembali ke Rencana B" dan melakukan penyelidikan "dengan cara yang paling sistematis" tanpa keterlibatan China.

China membantah tuduhan bahwa SARS-CoV-2 bocor dari laboratorium penelitian di Wuhan, kota tempat Covid-19 pertama kali diidentifikasi.

Penelitian gabungan China-WHO mengatakan kebocoran laboratorium "sangat tidak mungkin", menjelaskan bahwa "tidak ada catatan" laboratorium mana pun telah menyimpan virus terkait SARS-CoV-2. Tedros mengatakan lebih banyak penelitian diperlukan untuk "mencapai kesimpulan yang lebih kuat".

Metzl mengatakan China harus mengungkapkan informasi yang akan memungkinkan hipotesis laboratorium disangkal.

“China memiliki basis data tentang virus yang ditahan, ada catatan laboratorium dari pekerjaan yang sedang dilakukan,” jelasnya.

“Ada banyak jenis ilmuwan yang benar-benar melakukan pekerjaan itu dan kami tidak memiliki akses ke salah satu dari sumber daya itu, atau salah satu dari orang-orang itu.”

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan

Penyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan

Baca Selengkapnya
Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak Drastis di China, Awal Kemunculannya Mirip Covid-19
Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak Drastis di China, Awal Kemunculannya Mirip Covid-19

Munculnya wabah misterius ini mirip dengan awal kemunculan Covid-19 tiga tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Analisis Pakar Penyebab Kasus Pneumonia Misterius Meningkat
Analisis Pakar Penyebab Kasus Pneumonia Misterius Meningkat

Kasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.

Baca Selengkapnya
Kasus Pneumonia Misterius Ditemukan di Jakarta
Kasus Pneumonia Misterius Ditemukan di Jakarta

Kemenkes mengatakan, kebanyakan kasus pneumonia disebabkan oleh mycoplasma pneumoniae.

Baca Selengkapnya
Waspada Pneumonia Misterius, Kemenkes Minta Faskes Lapor Jika Ada Penyakit ISPA
Waspada Pneumonia Misterius, Kemenkes Minta Faskes Lapor Jika Ada Penyakit ISPA

Penyakit ini sudah merebak di Beijing dan Liaoning utara, China.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan 1.700 Spesies Baru Virus Purba Berusia 41.000 Tahun, Berpotensi Menginfeksi Manusia dan Menyebar ke Seluruh Dunia
Ilmuwan Temukan 1.700 Spesies Baru Virus Purba Berusia 41.000 Tahun, Berpotensi Menginfeksi Manusia dan Menyebar ke Seluruh Dunia

Tim peneliti menjelajahi lapisan es di Himalaya dan membawa kepingan es-es itu ke laboratorium untuk diperiksa.

Baca Selengkapnya
Kasus Pneumonia Melonjak, China Pastikan Tetap Aman Didatangi
Kasus Pneumonia Melonjak, China Pastikan Tetap Aman Didatangi

Kasus pneumonia tengah melonjak di China sejak pertama kali dilaporkan pada 13 November 2023.

Baca Selengkapnya
Wabah Pneumonia Misterius Menjangkiti Anak-anak di China, Dunia Mulai Waspada
Wabah Pneumonia Misterius Menjangkiti Anak-anak di China, Dunia Mulai Waspada

Sejak pertengahan Oktober 2023, WHO telah memantau data dari sistem pengawasan Tiongkok, terkait pneumonia misterius yang melanda anak-anak di China utara.

Baca Selengkapnya
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia

Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Penyebaran Pneumonia Misterius di China Tak Secepat Covid-19
Kemenkes Sebut Penyebaran Pneumonia Misterius di China Tak Secepat Covid-19

Kemenkes meminta masyarakat untuk tidak panik dengan adanya pneumonia misterius yang tengah merebak di China dan Eropa.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat

Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya